Mobil Anta terparkir di halaman salah satu rumah yang cukup besar, Sky tahu rumah siapa ini karena Sky lah yang meminta Anta mengajaknya ke sini.
"Lo yakin ngga mau langsung pulanh?" Tanya Anta memastikan sebelum turun dari mobilnya.
"Iya, lo tenang aja." Sky mendahului Anta turun.
Keduanya berjalan memasuki rumah, di kedua tangan Anta membawa plastik hasil belanja.
"Sepi banget, keluarga lo ngga ada?"
"Orang tua gue jarang pulang, kakak-kakak gue di rumah mereka masing-masing."
"Mereka udah nikah?"
"Cuma yang anak pertama."
"Lo ditinggal sendiri di sini tanpa asisten rumah tangga?"
"Ini rumah pribadi gue dan gue ngga suka ada orang lain yang tinggal di sini."
"Jadi orang tua lo kalau pulang ngga ke sini?"
"Ngga."
Sky memicingkan matanya menatap Anta, "memangnya keluarga lo punya berapa banyak rumah?"
"Sepuluh mungkin."
Sky mendelik, "serius?!"
"Ngga."
Sky menatap datar Anta, "barusan lo lagi becandain gue Nta?"
Keadaan hening sejenak.
"Lo bilang mau masakin gue?" Anta kembali membuka suara.
Sky berdesis sebal, "di mana dapur lo?"
Anta beranjak mendahului Sky menuju dapur.
Di dapur, Sky segera mengeluarkan belanjaan dari dalam plastik yang di bawa Anta. Sebagian ia letakan di dalam kulkas dan beberapa ia biarkan untuk ia masak saat ini.
Anta duduk di balik meja bar yang menghadap ke dapur. Sky memakai apron hitam yang tergantung dekat meja bar lalu menyiapkan peralatannya.
"Lo yakin bisa masak?"
"Tenang aja, gue ngga akan buat lo keracunan." Sahut Sky tanpa menoleh ke arah Anta.
"Gue cuma ngga mau uang gue keluar sia-sia."
Sky menatap sebal Anta, "lo ini orang kaya tapi perhitungan banget sih! Udah duduk aja yang tenang di situ!"
Anta tak lagi menjawab, ia menurut untuk diam dan memperhatikan Sky yang sudah memulai pertunjukan masaknya.
Beberapa menit kemudian, Sky menyodorkan sepiring spageti ke hadapan Anta. Dari tampilannya cukup meyakinkan tidak akan membuat lambung Anta bermasalah.
"Jangan diliatin aja dong, ntar beranak tuh!"
Anta mengalihkan tatapannya pada Sky yang berdiri di hadapannya, di sisi lain meja bar.
"Gue ngga pernah liat orang makan spageti pake tangan."
Sky langsung menatap piring Anta dan memberikan cengiran, "oh iya gue lupa." Sky berbalik mengambil garpu lalu memberikannya pada Anta.
"Gimana?" Tanya Sky setelah Anta memasukan satu suapan ke dalam mulutnya.
Anta mengunyah sejenak lalu menelannya, "lumayan, masih dapat ditolerir rasanya."
Sky memanyunkan bibirnya, "mau bilang enak aja sok gengsi." Kemudian mengambil makanan miliknya dan duduk di samping Anta.
Anta tersenyum tipis kemudian melanjutkan makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...