⚠21| Lost

17.5K 1.2K 73
                                    

Taehyung berjalan menyusuri koridor yang sangat sepi sore itu.

Iyalah sepi! Kelas uda pada bubar satu setengah jam yang lalu.

Sedangkan Taehyung? ia baru bisa pulang sekarang.

Ia baru saja selesai mengikuti rapat OSIS untuk membahas acara
Pensi yang ada diadakan dua hari lagi.

Sekedar info, Taehyung merupakan Ketua OSIS SMA Vexana.

Lisa? Taehyung sudah menyuruhnya
pulang duluan.

Mengingat Lisa membuat Taehyung ingin segera pulang agar bisa bertemu dengannya.

"Taehyung!"

Taehyung berhenti dan sedetik kemudian, ia merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

"I miss you so bad"

Shit! Taehyung sangat mengenali suara itu.

Ia segera melepas paksa pelukan itu.

"MAKSUD LO APA?!"

Mata Jisoo berkaca - kaca.

"Lo beneran uda berubah" lirihnya. Dan bersamaan itu, air matanya mengalir di kedua pipinya.

Taehyung mengacak rambutnya.

"Sori. Gua cuma kaget"

"Lo ngga pernah bentak gua dulu. Bahkan semarah apapun lo sama gue" gadis itu mulai terisak pelan.

"Kenapa lo berubah, Tae? Kenapa? hiks ..." Jisoo mendongak menatap Taehyung dengan tatapan kecewanya.

Isakan Jisoo semakin keras.

"Sori ... gue cuma kaget tadi. maafin gue ya" Taehyung menghapus air mata Jisoo menggunakan ibu jarinya.

Jisoo menggeleng. Air matanya terus saja keluar.

"Uda dong, jangan nangis" Taehyung menarik tubuh Jisoo kedalam pelukannya.

"Gua ngga ada maksud buat bentak lo tadi"

⚠⚠⚠

Di waktu yang sama, dan tempat yang berbeda.

Lisa memegang dadanya kuat - kuat.

Air matanya terus saja keluar sedari tadi.

Baru kali ini ia merasakan sakit yang teramat.

Iya, dia melihat semuanya dengan begitu jelas.

Meskipun ia tak mendengar percakapan mereka dengan jelas, dari mata Taehyung pun, Lisa sudah tahu kalau cowok itu sangat menyayangi Jisoo.

Gadis itu menggigit bibirnya untuk menahan isakannya.

"Gue benci sama lo ... gue benci" ucap Lisa dengan begitu lirih.

⚠⚠⚠

"Sayang?" panggil Taehyung ketika tak menemukan Lisa di ruang tamu ataupun dikamarnya.

Dikamar mandi juga ngga ada.

"Sayang?"

Dapur?

Taehyung melangkahkan kakinya dengan cepat kearah dapur apartemennya.

Dan ia tetap tak menemukan Lisa.

"Shit! kemana dia?!"

Ia mengeluarkan hape dari saku nya dan segera menelpon nomor Lisa.

"Damn! Ngga aktif! Arrrghh!!!" Taehyung mengacak rambutnya frustasi.

Kecemasan begitu terlihat diwajahnya.

⚠⚠⚠

"Jadi, kena why lu nyuruh kita dateng kesini?" tanya Jin mewakili anak Bangtan lainnya.

Setelah Taehyung tak menemukan Lisa di apartemennya, Taehyung langsung memaksa keenam temannya untuk datang ke apartemennya saat itu juga.

Mereka bertuju duduk diruang tamu apartemennya Taehyung.

"Lisa ilang"

"HAHH?!" teriak mereka serempak dengan nyaringnya hingga telinga Taehyung berdenging.

"Gue beneran minta tolong sama kalian buat bantu nyari Lisa"

"Emang lu ngga nganter dia pulang?!" tanya Jimin dengan muka seriusnya yang malah bikin dia makin keliatan ganteng ^_^

"Kan gua ada rapat OSIS ama lu pada, gimana sih?" Taehyung berdecak gemas.

Jimin cuma nyengir.

"Coba lu telepon dulu, dah" - J-hope.

Taehyung menghembuskan napas panjangnya.

"Hape nya ngga aktif" sahutnya lemes.

"Gua coba telepon Jennie ya"

"Nah! mantap lu, kook!" puji J-hope yang duduk disamping Jungkook sambil memegang paha Jungkook.

"Minggir! Cuma Jennie yang boleh grepein gua asal lo tau!" Jungkook menghempaskan tangan J-hope dari pahanya.

"Buruan telepon Jennie" ucap Taehyung yang uda ngga sabar.

"Iya - iya" Jungkook pun mendial nomor Jennie dan menempelkan hape nya ketelinganya.

"Malem, cantik" Jungkook cekikikan.

"..."

"Itu ... kamu uda makan belom?" tanya Jungkook melenceng dari tujuan awalnya untuk menelpon Jennie.

"..."

"Kalo gitu kamu buruan makan! uda jam segini lho..."

"..."

"Iya, aku uda makan koq"

"..."

"Mama apa kab-ehh! APA - APAAN?!"

Jungkook menatap miris hape nya yang di sambar oleh J-hope tanpa dia duga.

"Lisa ada dirumah lu ngga?"

"..."

"Yodah" J-hope langsung menutup panggilannya.

"Gimana?" - Taehyung.

"Ngga ada"

"Shit"

Bangsat Fiance|Kth[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang