Jiseo menggigit kecil kulit di sekitar kukunya sambil menumpu siku pada garis jendela kereta. Matanya terlihat terus mengamati pemandangan yang berjalan seiring kemana kereta melaju. Tangan kanannya nampak menahan ponsel yang ia letakkan di telinga, sedikit berbicara dan sesekali menunduk untuk menyelesaikan gambarnya.
"Kau sudah di rumah?" Jiseo bertanya kemudian menggoreskan pensil pada kertas yang ia jepitkan di sebuah papan yang terletak di atas pahanya.
"Aku sedang makan siang dengan ayah," balas seorang di balik telepon sana.
"Curang! aku juga ingin makan siang bersama," gerutu Jiseo sebelum ia mengerucutkan bibirnya.
"Kau akan mendapatkannya nanti,"
Jiseo yakin orang yang tidak lain adalah Jungkook tersebut sedang tertawa kecil lalu menyeruput supnya. Ah, rasanya menyenangkan sekali kalau bisa makan bersama dengan keluarga. Tapi-
"Ya, aku harap kita bisa melakukan itu," tiba-tiba, Jiseo tak lagi berselera menggambar. Ia hanya bermain dengan pensil berwarna hijau dan merah muda secara bergantian.
"Noona ... ,"
Gadis muda dengan dress hitam belahan dada rendah itu menghela napas, "Katakan pada ayah kalau aku rindu dengannya," ujar Jiseo.
"Hanya ayah saja?" Jungkook bertanya.
"Sebenarnya aku juga rindu dengan—"
"Denganku, 'kan?" Jungkook memotong. "pasti kau sudah rindu denganku juga!" katanya percaya diri.
Jiseo berdecih, "sama sekali aku tidak merindukanmu," ujarnya.
"Ya! aku rindu Noona, tapi noona tidak merindukanku," kata Jungkook, nadanya terdengar kesal, "tidak adil!" lanjutnya ketus.
"Kita baru bertemu dua hari yang lalu, mana bisa—"
"Kau pikir dua hari itu tidak lama?" Jungkook mulai melayangkan protes, "dua hari sama dengan 2 × 24jam. Jadi sudah 48 jam aku tidak bertemu denganmu, dan 2 jam lagi menjadi 50 jam. Itu banyak!" ujarnya.
"Kook—"
"Aku tidak mau tau, kalau aku bilang rindu noona ya rindu!" Jungkook terus memotong pembicaraan dan tidak mengijinkan Jiseo berbicara, "pokoknya harus ketemu setelah sampai," pintanya.
Jiseo tertawa cukup keras sampai akhirnya ia harus minta maaf karena mengganggu penumpang lain. Hari ini, Jiseo pergi ke Busan setelah ia berkata kalau ingin merayakan ulang tahun Jungkook di sana. Jiseo tidak akan pulang ke rumah, ia masih tak bisa membayangkan bagaimana reaksi ibunya kalau dia tiba-tiba datang. Dari situlah, Jiseo memilih tinggal di hotel untuk sementara waktu daripada harus pulang ke rumah dan membuat buruk suasana saat pesta ulang tahun Jungkook nanti.
Jiseo terus berbincang dengan Jungkook selama beberapa menit lalu memutuskan untuk mengakhiri sambungan karena Jungkook harus pergi dengan ayahnya ke suatu tempat. Jiseo meletakkan ponselnya di dalam tas lalu memilih melanjutkan menggambar. Pemandangan di luar sana cukup indah dan menarik perhatian Jiseo. Ia lantas menggambar beberapa rumput dan bunga liar di atas sketsa mini dress buatannya.
Perjalanan dari stasiun Yongsan ke Busan memakan waktu 2,5 jam menggunakan KTX. Ia nampak memakai kacamata hitamnya kemudian turun dengan tas ransel yang cukup besar. Terlihat sedikit berat tapi hanya sementara ketika ia menemukan sang adik tengah menunduk sambil memainkan ponselnya di ruang tunggu. Jiseo sedikit berlari, kakinya beberapa kali terjegal walaupun tidak jatuh. Ia menghampiri Jungkook lalu meletakkan tas yang ia bawa. Jungkook menoleh, kaget dengan barang yang tiba-tiba Jiseo letakkan sementara sang gadis terengah sambil berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √
FanficTEMPORARY CLOSE! 30 Juni 2020 20180627 Tidak banyak yang tau kehidupan Jungkook setelah ia turun dari panggung. Jungkook yang berkharisma akan berubah menjadi iblis kecil saat bertemu dengan kakak perempuannya. ⚠️Incest!20+ disclaimer Ji ©2018