Part 30 - Baikan?

1.8K 113 16
                                    

Sudah beberapa hari Sky duduk di samping Levin selama jam pelajaran di kelas karena tempat duduk Sky telah diambil alih oleh Sherly.

Selain tempat duduk, Anta juga sudah tidak pernah menjemput Sky karena tugas itu sudah diambil oleh Erlan. Hanya mengerjakan tugas sekolah saja yang masih berlanjut.

Sejak Erlan menyatakan perasaan pada Sky, keduanya jadi sering terlihat bersamaan hingga semakin kuatlah kabar putus Anta dan Sky.

Awalnya Sky masih canggung bertemu Erlan karena pernyataan dadakan cowok itu namun Sky mulai membiasakan diri dan belajar menerima Erlan meski saat ini hatinya belum bisa benar-benar menerima. Erlan sedang berusaha membuat Sky membuka hati padanya dan Sky hargai perjuangan Erlan.

Pagi ini Sky tiba lebih dulu di kelas dari Anta dan Sky merasa ada yang berbeda dengan cowok itu hari ini.

Anta tetap menagih tugasnya pada Sky sebelum kembali ke kursinya namun yang berbeda adalah, tidak ada Sherly mengikutinya. Sedikit penasaran memang namun Sky menahan diri untuk tidak bertanya. Awalnya Sky mengira gadis itu berangkat sendiri dan sedikit terlambat akan tetapi hingga jam pulang sekolah, Sherly tidak muncul sama sekali.

"Lo bisa ikut gue?"

Sky menatap sejenak Anta lalu beralih ke Erlan yang berdiri di sampingnya.

Bel pulang sekolah berbunyi dari lima menit lalu, Levin sudah pulang dan Erlan sengaja menjemput Sky ke kelas.

"Ke mana?" Sky kembali menatap Anta.

"Lusa hari Sabtu, Jevan ulang tahun, gue mau beliin hadiah buat dia."

"Jevan?" tanya Erlan.

"Keponakan gue." sahut Anta.

Mendengar nama Jevan membuat Sky cukup rindu pada anak kecil itu. Sejak kedatangan Sherly, Sky belum pernah bertemu lagi dengan Jevan, biasanya Keyra akan membawa putranya itu bermain ke rumah Anta saat Sky berkunjung.

"Di mana Sherly?" akhirnya Sky menanyakan keberadaan gadis yang hampir selalu menempeli Anta.

"Semalam dia pulang ke rumah orang tuanya."

Sky hanya ber-oh-ria tak berniat bertanya alasan Sherly yang mendadak pergi. Sky menoleh lagi pada Erlan, sebelum Sky bersuara, Erlan memasang senyuman kecil, "ya udah hari ini lo bareng Anta dulu aja Sky."

"Lo yakin?"

Erlan mengangguk, "gue tau lo juga mau beli hadiah buat keponakan Anta."

Sky memicingkan matanya, "lo baca pikiran gue?"

Erlan terkekeh pelan, mengusap lembut puncak kepala Sky, "udah kebaca dari wajah lo."

Sky memanyunkan bibirnya. Dehaman kecil dari Anta membuat Erlan menurunkan tangannya dari kepala Sky dan perhatian Sky kembali pada cowok itu.

"Bisa pergi sekarang?"

Sky mengangguk, "oke." lalu berpamitan pada Erlan dan pergi mengikuti Anta.

Tujuan mereka adalah salah satu mall yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Keduanya berjalan bersisian memasuki mall setelah Anta memarkirkan mobilnya.

"Lo mau beli apa buat Jevan?" tanya Sky memulai percakapan. Selama di perjalanan tadi tidak ada satupun dari mereka yang mengajak bicara satu sama lain.

"Justru gue ajak lo karena bantu gue buat pilih."

"Jadi lo belum ada terpikirkan buat beli apa gitu?" Sky menatap heran Anta.

"Ya."

Sky memutar sekilas bola matanya, "ayo cari." Sky berjalan mendahului Anta dan Anta mengikuti.

A Heart For SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang