Anta menghentikan mobilnya di pelataran sebuah rumah sakit besar, Sky menoleh dengan tatapan datar pada Anta.
"Gue cuma terkilir sedikit Anta, kenapa lo bawa gue ke rumah sakit?!"
"Ada dokter yang gue kenal di sini, mungkin bisa membantu, lo ngga usah protes deh mendingan nurut aja." Anta segera turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Sky sebelum Sky ikut turun.
Keduanya berjalan bersisian memasuki area rumah sakit. Anta membawa Sky ke depan salah satu ruangan.
"Nta," panggil Sky sebelum Anta membuka pintu di hadapan mereka.
"Kenapa?"
"Lo ngga salah? Lo sehat kan Nta?"
"Memangnya kenapa?"
"Ini dokter kandungan Anta! Siapa yang lagi hamil?!"
"Oh," Anta mengangguk sekilas, "Istri dari dokter yang gue kenal prakteknya di sini, gue lupa di mana ruangan suaminya jadi gue harus tanya dulu sama istrinya."
Sky memilih diam dan mengikuti saat Anta kembali mengajaknya masuk.
"Siang Tante."
Seorang wanita yang tengah duduk di balik mejanya menatap ke arah Anta dan Sky, "Hai Anta, siang, sini duduk."
Anta dan Sky duduk berdampingan di hadapan wanita itu.
"Sebentar deh," Wanita itu menatap Anta dan Sky bergantian dengan wajah bingung, "Kenapa kalian siang-siang datang ke dokter kandungan? Anta, kamu engga--"
"Aman tante, tujuan kami ke sini mencari Om Seno kok Tante."
Wanita itu menghela nafasnya lega, "Tante kira kamu khilaf Anta."
Anta hanya tersenyum kecil sedangkan Sky sedikit syok karena mengerti akan maksud ucapan dokter wanita di hadapannya ini.
"Om Seno ada kok di ruangannya, kenapa kalian ngga coba ke sana aja?"
"Anta lupa di mana ruangannya tante."
"Lho kan bisa tanya ke perawat, suster atau bagian informasi Nta?"
"Lebih percaya sama tante."
Wanita itu terkekeh kecil, "Ya sudah tante telepon dulu biar ke sini, kebetulan tadi katanya lagi belum ada pasien."
Anta mengangguk, "Oke Tante."
Selang beberapa menit setelah setelah wanita itu menutup panggilan teleponnya, seorang pria datang ke ruangan di mana mereka berada.
"Ada apa nih Anta cari om siang-siang?" pria itu duduk di sofa yang tak jauh dari mereka.
"Pacarku tangannya terkilir Om jadi aku bawa ke sini untuk ditangani."
"Kalau soal terkilir begitu, Om antar ke teman Om di sini yang memang bagiannya ya."
"Oke Om."
Pria bernama Seno itu mengajak Anta dan Sky berpindah ke ruangan lain di mana ada seorang dokter pria yang dikatakan sebagai teman Seno.
"Angga," panggil Seno padanya.
"Hai Sen, ada apa nih?" tanya dokter bernama Angga menatap kedatangan Seno bersama dua anak SMA disampingnya.
Angga langsung memeriksa pergelangan tangan Sky setelah Anta mengatakan maksud kedatangannya dan Sky.
"Terkilirnya ngga terlalu parah kok ini, ngga sampai bengkak banget jadi ngga lama sembuhnya yang penting jangan dipaksa buat kerjain yang berat ya biar ngga makin sakit tangannya." pesan dokter itu setelah memeriksa Sky.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heart For Sky
Romantizm[Sequel More Than Cinderella] "Pertama," Anta mengacungkan jari telunjuknya, "lo harus minta maaf ke gue karena udah rusakin mobil gue." "Oke, gue minta maaf karena dengan tidak sengaja membuat mobil lo tergores." Anta mengangguk lalu mengangkat tel...