Antara Mimpi dan Dia

bagian 13-bertemu

Jika kamu pernah merasakan mendung
tanpa hujan,
berarti kamu tau rasanya menangis
tanpa air mata.

-freya-
 

 
                                               
Sejak dulu aku selalu mendapat teka teki darinya. Teka teki yang harus mau gak mau aku pecahkan sendiri. Dan ketika aku dapat memecahkan teka teki itu, aku mendapat kejutan yang lebih dari apapun untuk balasannya. Seketika, saat ini aku tidak memikirkannya.

Aku benci ketika menyadari kalau aku dengannya hanya sebatas dunia mimpi. Ada benarnya juga yang dia katakan. Kenapa aku tidak menyadari hal itu? kenapa aku malah egois dan bersikap ke kanak anakan.

Tiba tiba, Ucapan terakhirnya berputar di kepala ku 'aku yakin kamu akan mempercayaiku,karena aku percaya sama kamu'. Kenapa? Kenapa aku harus percaya dengannya?, kenapa dia percaya padaku? Dan kenapa dia bersikap manis padaku?. Itu sungguh menyakitkan. Menyadari dirinya hanya ada di mimpiku, tidak nyata. Aku bisa gila memikirkannya!. Gumam ku.

                                        *****

9 tahun lalu

Sejak saat itu, Aku seorang lucid dream dan itu
Pertama kalinya aku melihat dunia yang sangat indah. Aku tidak pernah menyangka ada dunia seperti ini. Taman yang luas, rumput dengan warna merah muda dipenuhi bunga bunga cantik, dan pohon sakura di tepi jalan setapak. juga ada balkon yang berdiri indah di lengkapi tirai di setiap ujung pilar. bahkan ayunan yang menggantung di ranting pohon sakura. Aku menganggapnya dunia sakura.
      Angin berhembus menerbangkan Rambut panjang pemilik anak kecil itu yang kini tersenyum bahagia, iya itu aku. Bersama anak laki laki disampingku.
"Nama ku freya, nama kaka siapa?" tanyaku.
laki laki itu tersenyum "kamu boleh panggil aku apa saja."
"Kk tinggal di dunia ini?"
laki laki itu mengangguk dan tersenyum
"kk akan selalu disini Freya."

aku mengingat ucapan terakhirnya itu seakan baru sedetik lalu dilontarkan, aku mengingat ketika dia membelai rambutku dan tersenyum padaku. Saat itu aku masih memanggilnya dengan sebutan kk. lambat laun aku memanggilnya dengan sebutan 'lucid' tanpa sebutan 'kk' lagi

                                          *****

"Frey, kamu sakit?" tangan vivi beranjak ke kening Freya

"Badan kamu panas Frey, ke uks aja yuk!"

Vino Memperhatikan gelagat Freya dan vivi karna duduknya Bersebrangan cuma dipisahin sama jarak buat jalan.

Vino berdiri dan mengacungkan tangannya "pak, saya boleh ijin ke uks?."

Semua menatap ke vino termasuk vivi

"Kenapa vino? Kamu sakit?" tanya pak rendra

"Apan si lo vin, Muka tampang gam sakit mau ke uks?" ucap doni, ketua kelas.

"Boong kali pak, alesan mau madol pelajaran bapak." ucap ratu menimpali kata kata doni.

"Apan si lu, sok toy banget. FITNAH LEBIH KEJAM DARIPADA PEMBUNUHAN!"

"Tapi lo sel-low kan, vin?" ucap ratu dengan mata agak melotot.

"ENGGAK!"

"Udah udah, jangan debat. vino mau ngapain kamu ke uks?." tegas pak rendra

"Bukan saya pak-." terpotong.

"mau ngelawak?, gak lucu vin. Sumpah gak lucu banget, garing tau gak?!" ucap ratu.

"siapa juga yang ngelawak?"

"Lah lo tadi izin ke uks kan?, nah trus sekarang lo bilang bukan lo yang ke uks, lo sehat kan?."