"Gue salut sama lo," ucap Levin ditengah jam istirahat, dirinya sedang berada di kantin berdua saja dengan Sky. Si kembar sedang berada di tempat lain di sekolah sedangkan Erlan semenjak Sky jadian resmi dengan Anta, cowok itu seperti sedikit menjaga jaraknya meski sebenarnya Sky masih tetap ingin berteman seperti biasa dengan Erlan.
"Salut kenapa?" Sky menyeruput sedikit es teh manisnya.
"Yah salut bisa tahan jauhan gini dari Anta selama beberapa hari, padahal kalian udah punya status beneran."
Sky tersenyum kecil, "ngga semua yang lo lihat itu yang sebenarnya Vin."
"Wah, apa nih? Jadi sekarang lo lagi kangen sama Anta?"
Sky terkekeh dan menyikut sedikit lengan Levin, "asem lo, ya namanya juga orang pacaran pasti saling suka dan kalau jauhan pasti kangen lah, makanya lo coba pacaran biar tau rasanya!"
Levin ikut terkekeh, "terus lo ngga mau coba ketemu sama dia?"
"Kondisinya belum memungkinkan lho, masih menunggu waktunya."
"Masih kuat lo?"
Sky mengangkat sekilas bahunya, "semoga aja."
"Tapi ngga ada salahnya kan buat negur atau sekedar basa basi gitu? Kasian tuh anak kayaknya frustasi banget berjarak sama lo Kay, ini aja kalau bukan karena ada keperluan sama guru, gue yakin dia udah di sini buat nyusulin lo."
Sky kembali terkekeh, "lo sering ngobrol sama dia?"
"Yah sesekali, dan topiknya selalu lo."
"Memangnya dia bilang apa aja?"
"Kepo deh kayak pembantu baru."
"Sial!" Sky mencubit gemas lengan Levin hingga sepupunya itu meringis dan tertawa.
"Jahat amat sih lo," Levin mengusap lengannya yang menjadi korban keganasan jari Sky.
"Siapa suruh bikin kesel?"
"Ya deh gue kasih tau, dia tuh bilang kalau dia kangen sama lo Kay, lo selalu jaga jarak terus sama dia kayak lagi main petak umpet."
"Gimana lah Vin, situasinya memaksa buat gue melakukan hal ini, kan lo udah tau kan tadi, gue juga berat jaga jarak sama dia apalagi beberapa hari lalu gue sama dia akhirnya resmi."
"Iya iya," Levin menepuk lembut puncak kepala Sky, "tapi coba sesekali sapa dia biar ngga berat-berat banget rindunya, kasian gue liat kalian, bawa beban hidup aja berat ditambah beban rindu."
"Ihh kok lo malah makin ngeselin sih?!" Sky akan kembali mencubit Levin namun Levin buru-buru menahan tangan Sky, keduanya tertawa bersamaan.
"Kayaknya kita harus balik ke kelas deh," ucap Levin setelah menatap jam tangannya.
"Bentar lagi jam istirahat selesai ya?"
Levin mengangguk, "lima menit lagi."
"Okelah, yuk."
Levin dan Sky beranjak bersamaan kembali ke kelas.
"Lo ngga mau balik ke kursi lo lagi?" tanya Levin begitu keduanya sudah duduk di bangku mereka di dalam kelas.
Sky memanyunkan bibirnya, "lo ngusir gue?"
"Yee bukan, gue cuma kasian kalo liat tatapan berharap si Anta setiap dia liat ke arah sini, ke lo maksudnya."
"Yah sabar lah, nanti juga gue bakal balik ke kursi gue lagi kok."
Obrolan mereka terjeda saat guru yang akan mengajar sudah masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romance[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...