20

3.6K 122 6
                                    

Kinan keluar rumah dan akan pergi kesekolah.

tin tin

kinan menoleh. mobil faiz. ia kira faiz akan membencinya namun tidak. faiz keluar dan menghampiri kinan.
"udah?" tanya faiz. kinan tersenyum dan mengangguk.

"Yaudah ayo berangkat." faiz mengambil tangan kinan lalu menggengam erat menuju mobil.

faiz masuk. faiz menyalahkan musik agak tidak hening.

jika teringat tentang dikau jauh dimata dekat dihati...

sempat berfikir tuk mencoba walau berat akan kujalani...

kinan mulai menikmati musiknya dan bernyanyi.

Tak ada niat untuk selama nya pergi [kinan dan Faiz]

kinan tersenyum saat faiz juga mulai bernyanyi

Jika memang masih bisa mulutku berbicara santun kata yang ingin terucap kan ku dengar caci dan puji dirimu padaku [kinan dan faiz]

kinan menatap faiz sama halnya dengan faiz mereka tersenyum bahagia.

Kita masih mudah dalam mencari keputusan
Maafkan daku ingin kembali
Seumpama ada jalan tuk kembali

Kinan dan faiz mengakhiri musik dengan tertawa bahagia.

"Akan ada kebahagian diakhir cerita yang pahit. jangan berfikir kepahitan adalah akhir segalanya. namun bangkit dan jadikan sekitar sebuah kebahagiaan jangan pernah terbawa suasana."

Mereka berjalan melewati koridor dengan tawa. sesekali faiz menggoda kinan. namun akhirnya tertawa bersama. pasang mata pun tak lepas dari tatapan kearah faiz dan kinan.

"Jangan lupa masuk kelas. jangan banyak bolos" sindir kinan pada faiz. faiz hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya.

"Iya sayangnya paiz" pipi kinan merona akibat ucapan faiz.

"Udah sana masuk" suruh faiz akhirnya kinan masuk dan faiz berjalan ke kelasnya.

"Aduh gue iri banget sama kalian. mana pacar gue belum kesini lagi" gerutu mely.

"Siapa? pian? emang mau ngapain dia kesini?" tanya feby

"Mau nemuin gue dong. Btw sebentar lagi kan dia Lulus nih. pasti bakal lanjut. nah pasti dia kesini." cerocos mely dengan senyum nya.

"serah lo mel" Ucap feby.

"Jadi makin keket aja sama bang faiz" goda nindy.
"Apaan sih nin" balas kinan

mely duduk disebelah kinan "Baik baik lah ya sama faiz."

kinan menoleh dan hanya mengangguk.

"Mm.. Lo udah move on?" tanya olif
"Aww sakit pita" pita mencubit lengan olif
"Lagian lo tanya disituasi salah! kinan itu lagi bahagia tau gak!" sewot pita
"Iya iya sorry"

"Mm.. gue coba buka hati gue sama faiz. tapi gue belum sepenuhnya bisa lupain dia" jawab kinan sambil mencoret coret buku nya.

"Yaudah lah gak usah bahas itu. yang penting sekarang lo udah seneng" mely mencubit pipi kinan dan memeluknya.

Melupakan sebuah kenangan yang sangat berarti itu sulit,tak mudah seperti kertas yang diberi air lalu hanyut bersamanya.


Faiz masuk kedalam kelasnya dan menaruh tas yang tadi ia sampirkan di tangan kanannya. Ia duduk disamping Almer dan menyenderkan punggunya dikursi,kaki nya ia naikkan di meja. Tak peduli sekitar. memang kebiasaan faiz begitu.

Kinanty [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang