Part 36 - Mengakhiri?

1.4K 118 17
                                    

Pagi-pagi sekali di akhir pekan, Sky muncul tanpa diundang di rumah Anta, membangunkan Anta dengan cara yang tidak manusiawi. Meledakkan kembang api kertas tepat di atas Anta.

"Lo gila ya?!" Anta terlihat kesal duduk di kasurnya namun Sky hanya tersenyum melihatnya.

"Ini udah pagi tuan muda, mandi lalu sarapan!"

"Gue masih ngantuk!" Anta akan kembali berbaring namun Sky menarik lengan Anta untuk kembali duduk.

"Bangun gue bilang! Sana mandi! Biar gue beresin kasur lo."

Anta turun dari kasurnya, bergerak malas masuk ke kamar mandi.

Kasurnya sudah bersih saat Anta keluar dari kamar mandi namun Sky sudah tidak terlihat di kamar Anta. Anta segera berganti pakaian dan turun menuju dapur rumahnya.

Sky sudah berdiri di dekat kompor mengenakan apron navy yang memang selalu tergantung di dapur dan selama ini digunakan Sky jika memasak di rumah Anta.

"Duduk dulu aja, bentar lagi sarapannya siap." ucap Sky tanpa menoleh pada Anta.

Anta berbalik dan duduk di ruang makan. Tidak lama kemudian Sky datang membawa dua piring nasi goreng. Salah satunya diletakkan dihadapan Anta lalu Sky duduk di seberang Anta dengan sepiring nasi goreng yang lain.

"Lo kenapa tiba-tiba muncul tanpa diundang pagi-pagi gini?" tanya Anta ditengah sarapan.

"Habisin aja dulu makanan lo, nanti baru gue jelasin." Sky lanjut menghabiskan makanannya.

Selesai makan, Sky membereskan sejenak piring kotor mereka lalu kembali bergabung dengan Anta yang masih berada di ruang makan.

"Jadi?" tanya Anta lagi menatap Sky yang baru saja duduk di tempatnya semula.

"Jadi seminggu lagi kan masa kontrak kita habis, maka dari itu gue mau menjalankan sebaik-baiknya peran gue sebagai asisten lo seminggu ini supaya nanti lo akan mengenang gue sebagai asisten terbaik!" Sky memasang senyum sumringahnya.

Anta tersenyum tipis masih menatap Sky, sejujurnya ia juga baru ingat kalau tinggal seminggu lagi kontrak mereka habis, "Lo hitungin harinya?"

"Ya iyalah! Kalo gue ngga hitung, yang ada nanti kebablasan! Gue yang rugi, lo yang enak dapet asisten gratis!"

"Lalu setelah kita pisah, lo akan jadian dengan Erlan?"

Sky terdiam sejenak, tidak tahu kenapa dirinya tidak senang akan pertanyaan yang baru saja diberikan Anta, "Kenapa jadi ke sana?"

Anta mengangkat sekilas bahunya, "hanya bertanya, lagi pula Erlan suka sama lo kan?"

"Hah? L-Lo kata siapa?!"

"Hanya menebak, terlihat sih dari cara dia bicara ke gue waktu dia bilang udah tahu soal status kita. Atau dia udah nembak lo?"

Wajah Sky memerah, ia tidak tahu harus menjawab apa karena memang tebakan Anta sangat tepat.

Anta mengangguk sekilas, "Ngga perlu jawab, gue udah tahu jawabannya." Anta menopang dagunya dengan satu tangan, masih menatap Sky, "Jadi, lo mau buat apa aja hari ini? Bersihin rumah gue?"

Sky memanyunkan bibirnya, "Gue asisten bukan pembantu rumah lo!"

"Ngga beda jauh kan?"

"Kalo dalam kasus kita, berbeda jauh!" Sky tidak mau kalah.

"Oke oke, jadi sekarang lo mau apa?"

"Belum tau sih, oh iya kakak lo si kak Bian ke mana? Udah pergi lagi?"

A Heart For SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang