Dan tiba tiba....
Jegglukkk...
Tubuh freya Dan vivi yang mulai mental karna ryan tiba tiba berhenti mendadak. Begitu juga wajah kevin yang hampir menempel dengan kaca depan mobil dan ryan yang terlihat kesal, memukul setiran mobilnya dan menutup matanya."gila lo ry! Mau mati?!" tanya kevin marah
Vivi yang merasa seperti jatuh pun terbangun kaget.
"hah?!, Ada Apa Frey? Ada Gempa?" tanya vivi yang mulai sadar dan memegang kepalanya "kepala ku pusing frey" rintih vivi
"Ka, pelan pelan dong nyetir mobilnya, kasian kan vivi!," jelas Freya.
"tenang vi, gak ada gempa ko. Tadi cuma ada gunung meletus." ucapku asal
Mendengar ucapan Freya, reflek Vivi langsung terkejut "hah?!, serius?" bahkan Kevin juga menoleh ke Freya. Sedangkan Ryan hanya menatapku dari kaca atas mobil, btw, namanya apa dah? Aku gak tau.
"Eh, nggak Vi, enggak ada, udah sini aku pijetin kepala kamu,udah tidur lagi aja"tambah freya kepada vivi dengan pelan, dan perlahan Vivi tertidur lagi
"sorry." ucap ryan.
"ywdh ka, tenangin diri kk dulu aja, baru kita lanjut jalan." jelas freya
"lo kenapa Si ry, baru kali ini lo gak konsen gini." ujar kevin
"sorry" ucap ryan
Lalu ryan pun menyetir mobil lagi, dan Kevin memberitau arah jalan rumah Freya.
Sesampainya...
Kevin pun keluar dan membantu freya mengangkat vivi"frey, biar kk aja yang angkat gozila ini." ujar kevin
"eh... Mm.. Oh ywdh ka, pelan pelan ya... " ucap freya
Freya pun keluar dari mobilnya dan membuka pagar. Bi imah sudah menunggu Di teras rumah. Saat melihat freya, bi imah langsung mendekati freya.
"non freya udah pulang. Bi imah khawatir sama non" ujar bi imah memeluk frey.
"maaf bi" ujar freya
lalu mata Bi imah mengarah ke seorang pemuda yang membopong vivi.
"non, non vivi kenapa non?"tanya Bi imah ke freya
"Bi, vivi tidak apa apa. Bi imah Tolong antarkan Ka kevin untuk menaruh vivi ya, freya mau kedepan dulu." jelas freya.
"baik non" ujar Bi imah "mari den." tambah bi imah kepada kevin
Freya pun keluar dan ryan sudah berdiri tepat disamping mobilnya, tangannya melipat di dada, mata birunya menemukan mata freya yang sudah memerhatikannya, tubuhnya lebih tinggi dari freya sampai freya harus mendongak untuk bicara dengan ryan, ya jelaslah dia kk kelas.#gajedah.
"emmm..., oh iya Ka ini bonekanya, hampir aku lupa" ucap freya. Memberikan boneka beruang itu ke ryan
Ryan hanya diam menatapnya
'jantungku? Berdegup kencang?. aduh Ka, ngeliatinnya jangan gitu banget dong.' batin freya yang mulai mengarahkan matanya ke yang lain. Dan membuat ryan tersenyum Kecil."you are blushing." ucap ryan sedikit tersenyum
Membuat freya menutup mukanya dengan tangannya karna malu. Ryan pun tersenyum lagi dan menyentuh tangan freya untuk melepaskan tangannya yang menutupi wajah freya
'ka ryan kenapa suka banget si membuat jantungku berolah raga terus' batinku
"why?" tanya ryan
"Emm... Ka, i--ini bonekanya, aku mau masuk kedalam dulu" gugup freya yang mengalihkan pembicaraan dan memberikan bonekanya ke tangan ryan. Namun, Saat freya membalik badannya, ryan meraih tangan freya, hingga membuat freya menghentikan langkahnya dan membalik badannya.
"Emm.. A-ada apa lagi Ka?" Tanya freya melihat tangannya dan menatap Ryan, hingga membuat ryan melepas tangan freya
Ryan pun memberikan boneka itu lagi ke tangan freya
"simpen gih, gift from me." jelas ryan, tatapannya masih tanda tanya bagi Freya
Freya hanya bingung dan menerima saja boneka itu
"lho Ka, bukannya ini buat--"ucap freya, terpotong.
"you" lirih ryan dengan tatapan dinginnya.
Freya pun hanya memutar bola matanya dan tersenyum
"makasih ya ka" seru freyaKemudian, Freya memeluk boneka itu dan boneka itu bersuara
"I love you... I love you... " ucap boneka itu saat freya peluk.
Freya dan ryan pun terkejut. Freya menatap ryan lalu memerhatikan boneka itu
"hah?! dia bersuara Ka, lucu sekali. lucu..." heran freya sambil tertawa menatap ryan dan boneka itu bergantian, dan ryan hanya memerhatikan wajah Freya yang tertawa
"I too bear... " jawab freya kepada beruangnya
"berarti kalo dipeluk bilang i love you" ujar ryan
"iya ka." jawab freya tersenyum
Kemudian kevin mendekat dan menepuk pundak pemuda itu, ryan. sambil tersenyum-tersenyum aneh menatap ryan dan freya bergantian
kening ryan berkerut
"cieee.... Cie... Yang udah jadian, ekhem Ekhem... " ledek kevin
Lalu saat mendengar kata kata kevin freya dan ryan mulai bertatapan lalu melihat kevin lagi
"ngaco lo! Udah ayo, cabut!" ajak ryan kembali ke sikap aslinya, dingin.
"ekhemmm ciee... yang udah jadian, sumpah ry, baru kali ini gw tau akhirnya lo gak jomblo lagi, the best dah!" ledek kevin memamerkan dua jempolnya ke ryan
"ti--tidak Ka, kami tidak--" protes freya,terpotong.
"tidak apa? tidak Salah lagi?, kamu beruntung dek" ujar kevin menepuk pundak freya
"ta--tapi ka..."ucap Freya, terpotong lagi
"apan si lo kev, sumpah lo udah g waras, gila! gw g pacaran!" elak ryan
"iya, kk cuma salah paham aja"ucap freya meyakinkan kevin
"gw cabut" ujar ryan melemparkan senyuman, tidak lupa tatapan dinginnya
"dasar lo ry, tinggal Jujur aja, sok di tutup tutupin dari gw!" ujar kevin
Ryan pun masuk kedalam mobilnya
"pulang! atau gw tinggal." tegas Ryan dari dalam mobilnya
"iya ya...dek kk pulang dulu ya, nanti kalo gozila bangun jangan bilang kk yang mengangkatnya, bilang aja dia melayang." ledek kevin tersenyum Dan membuatku tertawa kecil
Tiiiiinn...
Ryan menekan klakson mobilnya, Dan membuat kevin buru buru masuk kedalam mobil. Mobil itu melaju dan menghilang dari hadapan freya*****
"frey, Frey... Lo tau gak tadi itu aku berangkat bareng ka arga, my prince" oceh Vivi yang mulai tergila gila arga
"hallah, paling juga barengnya itu pas kamu sampe dihalaman sekolah doang" ucap freya yang terlihat gak niat mendengarnya
"ya.... Emang si... Tapi kan frey aku itu seneng banget ketemu my Prince!" seru Vivi yang terlihat alay.
Vino menghampiri mereka
"frey, ini sahabat Lu ngapa senyum senyum sendiri, gila?"tanya vino
Vivi pun memelototi vino
"heh bocah badung, masih pagi udah ngajak berantem aja!, lagipula suka suka gw, mau gw ngapain itu kan urusan gw." omel vivi"tau berisik gak si lo!"ucap vino ke vivi
"frey gw mau ngomong... Lo itu--"tanya vino
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mimpi dan Dia
RandomFreya, seorang gadis yang memaknai semua hal dengan kata bintang.. Hatiku seperti halnya angin terkadang berubah tidak tentu arahnya, terkadang aku tak mengerti tujuanku? yang aku tau, aku hanya tidak ingin merasakan bimbang dan bayangan yang mengh...