"Ada hubungan apa lo sama Jimin?"
Si Tae kenal ama chim - chim?
Lisa memutar bola matanya malas. "Bukan urusan lo" jawab Lisa.
Lisa terus mendorong tubuh Taehyung berharap cowok itu segera menyingkir dari hadapannya.
Sialnya, Taehyung tak bergerak sedikitpun. Padahal, Lisa telah mendorongnya dengan sekuat tenaganya.
Lisa jadi berpikir, selemah itukah dirinya?
"Minggir!" titah Lisa.
Taehyung hanya diam menatap tajam wajah Lisa yang begitu dekat dengan wajahnya. "Setelah lo jawab pertanyaan gue," ucapnya dingin.
Lisa menghela napasnya. Entah apa yang terjadi pada Taehyung. Mengapa ia begitu kepo dengan urusannya? Lisa menggerutu dalam hati.
"Dia temen gue" jawab Lisa jujur.
"Temen? Tapi jalan bareng?" tanya Taehyung menaikkan sebelah alisnya. Seakan ia tak percaya dengan jawaban Lisa.
"Terserah kalo ngga percaya. Sekarang minggir!"
"Cium dulu" ucap Taehyung dengan senyuman mesumnya.
Lisa melongo. Apa ia salah dengar?
"Sorry?" tanya Lisa untuk memastikan kalau pendengarannya tidak salah saat itu.
Taehyung menatap Lisa datar. Sedetik kemudian, bibir Taehyung sudah menempel di permukaan bibir Lisa.
Bahkan, Taehyung dengan beraninya mulai melumatnya. Matanya terpejam seakan ia begitu menikmati ciuman sepihaknya itu.
Lisa? Bola matanya bahkan nyaris keluar dari tempatnya. Ia mendorong tubuh Taehyung yang telah menciumnya seenak jidat nya itu. Namun seperti sebelumnya, tubuhnya tak bergerak sama sekali.
Taehyung menggigit bibir Lisa yang tertutup rapat itu hingga terbuka. Setelahnya, Taehyung memasukkan lidahnya kedalam mulut Lisa. Lidahnya menjelajah didalam sana.
Satu tangan Taehyung menarik tengkuk Lisa untuk memperdalam ciumannya. Tangan satunya lagi menarik pinggang Lisa hingga tubuh Lisa menempel di tubuhnya.
Lisa memukul - mukul dada Taehyung berharap cowok itu melepaskan ciumannya.
Tapi usahanya nampaknya sia - sia. Ia membiarkan Taehyung menciumnya tanpa berniat membalasnya. Karna sebernanya, ia sendiri tak tahu bagaimana caranya.
Beberapa menit setelahnya, Taehyung melepaskan ciumannya. Lisa segera menghirup udara sebanyak - banyaknya. Napasnya terengah, begitu juga Taehyung.
Taehyung mengecup bibir Lisa sekilas membuat Lisa mendongak menatap Taehyung yang memang lebih tinggi darinya.
"Gila lo!" desis Lisa menatap tajam Taehyung.
"Lo yang gila. Jalan sama cowok lain didepan tunangan lo" jawab Taehyung santai.
Lisa mengerjapkan matanya berkali - kali. Ia menatap Taehyung takjub.
Bagaimana dengan mesum didepan tunangan?
"Lo-" ucapan Lisa terpotong karna Taehyung yang menciumnya tiba - tiba.
Taehyung melepaskan ciumannya. Matanya menatap tajam Lisa yang tengah mengatur napasnya.
"Sekali lagi lo berani jalan sama cowok selain gua, gua pastiin lo ngga akan perawan lagi" ancam Taehyung.
Lisa tercengang mendengar ucapan Taehyung. "Sekarang gue yakin, kalo lo emang gila!" ucap Lisa mendorong tubuh Taehyung.
Ajaibnya, dorongan Lisa kali ini berhasil dan ia segera berjalan cepat menjauhi Taehyung dan masuk ke dalam kamar meninggalkan Taehyung yang tengah menyunggingkan seringaiannya.
Gua ngga pernah main - main sama omongan gua - Taehyung.
⚠⚠⚠
Bel pulang yang telah berbunyi lima belas menit yang lalu tak membuat Lisa beranjak dari tempat duduknya.
Begitupun Jennie, teman Lisa yang dengan setianya menemani Lisa yang tengah mengerjakan PR Matematika nya.
"Kenapa ngga dirumah aja, Lis?"
Lisa menghentikan kegiatan hitung - menghitungnya. Ia menoleh menatap Jennie. "Gue ngga tinggal dirumah lagi, Jen"
Mata Jennie terbelalak. "Lo minggat?!" tanya Jennie setengah teriak.
Lisa memasang raut datarnya.
"Jawab gue, Lis!" Jennie mengguncang - guncangkan tubuh Lisa yang tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Gue ngga minggat, anjir!"
Jennie berhenti mengguncang tubuh Lisa. "Terus?"
"Jangan bilang siapa - siapa ya"
Jennie mengangguk patuh. Lisa mengamati sekitarnya.
"Gue ... Tinggal diapaertemen Taehyung" ucap Lisa pelan.
Mata Jennie terbelalak. Ia terlihat begitu terkejut mendengar ucapan Lisa. Namun ekspresinya berubah menjadi horror ketika otaknya mengingat sesuatu.
"Jangan bilang ... Kalo lo juga tidur sekamar sama Taehyung?"
"Iya. Karna apartemen Taehyung cuma ada satu kamar" sahut Lisa santai.
"Lo ... ngapain aja sama si Taehyung?" tanya Jennie dengan mata menyipit.
"Maksud lo apa?" heran Lisa, dahinya mengernyit tak paham.
"Lo ngga di apa-apain kan? Jujur lo!"
Sadar maksud dari pertanyaan sahabatnya itu, Lisa menjitak jidat Jennie.
"Ya enggalah!" serunya tak terima. Enak saja Jennie menuduhnya yang tidak-tidak.
"Gue ngga yakin"
Lisa melemparkan tatapan mautnya pada Jennie.
"Ngapain si gue bohong?"
Jennie menggeleng pelan.
"Astaga Lisa ... Satu sekolah juga tau kalo Taehyung itu mesum tingkat akut!""Mana mungkin dia ngga ngapa - ngapain lo" tambah Jennie.
Lisa menggaruk belakang kepalanya. "Kenapa jadi bahas dia si?"
"Astaga!" ucap Jennie tiba - tiba.
"Napa?" tanya Lisa masih sibuk mengerjakan PR nya.
"Yang di omongin dateng!"
Lisa mengalihkan tatapannya kearah pintu kelas. Benar. Taehyung tengah berjalan kearah mejanya.
Taehyung duduk dibangku yang ada didepan tempat duduk Lisa. "Masi lama?"
Lisa mengangguk. "Lo duluan aja"
"Hai"
Lisa menolehkan kepalanya menatap Jennie. Lisa mendelik ketika melihat Jennie tengah menyunggingkan senyum bodohnya. Matanya berbinar menatap Taehyung.
"Hai" Taehyung tersenyum tipis menatap Jennie.
Lisa hanya memutar bola matanya malas sebelum kembali mengerjakan PR nya.
"Mama lo nyuruh kita ke rumahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsat Fiance|Kth[END]
Fanfiction"Sekali lagi lo berani jalan sama cowo selain gua, gua pastiin lo ngga akan perawan lagi" - Taehyung. Lisa tercengang mendengar ucapan Taehyung, "Sekarang gue yakin kalo elo emang gila" **** ⚠Taehyung X Lisa Silahkan FOLLOW sebelum membaca ;) Buat...