Skyla terbangun di kamar milik Anta. Skyla langsung tahu jika kamar itu milik Anta karena memang dirinya pernah masuk ke sana beberapa waktu lalu.
Hanya ada dirinya sendiri di kamar besar itu. Perlahan Sky turun dari kasur dan akan berjalan ke arah pintu.
Namun langkah Sky berhenti saat pintu terbuka dari luar.
"Hei, udah bangun?" Sapa Anta lalu berjalan masuk setelah menutup pintu.
"Iya, gue tidur semalaman ya?"
"Iya," Anta mengusap lembut pipi Skyla, "terima kasih ya, gue udah denger semua cerita tentang lo dari kak Bian waktu gue disandera, tapi lain kali lo jangan sakiti diri sendiri ya Sky."
Skyla tersenyum kecil, menggenggam tangan Anta di pipinya, "gue cuma ngga bisa tenang kalau belum lihat lo dalam keadaan baik, dan gue merasa bersalah kalau sampai terjadi apapun sama lo walaupun keluarga lo selalu meyakini kalau ini bukan salah gue tapi tetap sulit buat gue berpikir begitu."
"Sky," Anta memeluk Skyla, "mereka benar kalau memang lo ngga salah, jadi jangan menyalahkan diri lo sendiri ya, ngga ada yang salah kok, semua udah jalannya begitu, yang penting gue baik-baik aja dan lo sangat hebat."
Sky tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Anta. Setelah puas berpelukan beberapa saat, keduanya saling melepas pelukan. Skyla pamit mandi dan Anta menunggu Skyla di ruang makan.
Hanya ada Anta dan Bian di ruang makan saat Skyla tiba. Kedua orang tua Anta sedang pergi mengurus kasus Rey.
"Kakak bisa dapat senjata kemarin dari mana?" Tanya Skyla sambil menikmati makanannya.
"Gue punya kenalan kok, yang pasti semua senjata itu legal dan aman, jadi lo ngga perlu pikir gimana caranya gue bisa dapat, yang penting masalah kemarin udah beres."
Skyla mengangguk, "oh iya, gue belum izin sama keluarga gue kalau belum bisa pulang semalam."
"Tenang aja," Ucap Bian, "semalam gue udah telpon kakak lo kok, gue dapat nomornya dari Anta. Gue bilang lo ngga sempet hubungi jadi gue mewakili dan kakak lo ngga masalah."
"Syukurlah, makasih ya kak."
Bian tersenyum mengangguk, "Sip sip. Kalau soal sekolah hari ini, udah diatur, tenang aja. Kalian bisa istirahat dulu hari ini, kemarin kan sangat melelahkan terutama buat lo Sky."
"Iya kak, gue udah lumayan cukup istirahat kok dari semalam."
"Baguslah, nikmati aja kalau gitu liburnya hari ini."
Skyla terkekeh mengangguk, "iya kak."
• • •
Beberapa minggu setelahnya, ujian semesterpun dilaksanakan. Kegiatan belajar yang mereka lakukan sangat membantu memahami setiap soal ujian yang mereka hadapi saat ini meski tidak sepenuhnya sama dengan yang sering mereka bahas. Namun setidaknya, sebagian besarnya sama persis.
"Akhirnya selesai!" Arsya merenggangkan badannya, hari ini adalah hari terakhir ujian dan Skyla serta yang lain sudah berkumpul di kantin.
"Siap memasuki libur panjang!" Sherly mengangkat kedua tangannya dengan senyum lega di wajahnya.
"Ada rencana liburan ke mana nih?" Tanya Erlan.
"Masih belum ada rencana sih," Sahut Levin.
"Liburan bareng yuk!" Usul Sherly, "kan kita udah berjuang bareng-bareng nih buat ujian, liburannya juga bareng lah, kayak selebrasinya gitu!"
"Boleh tuh!" Arsya menjentikkan jarinya, "liburan ke mana nih kita? Ada masukkan?"
Semua menatap bersamaan ke arah Sky yang sejak tadi menyimak sambil menikmati sebungkus kacang di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...