bagian 3-pertemuan

97 5 0
                                    

  *replay

"eh vivi, jangan meluk meluk, aku bawa kertas banyak" protes freya
Membuatnya kehilangan keseimbangan dan...

  Brukk.

Kertas jatuh berserakan begitu pula freya yang mulai oleng, hampir terjatuh. Namun, seseorang menahannya. Vivi hanya terdiam dan melihat freya. Sosok laki laki yang tinggi, putih dan berhidung mancung, dengan mata biru gelap membuat Freya bergeming, kaku. Mata freya bertemu dengan bola mata pemuda itu.

"Lo gak apa, de? " tanya pemuda itu

Dan membuat freya tersadar, lalu berdiri tegak "eh, emm... i--iya ka, aku gak apa" ujar freya, terpaku dengan wajah tampan pemuda itu, siapakah dia? Sepertinya aku tak pernah melihatnya.

Vivi menyenggol lengan freya "frey, kertasnya jatuh berantakan nih" seru vivi.

Kemudian tangan freya menepuk keningnya "oh, ya ampun!" seru freya

freya dan vivi dengan cepat mengumpulkan kertas yang berantakan itu. Laki laki itu juga membantu freya dan vivi mengumpulkan kertas

"nih dek, kertasnya, lain kali hati hati ya, kalo ditangga."ujar laki laki itu

Kriiiing....  Kring..
Bel masuk berbunyi.
Freya cepat cepat mengambil kertas yang ada ditangan laki laki itu

"yah udah bel vi, kita harus cepet!" ujar freya

"makasih ya ka!" seru freya sebelum ia dan vivi pergi meninggalkan laki laki itu.

                                   ****

Vino menghampiri vivi dan freya

"frey!" seru vino

"ada apa vin? " tanya freya.

"pulang sekolah ikut gw ke kelas musik ya" pinta vino.

"iya vin" ujar freya.

Setelah Vino pun pergi, Vivi yang mulai penasaran, pun bertanya "kau mau apa ke kelas musik, frey?"

"entahlah, kau lihat saja nanti, aku saja tak peduli" ujar freya

"oh ya frey, gimana perasaannya?" tanya vivi dengan nada sumringah.

" gimana apanya? " tanya freya.

"ya ampun frey, kau benar benar lupa atau pura pura lupa si?" cerocos vivi lagi.

Membuat freya hanya menaikkan satu alis nya pertanda tak mengerti kata kata vivi

"aduh frey, yang tadi lho, saat kamu hampir terjatuh itu... dan ka ryan menahanmu...  omg!!! kaya di film film, deh!" seru vivi.

"tunggu. kau mengenalnya?"tanya freya.

"apa sih yang gak vivi tau frey, dia itu most wanted disekolah ini , dia itu anak ipa12A. populer banget tau. Jago basket dan main gitar pula, the best dah pokoknya!" jelas vivi

"oh ya lupa sahabat  ku kan seperti wartawan yang mendapat info sedetail detailnya. lalu bagaimana dengan ka arga?" tanya freya

" ya aku masih sama ka arga lah, ka arga itu tipe ku tau. Btw Frey, ka ryan itu, menyebalkan." jelas vivi

"maksudnya?" tanya freya.
   
"iya.  Dia itu super-super dingin banget-bangetan,  Kalo Ka arga kan masih bisa diajak bercanda frey, lah ka ryan? Ngomong aja cuma kaya basa basi. ga peduli! padahal dia di sapa?, Terus juga, kalo ngomong gak pernah di filter, siap-siap sakit hati ngomong sama dia. Terkecuali sama sahabat sahabatnya, itupun hanya laki laki "jelas vivi

"ko bisa gitu vi? Dia sombong ya?" tanya freya.

"entah. yang aku tau dia anak yang pendiam si... Tapi pas kamu jatuh, dia yang bantuin kamu frey dia juga ngomong sama kamu atau mungkin ---" ujar vivi.

"gak, gak, gak. aduh, ngaco deh kamu! Aku lagi gak mau mikirin laki laki tau, lagi pula aku tadi hampir terjatuh di tangga vi!, ya..mungkin aja dia cuma mau bantuin aku" seru freya

"tapi frey, baru kali ini lho, dia bisa peka gitu" cercos vivi


"vivi yang bawel calon pacarnya ka arga, kamu mikir deh, tadi aku mau jatuh di tangga. di-- tang--ga!. Kau mau aku terluka? Ka ryan juga gaj maulah liat perempuan jatuh yang dia sendiri juga melihat hal itu" tegas freya.

"freya yang cantik tapi sayangnya jomblo, kamu itu sama seperti ka ryan yah, gak peka tau gak" seru vivi.


"vivi yang bawel, aku itu gak jomblo, tapi emang gak mau mikirin laki laki, kau paham! Dan satu lagi, peka? Emangnya perempuan harus peka? enggak kan?!" ujar freya 
  

"ya tuhan... Entah pikiran apa yang ada di otak sahabat ku ini...  Sangat bodoh!, Terserah kamu lah frey" Kesal vivi

"Yaudah, kamu mikirin ka arga aja gih. Aku mau tidur, lagi pula gurunya tak datang. free class" ujarku


"freya... Apa kau tak ada kerjaan selain tidur ayolah frey..." ujar vivi

"ih vivi aku mau tidur tau! Guru nya tidak ada, juga!" seruku

"freya...  Bangun!!!" berisik vivi

"aduh...  Vivi bawel pacarnya ka arga aku mau tidur sebentar saja mengapa kau selalu mengangguku"seru freya

"oh oke deh, bonus hanya untuk hari ini saja yah, karna kau telah mengajak ku melihat ka arga"jelas vivi

Wajah freya terlihat senang "ow waw, terimaksih vivi bawel, klo ada guru tolong bangunin ya... " pinta freya

"ya, tapi frey, kamu itu termasuk tipe yang susah banget dibangunin kalo dah tidur tau!, janji kau harus langsung bangun saat aku bangunkan ya!" vivi memperingatkan dengan tegas

"oke bos" seru freya

                                       *****

Ikutin terus ya ceritanya👉

*agak garing ya:o

Antara Mimpi dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang