Part 23 - Belajar Bersyukur

1.7K 98 0
                                    

Sky terdiam di tempatnya menatap lurus ke depan di mana ada seseorang yang memang ingin ia temui hari ini berdiri tak jauh darinya. Nesya.

Sepulang sekolah, Anta mengantarkan Sky ke sekolah Nesya untuk menemui gadis itu.

Nesya berjalan mendekati Sky yang masih berdiri di dekat gerbang sekolahnya, "gue perlu bicara sama lo." ucapnya setelah berada dalam jarak satu meter dari Sky.

Sky menarik senyum tipis menatap lekat Nesya, "baguslah karena ada yang harus lo jelaskan juga ke gue."

"Tapi ngga di sini," Nesya membalikan badannya, "ikut gue."

Sky menatap sejenak Anta lalu berjalan mengikuti Nesya yang sudah lebih dulu pergi. Begitupula Anta.

Nesya membawa Sky dan Anta ke sebuah ruangan olah raga yang cukup luas dan sepi, hanya mereka bertiga di sana, berdiri di tengah ruangan.

"Jadi apa yang mau lo omongin?" tanya Sky.

Nesya menatap Sky, "jujur gue capek berada di dalam bayangan lo, gue mau kita selesaiin sekarang juga semuanya."

Sky bingung dengan maksud ucapan Nesya, "bayangan?"

"Lo pikir dengan lo kabur dari klub maka semuanya beres?"

"Gue ngga kabur, gue keluar dengan baik-baik dari sana."

"Terserah lo mau bilang itu apa, yang pasti selama gue belum bisa mengalahkan lo, gue ngga akan bisa tenang!"

Sky tersenyum miring, "jadi karena itu lo berbuat curang di pertandingan kemarin?" Sky tertawa hambar, "tapi sayangnya tetap gue yang menang."

Nesya menatap tajam Sky, "gue tau yang gue buat kemarin itu curang, jadi hari ini gue mau tanding ulang untuk yang terakhir kalinya."

Sky membalas tatapan Nesya, "lo yakin ini yang terakhir?"

"Ya, kalau kali ini lo menang lagi, gue akan mengakui kekalahan gue selama ini. Tapi kalau gue yang menang, gue mau lo mengakui kalau Nesya sekarang lebih baik dari Skyla."

"Jadi lo cuma butuh pengakuan? Oke, gue terima, lo mau kita tanding di mana?"

"Di sini."

Sky mengangkat satu alisnya, "di sini? Lo yakin? Ini sekolah lo--"

"Ngga masalah, ngga ada siapapun di sini selain kita."

"Okelah kalo gitu."

Nesya dan Sky berjalan ke arah berlawanan menuju pinggir lapangan.

"Lo yakin setuju dengan tawaran dia?" tanya Anta begitu dirinya dan Sky duduk di salah satu kursi.

"Iya gue yakin, gue udah capek kalau harus ladenin dia terus mending beresin sekarang juga." Sky mengeluarkan celana seragam karate dari tasnya yang memang sengaja ia bawa hari ini, "gue ganti rok dulu."

"Jadi lo memang udah memastikan kalau hal ini bakal terjadi sampai udah persiapan?"

Sky terkekeh pelan, "cuma menebak." Sky berjalan menjauh menuju ruang ganti. Di sisi lain lapangan terlihat Nesya baru selesai mengganti rok seragamnya juga.

Lima menit persiapan, Sky dan Nesya kembali bertemu di tengah lapangan, sedangkan Anta tetap duduk di tempat yang sama.

"Pertandingan kali ini bebas," ucap Nesya, "bertanding sampai salah satu dari kita menyerah."

"Lo mau kita bunuh-bunuhan di sini?"

Nesya menatap datar Sky.

"Becanda doang gue," Sky juga memasang tatapan datarnya.

A Heart For SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang