Chapter 60

30.4K 1.2K 24
                                        

Playlist : Marry Your Daughter by Bryan McKnight

***

Alesya ketakutan.

Persetan dengan Clara dan bercandaannya! Ini benar – benar tidak lucu!

Tangan Alesya memilin satu sama lain, sedikit bergetar karena takut. Keadaannya benar – benar menyeramkan. Alesya berbalik untuk mencari Clara, ketika dentingan piano terdengar, seketika ia berbalik.

Oke, ini semakin menyeramkan.

Suara piano semakin mengalun dan sedikit demi sedikit ruangan yang tadinya gelap gulita, diterangi cahaya lampu. Alesya bisa bernapas lega melihat lampu – lampu kecil di pinggir ruangan, setidaknya, lobby ini tidak terlalu gelap.

Sir, i’m bit nervous about being here today.”

Lantunan lirik itu membuat Alesya tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Disana, Kent memainkan piano dengan lampu yang meneranginya, sementara di sekelilingnya... gelap.

“..still not real sure what i’m going to say.”

Suara Kent yang rendah dan sedikit serak mengalun indah di telinga Alesya. Selama ini yang ia tahu, Kent tidak pernah dan tidak bisa memainkan piano. Tapi, yang dilihatnya ini menjawab semuanya.

So, bare with me please, if i take up too much of your time.”

Alesya tahu lagu ini. Tapi, kenapa Kent menyanyikannya?

See, in this box is a ring for your oldest. She is my everything and all that i know is it will be such a relief if i knew that we were on the same side.”

Tidak.. ini tidak mungkin. Alesya menggeleng tidak percaya dengan yang ia lihat dan dengar sekarang.

Cause very soon. I’m hoping that i can..

Marry your daughter and make her my wife. I want her to be the only girl that i love for the rest of my life. And give her the best of me ‘till the day that i die.”

Air mata Alesya sudah menggenang di pelupuk matanya. Apa Kent akan...?

I’m gonna marry your princess and make her my queen. She’ll be the most bride that i’ve  ever seen, i can’t wait to smile when she walks down the aisle on the arm of her father. On the day that i marry your daughter.”

Sekarang Alesya menutup mulutnya demi menahan isakannya agar tidak terlalu kencang. Begitu lagu selesai diikuti dengan dentingan piano yang indah. Seketika itu juga, lampu di sekitar mereka menyala.

Alesya terkejut begitu melihat banyak orang yang hadir. Ia memang bukan berada di tengah ruangan. Tapi tetap saja ia malu. Lobby kantor seketika disulap dengan dekorasi yang elegan. Alesya tidak menyangka ini semua.

Kent memandangnya sebentar. Tersenyum. Lalu, pandangannya beralih pada Rio dan Nada—yang baru Alesya sadari ada disana.

“Jadi, Tuan dan Nyonya Mahendra, bolehkah saya mengganti nama belakang putri Anda menjadi... nama saya?”

Alesya terpaku. Ia tidak pernah mengharapkan ini semua. Ia tidak pernah sedetikpun bermimpi bahwa ia akan dilamar seromantis ini.

Air mata Alesya semakin mengalir deras begitu Rio dan Nada menganggukan kepalanya mantap. Walaupun, Nada sempat meliriknya dulu, seolah tidak yakin, tapi akhirnya ia menangguk.

Kent tersenyum lega. Kakinya melangkah menghampiri Alesya yang menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

“Apa tadi menakutimu?” bisik Kent yang dibalas anggukan oleh Alesya. Jangan ditanya, ia serasa akan mati berada di ruangan gelap tadi.

Stand By You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang