Ini mimpi?

3.3K 212 51
                                    

Apakah ini mimpi? Jika memang ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku terlebih dahulu.. Sebelum mimpi itu berubah menjadi kenyataan yang indah..

Apakah ini kenyataan? Jika memang iya, tolong sadarkan aku agar tidak terlalu tinggi berkhayal.. Sebelum aku semakin jatuh di dasar samudra terdalam..

***

Gadis dengan gamis biru kini terbujur pucat, dengan suhu badan yang semakin tinggi. Seorang dokter berkemeja kotak biru dengan lengan baju digulung sesiku, serta alat periksa stetoskop menggantung indah dikedua telinganya.

Tidak berapa lama dokter itu selesai memeriksa dan segera berjalan keluar. Ya, disana memang ada Akbar tapi kondisi sekarang Akbar tidak membawa peralatannya, jadi mereka memutuskan dokter yang ada di pondok pesantren ini.

"Bisa ikut saya?" tanya dokter tersebut, namun seperti pernyataan bukan pertanyaan. Yang diangguki oleh Fatimah.

"Aqsal, Latifa, umi titip Syifa ya." ucap Fatimah sebelum pergi dari kamar bernuansa abu-abu tersebut.

Setelah semua berkumpul di ruang keluarga, yang masih ada keluarga Nurul yang menciptakan suasana hening, sebelum sebuah suara mengintrupsi mereka untuk kembali dari lamunan sendiri.

"Apa sebelumnya Syifa pernah mengalami kecelakaan? Dan tekanan, atau semacamnya?" tanya dokter paruh baya tersebut.

Deg. 'Apa yang harus ku katakan. Sedangkan perkiraan dan dugaanku benar. Ya Allah maafkan hamba.' batin Akmal pilu, dengan menatap kosong lantai di bawahnya.

"Iya, bahkan Syifa pernah koma dalam satu tahun. Dan setelah mengetahui semua kenyataan Syifa seperti kehilangan cahaya hidup, sebelum akhirnya ia memutuskan melupakan semuanya, dan kembali dengan sikap dinginnya. Kami tidak pernah menentang Syifa, kecuali dia sedang salah. Dia termasuk anak yang sangat memendam perasaan, hingga dia tidak pernah meluapkan apapun, sampai ia tumbang." ucap Amira menghela napas. "Dan kami tidak pernah mengetahui apa penyebab Tsabita koma, dokter hanya berkata bahwa itu adalah akibat dari benturan tersebut." lanjutnya.

'Kehilangan cahaya? Maaf Fa, membumu sakit dan terluka untuk ke sekian kalinya.'

"Saya akan to the point langsung, sebenarnya Syifa terkena gagar otak ringan, tapi walaupun gitu itu berbahaya bagi kesehatan Syifa. Dan, apalagi dengan cerita itu, pasti itu mengganggu dia dan kesehatannya. Ditambah lagi, sepertinya dia belum sembuh total karena kemarin kena hujan." jelas dokter tersebut.

"Gagar otak? Kenapa tidak ada yang memberitahuku? Dia putriku." ucap Fatimah yang ikut angkat bicara setelah diam beberapa lama. Dengan air mata yang mulai meluruh.

Tsabita Syifa Arumi [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang