Anta tengah asik bermain game di ponselnya ditemani jus jeruk di kantin. Meski sudah jam pulang sekolah, tidak semua penjual menutup dagangan mereka karena masih ada beberapa siswa yang belum meninggalkan sekolah.
Satu dua orang pedagang tetap buka di kantin kecuali jika dagangan mereka memang sudah benar-benar habis.
Saat tengah asik bermain, Maura tiba-tiba muncul di dekat Anta.
"Nta.. Anta!" Maura mengatur nafasnya terlebih dulu karena dirinya habis berlari dari ruang latihan ke kantin.
"Apaan?" Tanya Anta dengan wajah datar.
"Itu-- hosh.. hosh.. anu.."
Anta mulai kesal pada Maura yang bicara setengah-setengah, "mendingan lo minum dulu deh baru ngomong."
Maura menggeleng sekilas, lalu selesai mengatur nafasnya, "Nta, lo ikut gue sekarang deh ke UKS."
"Emang ada apaan di UKS?"
"Pacar lo, si Sky pingsan."
Anta mengangkat sebelah alisnya, "pingsan?"
Maura mengangguk.
"Gimana bisa?"
"Duh, ntar aja deh ya nanyanya," Maura menarik pergelangan tangan Anta, "mendingan sekarang lo ikut gue!"
Mau tidak mau Anta menurut saja ditarik oleh Maura, ia juga penasaran akan keadaan Sky.
Di UKS, Reihan baru saja membaringkan Sky di salah satu tempat tidur. Sayangnya penjaga UKS sudah pulang dan Reihan tengah sibuk mencari minyak kayu putih.
"Kok ngga ada sih?! Masa UKS ngga punya minyak kayu putih?!" Oceh Reihan entah pada siapa.
"Rei!"
Reihan menoleh dan mendapati Maura sudah berada di pintu masuk UKS bersama Anta.
Anta segera menghampiri Sky yang masih belum sadar.
"Gimana bisa Sky pingsan?!" Tanya Anta pada Reihan.
"Tadi dia latih tanding sama gue," Maura berdiri di samping Anta, "pas gue banting--"
"Jadi Sky pingsan karena lo banting?!" Anta memberikan tatapan datar pada Maura.
"Sabar dulu! Gue belum beres ngomong!"
"Lanjut."
"Gue bantingnya ya bantingan biasa kalau lagi latihan, dan bantingnya diatas matras bukan lantai! Tiba-tiba aja Sky pingsan."
"Kenapa gue ngga bisa nemu minyak kayu putih di sini?!" Keluh Reihan.
"Lo nya aja yang nyarinya ngga bener kali! Udah periksa meja penjaga UKS belum?"
"Belum."
Maura berdesis sebal lalu memeriksa meja yang berada dekat pintu masuk UKS, "nih Paijo!" Maura menunjukan botol minyak kayu putih yang ia temukan.
Reihan menatap datar Maura.
Maura mencoba menyadarkan Sky dengan minyak kayu putih.
Tidak lama kemudian, Sky mulai membuka matanya. Yang pertama keluar dari bibir Sky adalah desisan menahan sakit sambil memegang keningnya.
Maura menyentuh leher Sky, "lo agak hangat Sky, kayaknya lo mau demam."
"Jadi bener dia sakit?" Tanya Reihan.
"Iya, kayaknya ini sebab Sky ngga fokus tadi, badannya lagi kurang sehat."
Maura membantu Sky duduk, "lo pulang aja deh Sky dari pada sakit lo tambah parah." Tatapan Maura beralih pada Anta, "anterin Sky pulang gih."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...