Sky membaringkan kepalanya di atas meja saat bel istirahat sudah berbunyi.
"Jangan lupa kerjakan tugas kalian dan kumpulkan besok pagi." Ucap sang guru sebelum meninggalkan tugas.
"Tugas teroooss!" Gerutu Sky dengan nada pelan.
"Ngga usah ngeluh."
Sky menegakan kembali tubuhnya lalu menatap datar Anta, "lo enak bisa bilang gitu karena gue yang kerjain tugas lo!"
"Nah itu paham." Ucap Anta santai membuat Sky gemas ingin menjahit bibir cowok di sampingnya ini.
"Dari pada lo liatin gue terus dengan tatapan penuh nafsu gitu mendingan lo ke kantin dan pesenin makanan gue yang kayak biasa, gue mau ke toilet dulu ntar nyusul." Anta segera berdiri dan pergi tanpa menunggu tanggapan Sky terlebih dahulu.
"Sialan tuh anak! Untung masih pacar!" Bohongan sih.
"Kenapa lo? Muka lo kayak ayam mau di potong, depresi gitu." Levin tiba-tiba muncul dan duduk di samping Sky.
"Ngga ada yang lebih cakepan apa selain ayam?" Sky menatap datar Levin.
"Kambing mau di kurban?"
"Ck! Udah ah gue mau ke kantin," Sky berdiri dari kursinya, "lo ikutan ngga?"
"Ya wajib lah!" Levin ikut berdiri, keduanya berjalan bersama meninggalkan kelas.
Kantin terlihat cukup ramai, beruntung Sky menemukan meja kosong yang cukup untuk dirinya, Levin dan Anta tentunya.
"Gue pesenin makanan, lo jagain bangkunya! Jangan mau serahkan ke siapapun meski mereka bayar lo mahal!"
Levin menatap datar sepupunya, "plis deh Sky, ntar dulu gilanya."
"Oke." Sky beranjak pergi memesan makanan mereka dan Anta.
Sky kembali bersamaan dengan muculnya Anta.
"Udah pesen?" Tanya Anta setelah duduk di samping Sky.
Sky mengangguk, "tinggal tunggu dianterin."
"Si kembar mana ya? Tumben ngga mangkal di sini." Levin menatap ke sekelilingnya.
"Paling lagi mangkal di kelas," ucap Sky, "biasanya sih kalau ngga muncul yah karena lupa buat tugas."
"Rajin bener buat tugas di sekolah." Levin menopang dagunya dengan satu tangan.
Sky mengangkat sekilas bahunya, "biarlah."
"Sky."
Sky, Levin dan Anta menoleh bersamaan, Reihan sudah berdiri di dekat mereka.
"Kenapa?" Tanya Sky.
"Nanti pulang sekolah ada latihan persiapan pertandingan."
"Hah?!" Sky menatap protes Reihan, "tapi kan gue--"
"Gue ngga peduli lo ikut ekskul atau ngga, ini pertandingan untuk bawa nama sekolah jadi gue mau lo tetap ikut persiapan dengan tim sekolah."
"Iya tapi--"
Belum sempat Sky melanjutkan ucapannya, Reihan sudah berjalan pergi.
Sky segera mengambil salah satu sendok garpu dan akan melemparkan pada Reihan namun Levin segera menahan pergelangan tangan Sky.
"Lo mau kena kasus percobaan pembunuhan pada ketua OSIS?" tanya Levin.
Sky melepas tangan Levin lalu meletakan garpu yang dipegangnya secara kasar ke atas meja, "tuh orang ngeselin Vin! Apa salahnya coba nunggu gue selesai bicara dulu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...