waktu istirahat kinan dan yang lainnya masih didalam kelas. Masih mencatat soal yang tadi diberi guru mapel saat jam terakhir.
udah seneng jamkos eh waktu mau habis guru dateng. nikmatnya duniaaa
"Lo udah selesai kin?" tanya nindy yang masih sibuk dengan pulpen dan bukunya.
"Belum. dikit lagi" sahut kinan. tengah fokus dengan catatan tiba tiba
BRAAK!! Kinan menoleh siapa yang berani menggebrak meja nya.
Chika!
"Mau lo apasih! dateng dateng main gebrak aja!" bukan kinan tapi nindy.
"Gue gak ada urusan sama lo ya pengkhianat! urusan gue cuman sama ni murid baru!" chika sambil mendorong bahu kinan.
"Sorry lo tadi bilang murid baru ya? Gue murid baru disini. berarti lo ada urusan dong sama gue? Oh iya dikelas ini ada 4 anak loh yang baru masuk. masih terbilang anget. murid baru" mely menatap chika tanpa takut. Sekarang chika yang klakep melihat kinan bersama lima orang sedangkan chika hanya tiga orang.
"Lo kok berani malu maluin juna didepan umum!" bentak chika hendak mendorong kinan namun mely sudah berdiri terlebih dahulu didepan kinan. tangan chika juga sudah dipegang oleh mely.
kinan memegang bahu mely agar mundur. "Sekarang lo mau apa? lo mau gue putusin juna kan? gue udah putusin juna. terus sekarang apa mau lo?" kinan mulai berani bicara.
"Sekarang anak gak tau diri ini udah berani ya sama gue!"
"Apa yang kinan takutin dari lo? selain anak manja yang gak bisa mandiri?? Yang maunnya dingertiin tapi diri lo gak mau ngertiin balik! eh cha! kok lo mau sih temenan sama anak manja yang bisanya tergantung sama lo! Dibayar berapa lo sama chika hah?" sindir nindy. memang benar toh chika anak manja yang bisanya ngandelin orang lain?
"Lo! Liat aja!" telunjuk chika mengarah pada nindy. Akhirnya chika dkk pergi meninggalkan kelas kinan.
"Thanks yaa" kinan menoleh pada kelima sahabatnya.
"Kita sahabat jadi harus gitu. chika emang gitu ya?" tanya feby
"Iya. dia suka sama juna tapi juna gak pernah suka sama chika. Dia ngejar tapi juna lari." jelas kinan.
"Gak malu banget sih" jijik olif.
"Udah ayo kantin." Ajak mely.
"Gak ah" tolak kinan.
"Jangan bilang kalo lo selama sekolah disini gak pernah kekantin kinan?" tebak pita. Kinan hanya membalas dengan cengiran.
"Udah ayo" mely menarik kinan,akhirnya mereka keluar kelas dan menuju kantin. Banyak tatapan iri dan kagum. Wajah mereka sangat mulus dan putih.
itu anak baru?
itu yang namanya kinan?
itu yang namanya feby?
Mana yang namanya mely?
Pita mana?
anjir itu geng ko cantik semua.
begitu lah ocehan mereka. Mely pita kinan olif feby dan nindy hanya cuek bebek. Nindy cantik menawan juga. gayanya yang anggun selalu menjadi daya tarik tersendiri. mungkin belum banyak yang tau nindy karena ya sama seperti kinan. jarang kekantin.
Mereka mencari bangku kosong. Hendak duduk namun tangan kinan ditarik oleh seseorang ya Juna!
"Juna! Lo apa apaan sih lepasin tangan gue!" Juna menarik tangan kinan menjauh dari kantin.
Mely yang hendak mengejar kinan langsung ditahan oleh feby.
"Biar mereka selesaiin masalah mereka sendiri. mereka sama sama udah besar" Akhirnya mely duduk dan pita memesan pesanan."Mau lo apa!" bentak kinan yang berhenti di bangku taman.
"Gue gak mau putus sama lo!" juna tak kalah emosinya.
"Gue sayang sama lo kinan! gue cinta sama lo!" lanjutnya. Air mata kinan turun namun tak menimbulkan suara.
"Gue gak mau putus sama lo. Kita balikan yah?" lembut juna meraih wajah kinan dengan tangannya. kinan menutup mata nya dan membuka kembali "Gue gak bisa"
juna melepas tangannya, "Kenapa kinan?" tanya juna kecewa.
"Karna gue udah kecewa sama lo!" kinan yang sudah tak tahan ingin sekali berlari namun juna menahan tangannya.
"Gue gak tau kenapa gue bisa berubah kinan. tapi jujur gue gak mau nyakitin lo kinan."
"Tapi lo udah nyakitin gue juna!"
"Gue minta maaf kinan. gue minta maaf. Apa kesempatan kedua masih berlaku? gue mohon berlakukan untuk gue kinan" juna berjongkok dihadapan kinan. kinan yang risih dengan sikap juna " gue mohon bangun jun. gue gak mau kalo fans lo ngira kalo gue ngejatuhin harga diri lo" ucap kinan lalu menjajarkan dengan tubuh juna. juna menunduk. kinan menarik dagu juna dan "Gue yakin lo bakal dapet yang lebih baik dari gue. Gue yakin. jadi gue mohon lo jangan pernah bersikap seolah olah lo yang sakit. tapi gue juga sakit jun. gue mohon jangan jatuhin harga diri lo buat cewek bodoh kayak gue" kinan yang mulai menangis.
Juna melihat kinan menangis. hatinya sama sakitnya. juna menghapus air mata kinan "Bahkan lo belum tau alasan gue berubah kinan"
"Gue berubah karena gue takut kalo gue kehilangan lo. tapi akhirnya gue malah beneran kehilangan lo." lanjutnya.
juna membantu kinan berdiri dan menarik tubuh kinan sampai ke dadanya. "Jadikan ini pelukan terakhir dari gue. Kalo lo butuh gue. jangan sungkan karena gue selalu ada buat lo kinan. kinanty audrelia." kinan mengeratkan pelukannya dan menangis membuat kemeja putih juna basah.
"Temuin cowok yang bisa ngertiin lo. Gue selalu ada disini buat lo" kinan tersenyum dengan tatapan sendu.
"Gue yakin lo bisa nemuin cewek yang baik melebihi gue juna" kinan melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.
"Maaf kemeja lo basah" kinan menatap juna sambil menghapus air matanya.
"Sans aja. Tuh mata belekan" ledek juna lalu berlari
"Issh junaaa!" teriak kinan mengejar juna.
Memang ya cinta itu tidak harus saling memiliki. Cinta yang tulus itu selalu diucapkan dalam doa. Tidak masalah cintanya ditolak sekarang. namun tidak dengan lain waktu kan?
Batin juna
SEKIAN
Gak ding :v
masih banyak koo ini baru awal :psedih yaa liat perpisahan kinan sama juna. feelnya dapet gak? kalo belum yaah berarti kalian gak menghayati :v bercanda ah
jangan baper sii author gak bisa tanggung jawab kalo kalian baper. mending laper kenyang :vkrik krik bgt sii
udah ah capek dalil muluk :v
tunggu kisahnya lagi yaa
Happy Reading guys :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinanty [Completed]
Teen FictionKa-kamu sekolah disini? pindah kapan? anak baru?" tanya kinan bertubi tubi. "kamu yang anak baru" balasnya duduk dibangku taman, "Hah?" kinan tak paham. "aku udah sekolah disini satu tahun lalu" Kisah kinanty, Seorang gadis bernama kinanty yang s...