"Kau gila!!" pekik Alesya begitu mereka sudah berada di mobil Kent dan melaju meninggalkan kawasan tempat resepsi Alinisya diadakan.
Kent berencana untuk mengantarkan Alesya pulang. Alasannya tentu saja karena Alesya merasa tidak nyaman berada di tengah keramaian itu. Terlebih setelah ada dua wanita penganggu yang membuat suasana semakin runyam.
"Easy, sweetheart," ucap Kent dengan santai seraya melirik Alesya yang sedang mengusap kepalanya. Seakan – akan mereka telah berbuat hal buruk yang membuat Tuhan marah pada mereka.
"Kau gila! Kenapa kau menciumku di pesta itu?!" pekik Alesya dan memandang Kent dengan tajam. Sementara, pria itu hanya tersenyum miring melihat aksi Alesya yang menurutnya menggemaskan.
"Because i wanted to."
Pria itu menjawabnya dengan santai—terlalu santai sehingga membuat Alesya memukul lengannya dengan sedikit keras. Kent meringis karena pukulan Alesya dan sedetik kemudian, ia tertawa melihat ekspresi Alesya.
"Bodoh! Anggapan 'jalang' itu akan semakin melekat di harga diriku!"
Seketika mobil yang dikendarai Kent berhenti. Ia menatap wanita yang di sampingnya dengan tatapan menyelidik.
"Jalang?" tanyanya. Alesya merapatkan mulutnya karena sadar bahwa ia sudah salah bicara. Sial! Akan terjadi perdebatan panjang setelah ini.
"Lupakan." Alesya mencoba menghindari tatapan Kent yang semakin membuat Alesya gugup.
"Alesya, ada apa?" Masih dengan tatapan menyelidik, Kent bertanya dengan nada lembut. Mengapa tiba – tiba Alesya berkata jalang?
"Tidak."
"Alesya Safira. Jelaskan."
Dengan takut, Alesya melirik Kent yang kini juga menatapnya. Aura mengintimidasi begitu menguar dalam diri Kent. Mau tidak mau, ia harus menjelaskannya.
"Itu—saat aku masih bekerja di café, seorang wanita random mengatakan bahwa aku—aku adalah partner one night stand-mu—"
"What?!"
Belum juga Alesya menyelesaikan ucapannya, Kent sudah terkejut hanya dengan mendengar perkataan 'one night stand'.
"Aku tidak tahu mengapa ia dapat menyimpulkan itu. Tapi, dia mengatakan aku menggoda seorang Kent Wijaya dan karena kau ketagihan, akhirnya kau mau bertahan lama denganku dan akhirnya aku menjadi sekretarismu."
Alesya menatap Kent yang terkejut dengan ekspresi yang sangat lucu. Oh, andai situasinya tidak seperti ini, Alesya akan terbahak – bahak melihat ekspresi Kent.
"What the heck! Apa maksud wanita itu?"
Emosi Kent sudah memuncak. Wajahnya memerah karena amarah yang berusaha ia tahan.
"Siapa wanita itu yang berani sekali menyebut wanitaku seorang jalang, hah?! Aku akan mencari—"
"Kent, berhenti bersikap berlebihan. Lagipula, wanita itu hanya sembarang orang, tidak perlu dipikirakan!" ujar Alesya mencoba untuk mereda emosi Kent. Ia melihat buku – buku jari Kent yang ada di kemudi berubah memutih. Ya Tuhan...pria ini!
"Tapi, Ale, dia mengatakan kau seorang jalang! Aku tidak terima itu, wanitaku—"
"Shhh, it's okay. Sebenarnya, itu juga membuatku sedikit sakit hati, tapi, percuma saja."
Tangan Alesya bergerak mengusap lengan Kent. sekarang ia mengutuk mulutnya yang kurang ajar ini. Tapi, melihat Kent bersikap seperti ini dan menyebutnya dengan sebutan 'wanitaku', entah mengapa membuat hati Alesya menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You [SUDAH TERBIT]
عاطفية-->SUDAH TERBIT -->PART TIDAK LENGKAP *********** "Apa yang kalian rasakan ketika semua orang lebih menyayangi kembaranmu dibandingkan kamu? sakit? dendam? benci? semua itu aku rasakan selama 21 tahun hidupku. Jika kalian bertanya a...
![Stand By You [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/124230685-64-k295266.jpg)