Kebenaran

2.8K 167 1
                                    

Serapat atau sebagus apapun kita menyimpan rahasia, yang namanya kesalahan pasti akan terbongkar.
***

"Lo tau, akibat elo Tsabita sekarang terbaring di rumah sakit. Dia mengalami trauma. Lo tega sama temen lo sendiri. Apa dia punya salah, Ha?" ucap Bagas marah.

"Ng_nggak kak ts_sabita ba_ik kok. Ta_pi aku diancam!" jawab Riana. "Jangan laporin kepala sekolah kak." lanjutnya menyesal.

"Gue nggak jamin lo nggak kesana, semua yang bersangkutan pasti akan di panggil," jawab Bagas sinis.

"Gue udah nemuin bukti mulai dari mereka merencanakan sampai ia bisa ngejebak Tsabita," ucap seseorang yang baru datang.

Siapa dia? Bukti? Apa?

****

"Ratna, Fivi, Danang, Bisma dan Putra udah nemuin bukti yang akurat tanpa ada rekayasa. Dan gue dapat SMS dari Bisma kalau kita sekarang di suruh ke ruang kepala sekolah, termasuk elo." ucap Elang.

Semua bergegas keruang kepala sekolah, ada beberapa yang diluar ruangan sambil menunggu. Mereka masuk dan mengucapkan salam.  Ternyata di dalam sudah ada Risti, Dara, dan Rara.

"Assalamualaikum." ucap mereka bersama.

"Wa'alaikumsalam, masuk." jawab seseorang didalam sana.

"Duduk." titah kepala sekolah.

Mereka duduk sesuai perintah pak Anwar sebagai kepala sekolah. Disana sudah ada Risti, Dara, Rara, Liana, Rista, Elang, Bagas, Reno dan Dimas sebagai pembawa bukti. Dimana Akmal dan Ilham? Akmal dan Ilham sudah kembali ke rumah sakit karena mendapat kabar bahwa Tsabita selalu berontak. Bahkan infusnya sempat terlepas yang membuat tangannya mengeluarkan darah.

Disini mereka akan di adili oleh kepala sekolah, beberapa guru yang emang terkenal kilerr. Geng unyu dan juga Riana sudah ketakutan dan berkeringat dingin. Namun tidak untuk mereka yang membawa kebenaran, bukan?

"Apa yang kalian lakukan terhadap Tsabita?" tanya Anwar dengan menahan emosi.

"Ti__tidak ada." jawab Dara gugup.

"Sekali lagi, apa yangbkalian lakukan terhadap Tsabita?" tanya Anwar dengan sedikit membentak.

"Ti___" jawab Risti terpotong.

"Elo nggak usah nyangkal.DISANA SYIFA TRAUMA, LO KALAU NGELAKUIN SESUATU MIKIR DULU NAPA, HA? APA SYIFA PERNAH NYAKITIN KALIAN? APA PERNAH KALIAN MIKIR SAAT SYIFA NANGIS SETELAH KALIAN HINA? DIA SELALU BERHARAP BISA BERTEMAN SAMA KALIAN, DIA SELALU SEMBUNYIIN TANGISNYA SAAT LO HINA, AGAR KITA TIDAK SAKITIN LO BALIK, LO MIKIR NGGAK SIH?" potong Bagas dengan bentakan-bentakan yang terus terlontar, tidak ada yang menghentikan Bagas karena bagas selalu mencegah untuk ngeluarin apa yang bersarang di otaknnya.

"LO TAU SYIFA KETAKUTAN DISANA, BAHKAN DIA SEMPAT NGELUKAIN DIRINYA. KENAPA KALIAN NGGAK MIKIR DULU HA? GIMANA JIKA SEANDAINNYA ITU TERJADI SAMA LO HA? DAN ITU YANG NGELAKUIN SYIFA, TAPI ITU TIDAK MUNGKIN SYIFA MEMILIKI FIKIRAN DANGKAL SEPERTI KALIAN," ucap Bagas dan berlalu keluar entah kemana.

"Kalau kalian masih  mengelak dengar dan lihat baik-baik," ucap Dimas ambil memutar entah apa itu yang ada di laptopnya. Ternyata, itu adalah rekaman CCTV.

Tsabita Syifa Arumi [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang