Sky baru saja akan menjalankan motornya saat sebuah klakson mobil berbunyi dari depan gerbang rumahnya. Mau tidak mau Sky kembali mematikan mesin motor dan berjalan ke arah gerbang.
Si pemilik mobil membuka kaca di sampingnya saat Sky datang.
"Lo lagi apa di sini?" Tanya Sky tanpa basa basi.
"Jemput pacar gue." Sahut Anta lalu turun dari mobilnya.
"Gue bisa berangkat sendiri kok."
Anta memasang wajah datar sambil menyandarkan punggung di sisi mobil, "kalau gue udah sampai sini, lo harus ikut gue."
Sky berdecih sebal, "maksa banget sih! Ya udah tunggu bentar."
"Lo ngga mau gue pamit dulu sama keluarga lo?"
"Ngga ada siapa-siapa, jadi ngga usah pamit." Sky kembali masuk ke dalam rumah untuk menyimpan kunci motornya lalu berangkat ke sekolah bersama Anta.
Sky tidak berbohong, orang tuanya sedang di luar kota dan kakaknya sudah pergi pagi-pagi sekali karena akan mampir ke rumah temannya sebelum ke kampusnya.
"Lo udah kerjain tugas gue?" Tanya Anta di perjalanan menuju sekolah.
"Udah. Emangnya lo ngga bisa kerjain sendiri ya?"
"Untuk apa lo jadi asisten gue kalau ngga gue manfaatkan?"
Sky hanya bisa memaki Anta dalam hati, ia tidak ingin menambah masalah diantara mereka.
Mobil Anta segera diparkir di halaman parkir sekolah setelah sampai. Keduanya berjalan beriringan menuju kelas.
Kabar kedekatan Anta dan Sky sudah tersebar hampir ke seluruh sekolah termasuk diantara fans dadakan Anta yang terbentuk setelah cowok itu masuk ke SMA Mahesa. Tidak sedikit yang tidak setuju akan kedekatan mereka.
Banyak yang beranggapan, Anta si malaikat kenapa mau dekat dengan Skyla si pembuat masalah?
"Mana tugas gue?" Anta menyodorkan tangannya ke hadapan Sky setelah keduanya duduk di kursi masing-masing.
"Nih!" Sky meletakan buku yang diminta Anta ke atas telapak tangan cowok itu.
Anta membuka dan memeriksa sejenak, "good job, kepintaran lo berguna juga buat gue."
"Memangnya lo yakin tuh jawaban gue bener semua?"
"Jangan ragukan otak gue, gue minta lo kerjain tugas gue selain karena gue males nulis banyak-banyak rumus gini, juga untuk memanfaatkan lo sebagai asisten."
Sky kembali berdecih sebal memilih tidak lanjut meladeni Anta.
Jam istirahat, Sky segera membereskan semua bukunya lalu dimasukan ke dalam tas.
"Gue mau ke toilet dulu, lo tunggu aja di kantin." Ucap Sky seraya berdiri dari kursinya.
Anta mengangguk, "oke, ngga pake lama."
"Iya." Sky segera meninggalkan kelas dan berjalan ke arah toilet.
"Gue curiga deh, kayaknya si Sky pake pelet makanya Anta mau sama dia."
Sky menghentikan langkahnya saat baru saja keluar dari toilet. Lima orang siswi terlihat berkumpul tak jauh darinya dan terdengar jelas sedang membicarakan dirinya.
"Kalau mau gosip mending langsung ke orangnya dari pada ngomongin di belakang." Celetuk Sky membuat sekumpulan siswi itu menoleh ke arahnya.
"Oh lo denger ya?" Sahut salah satu siswi, "bagus deh biar lo sadar."
Sky tersenyum miring lalu melangkah mendekat, "tadi lo bilang apa? Sadar?" Sky terkekeh, "yang ngga sadar diri di sini siapa? Mendingan kalian tuh melakukan hal yang lebih berguna deh dari pada cuma nyampah aja di sekolah dengan gosip."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...