Wedding Layly

3.1K 143 19
                                    

Tsabita POV

Yaaa, seperti yang kalian tau hari demi hari sudah terlewati dan tibalah hari yang ditunggu-tunggu keluarga besar Revando. Dimana putri sulung umi akan menikah dengan pujaan hati. Hufftt, ya kak Layly nikah, sedih banget dah.

Iya Bita sedih, sedih banget karena apa? Nanti rumah jadi sepi kalau kak Layly pindah sama suaminya, kak Sandi. Pada dirumah aja terkadang Bita kesepian, malah ditinggal kan sepi, huhuhu. Dung, prak, gubrak, prang..lebay dah.

Saat ini Bita belum turun dari kamar, bahkan baju tidur doraemon masih melekat ditubuh Bita, karena Bita belum mandi. Novel, handphone, laptob, bedak tabur bayi, piring kecil masih diatas ranjang. Bahkan aku sendiri masih bermalas-malasan diatas kasur dan bergelut dengan selimut tebal.

Bita berinisiarif bangun dari acara malas-malasan, untuk segera membereskan kamar Bita. Ingin Bita marah, tapi sudah terlanjur. Mana biang onar gak pada muncul, kesel juga lama-lama. Siapa biang onarnya? Siapa lagi kalau bukan Aqsal dan Latifa. Bita sendiri tidak tau keberadaan dua makhluk itu, setelah sholat subuh tadi. Entah mereka hilang kemana? Apa mungkin dimakan cicak?

Tiga puluh menit Bita membereskan kamar, dan akhirnya selesai juga. Alhamdulillah. Bita ingin turun kebawah untuk mengambil air minum, karena merasa haus.

Hal pertama saat Bita lihat ketika membuka pintu adalah pemandangan yang menakjubkan. Rumah umi sudah disulap bak istina, sangat cantik namun elegan. Sepertinya pada sibuk dikamar kak Layly, aku sedikit pengen tau. Tapi kalau keadaan Bita seperti ini bisa-bisa kenak omel, sam bully. Huftt..

(Kira-kira seperti inilah, anggap aja ini pakai karpet merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira-kira seperti inilah, anggap aja ini pakai karpet merah. Oke.)

Perlahan namun pasti, satu persatu tangga mulai Bita turuni membawa Bita kelantai dasar. Dengan karpet merah yang menjuntai gagah sampai kepelaminan. Satu kata yang keluar dari mukutku 'masyaAllah' kata yang tepat untuk mengisi bagaimana indahnya rumah umi.

Mataku masih berkelana melihat-lihat suasana sekitar, tapi Bita tidak kunjung menemukan sanak saudara atau seseorang. Bita sampai berfikir, apa orang nikah seribet dan sesibuk ini? Taulah, yang penting minum dulu.

"Astagfirullahaladzim.." pekik seseorang dibelakang Bita, yang sukses menghentikan pergerakan kaki Bita.

Aku yang terkejut langsung berbalik badan, dan mendapati Aqsal menatap diriku dari atas kebawah dan berhenti diwajah Bita dengan ekspresi sulit dideskripsikan.

"Kenapa Sal? Ada apa? Kamu gak pa-pa kan?" tanyaku panik dengan memutar tubuh Aqsal kekanan dan kekiri, memastikan bahwa Aqsal baik-baik saja.

"Adek kenapa?" tanya bunda Amira tak kalah panik. Ternyata pekikan Aqsal bisa mengundang semua orang yang sedang sibuk.

Tsabita Syifa Arumi [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang