Bagian 35- frega

72 3 0
                                    

"Hai," sapa nya seraya tersenyum

Aku pun mengerutkan kening ku, apa yang aku lihat sekarang ini diluar perkiraan ku, entah aku mimpi atau apa. Pikiranku mendadak kosong,waktu serasa berhenti berputar, dan angin terasa menjauh dan menghilang. Aku menatap nya dengan tatapan tak percaya, "kamu...--"

Sampai sebuah senggolan menyikut lengan ku, "hei! ngelamun aja," ucapnya dengan suara nyaringnya.

Aku pun memerjapkan mataku berkali-kali, kemudian memperjelas penglihatanku ke sosok yang sempat ada di hadapanku, aku pun mengernyit dan memijat pelipis ku sebentar. Dan...

Hilang!

Yaps, sosok itu hilang bersamaan dengan kemunculan Vivi.

"Ko gak ada?" tanya ku, hampir seperti suara cicitan

"Apanya yg gak ada?" tanya Vivi

"Kamu tadi liat orang yang berdiri di depanku kan? Yang sempat ada di dekat ku sebelum kamu datang menyenggol ku"

"Kamu kenapa?, sakit?" tanya Vivi dengan nada mengejek

"Hah?" jawabku hampir tak bersuara

"Orang? Orang siapa? Bukannya dari tadi kamu sendirian?" tanya Vivi, "aku kira kamu ngelamun, jadi aku senggol deh," tambahnya

Aku pun memegang leher sampingku, merasakan hawa panas yang mendadak menguasai ku.

Aku kenapa?

🎶🎶🎶🎶

Bel pulang akhirnya berbunyi, wajah lesu yang terpancar dari wajah siswa/i Nusa Bangsa seketika hilang ketika mendengar deringan yang membuat mereka tersenyum gembira. Sorak-sorakan kebahagiaan terdengar dari setiap penjuru kelas, bahkan pintu kelas menjadi salah satu hal yang membuat mereka berebutan dan rela untuk berdesakan disana. Hilang-lah sudah kepenatan mereka, kegerutuan mereka pun berubah menjadi ucapan syukur 'alhamdulillah', saat itulah kebebasan menyelimuti mereka yang di sambut dengan Sapuan angin dengan sinar matahari yang membakar jiwa.

Aku masih duduk di kelas ketika yang lain keluar, tatapan ku kosong menatap ke depan. Sampai sebuah pukulan mendarat mulus di lenganku.

"woy, ngelamun aja. Lo gak mau pulang?" Seru Vino seraya menenteng tasnya di satu pundaknya.

"kenapa? kenapa harus begini?" lirih ku hampir seperti suara cicitan. Menatap kosong ke arah depan, seperti seseorang yang tak punya harapan dan kehilangan gairah hidup.

Vino mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Freya yang tidak bisa ia pahami membuatnya sedikit mengurungkan niatnya untuk segera pulang dan memperpanjang waktu sebentar, "Kenapa apanya?" tanyanya

Aku yang mulai tersadar dari lamunanku pun segera menggelengkan kepala cepat, "eh--, gak, gak. Gak ada apa-apa?" jelas ku.

"Gak apa-apa gimana?" sanggah Vivi seraya merangkul tas serutnya sembari menatap Freya, "udah jelas-jelas dari tadi kamu ngelamun terus. Bahkan kamu sudah 2 kali kena teguran Mrs Merry kan, gara-gara kamu ngelamun?" Tambah Vivi dengan sewot

Aku hanya diam, tak mampu menjawab pertanyaan Vivi.

Vivi benar. Aku melamun sejak pelajaran tadi. pikiranku tenggelam ke pertemuan singkat tadi?, siapa sebenarnya dia?

Antara Mimpi dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang