Awal persahabatan..

4.8K 243 0
                                    

Berjanjilah bahwa kita saling melengkapi bukan saling menuntut untuk sempurna karena, kesempurnaan hanya milik Allah.

-Liana Safira-

***

Pagi yang cerah secerah matahari yang nampak, sehangat mentari pagi, sebasah embun pagi pada dedaunan.  Gadis cantik dengan parasny yang ayu kini tampak telah selesai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Yap, dia adalah Tsabita. Sekarang, Tsabita, berada di dapur untuk membantu Fatimah dan Layly menyiapkan sarapan.

"Assalamualaikum, umi, kak layly. Ada yang bisa Syifa bantu?" ucap Tsabita sambil mencium pipi umi dan kakaknya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab umi Fatimah dan Layly bersamaan. "Ada ini taruh sup ayamnya dimeja makan, dek." lanjut umi Fatimah.

"Oke umi, siap laksanakan." jawab Tsabita sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Udah rapi aja dek, padahal ini masih pagi lho." ucap Layly.

"Hehe iya kak, kan Syifa naik sepedha jadi harus pagi kak biar tidak telat." jawab Tsabita sibuk memindahkan sup ayam ke meja makan.

"Laah, tidak bareng kak layli atau kak akbar?" ucap Layly. Dan umi Fatimah hanya mendengarkan pembicaraan anak-anak nya.

"Tidak usah kak layly, Syifa naik sepedha aja biar sehat." jawab Tsabita.

"Iya udah kakak tidak maksa, kalau maunya Syifa gitu." ucap Layly. Sedangkan Akbar sudah duduk manis, memperhatikan kedua perempuan yang berdebat karena berangkat sekolah pakai kendaraan apa.

"Udah dulu, ayo makan dulu anak-anak umi." ucap Umi Fatimah sambik tersenyu.

"Iya umiii." ucap Akbar, Layly dan Tsabita kompak.

****

Tsabita sudah duduk didalam kelas sambil membaca novel nya, dan tiba-tiba teman-teman nya datang dan duduk di tempat nya masung-masing.

"Assalamu'alaikum, Bita." ucap Aqilla, Alilla dan Liana kompak.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, eh kalian udah pada datang.'' jawab Tsabita.

" Selamat pagi, Bita. Apa kabar?" ucap Rista menggelegar.

"Pagi juga, Rista. Alhamdulillah, baik." jawab Tsabita lembut.

"Syukurlah." ucap Rista.

"Ya elah Ris, kita juga manusia kali yang di sapa, Tsabita aja." ucap Reno.

"Hehe iya-iya nanti aku sapa semua, oke." jawab Rista nyengir dan mengacungkan jempolnya.

"Pagi semuaaaaa. Apa kabar semuanyaaa." ucap Rista menggelegar.

"Pagi juga, baik Rista." jawab Nindi mewakili seluruh kelas.

Liana, Rista, Aqilla dan Alilla berkerumun di bangku Tsabita dan Liana hingga disini lah mereka menjalin hubungan lebih dari pertemenan menjadi persahabatan yang In Syaa Allah di ridhai Allah. Aamiin.

Tsabita Syifa Arumi [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang