Pernyataan Dokter..

3.9K 199 4
                                    

Jika ini yang terbaik untukku aku ikhlas menerima semua ketentuan-Nya.Dan aku yakin aku pasti bisa.'

"Dokter,bagaimana dengan keadaan putri saya? Apa yang terjadi?" tanya umi Fatimah.

"Fat,kamu harus sabar kita dengerin dulu dokter mau ngomong apa?" ucap tante Diana sambil mengusap punggung umi fatimah.

"Gimana dok,dengan keponakan saya?" ucap tante Diana.

"Putri ibu terkena infeksi darah putih.Dimana sel darah putih berfungsi sebagai pelindung atau pencegah bakteri-bakteri yang akan masuk dalam tubuh dan menyebabkan putri ibu cepat terserang penyakit." jelas dokter itu.

Deg...

Umi Fatimah dan tante Diana lemas seketika mendengar apa yang barusan didengar dengan kondisi putri dan ponakanknya.

"Astagfirullahaladzim." lirih umi fatimah sambil mengusap air mata yang mulai turun.Tante Diana tak tega melihat adik iparnya dan memeluknya supaya tetap kuat bahwa Allah selalu bersama hambanya.

"Mbak,Syifaa..." lirih umi Fatimah.

"Sabar,Fat,ini semua udah ketentuan Allah kamu pernah bilang ke embak bukan bahwa Allah tidak akan memberi suatu cobaan diluar batas kemampuan seorang hambanya? Syifa juga pernah bilang bahwa sesuatu yang ada dibumi ini tak luput dari kehendaknya.Apapun yang terjadi pada kita itu semua yang terbaik untuk hambanya." ucap tante Diana. "Aku yakin bahwa Syifa anak yang kuat,sabar dan tabah,pasti dia bisa melewati semua ini.Embak akan selalu berdo'a untuk kesembuhan Syifa." lanjut tante Diana.

"Apa yang harus kita lakukan,dok? Supaya putri saya cepat sembuh." tanya umi Fatimah.

"Saya akan memberi resep,dan ibu bisa menebus diapotek depan.Dan kita berdo'a untuk kesembuhan putri ibu." ucap dokter itu sambil menyerahkan kertas resep yang harus ditebus.

"Terimakasih, dok, saya permisi.Assalamualaikum." ucap umi Fatimah.

"Wa'alaikumsalam." jawab dokter itu.

Umi Fatimah dan tante Diana keluar dari ruang dokter dan segera menghampiri anaknya dan sekalian menebus obat.

***

"Kak,kak,kak Akbarrr.Umi lama banget sih sama tante Diana.Syifa capek duduk terus." ucap Tsabita sambil menggoyah"kan lengan Akbar.

"Sabar ya dek,sini tiduran entar kakak bangunin." jawab Akbar,sambil meletakkan kepala Tsabita di bahunya.Jauh didalam lubuk hati Akbar merasa cemas,khawatir takut tentang apa yang dikatakan pada dokter tentang riwayat adiknya.

"Hem..." balas Tsabita dengan deheman.Tak berapa lama Tsabita tertidur dengan pulasnya dibahu Akbar. Tsabita adalah orang yang gampang tidur kalau udah dapat tempat nyaman.

Akbar mengusap sayang kepala adeknya,sambil berdo'a yang terbaik.Tiba-tiba pintu ruang dokter itu terbuka dan menampilkan sosok orang yang ia tunggu-tunggu.

"Bagaimana,mi?" tanya akbar to the poin.

"Nanti umi sampaikan dirumah, kamu bawa adekmu ke mobil.Umi mau menebus obat diapotik sebentar." jawab umi Fatimah.

Tsabita Syifa Arumi [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang