Chapter 39.2

29.2K 1.3K 12
                                    


Kent mulai mengecupi bagian belakang telinga Alesya, membuat wanita itu menggeliat di pelukannya. Kini Alesya sudah melupakan amarahnya pada Kent dan 'kalah' akan sentuhan pria itu yang benar – benar menggodanya.

"Kent..." desahnya tertahankan karena kini Kent sudah 'menggerayangi' dadanya.

Kent mendorongnya hingga ia terjatuh di kasur besar Kent dengan bibir Kent yang kini berpindah ke lehernya. Meninggalkan jejak di kulit putih Alesya yang sekarang memerah.

Ketika bibir Kent bertemu dengan bibirnya, Alesya dengan senang hati menyambutnya. Wanita itu mencecapi bibir Kent dengan tangannya yang mulai meremas rambut hitam legam Kent menjadi berantakan.

Ciuman mereka terlepas. Tangan Kent melepas baju tidur Alesya dengan mudah. Bibirnya lalu menjelajahi dada Alesya yang masih tertutupi bra. Itu membuat Alesya menahan napasnya karena merasakan panas di sekujur tubuhnya.

Dengan gesit, Kent melepaskan bra milik Alesya dan menurunkan celana tidur beserta celana dalam wanita itu. Kini, Alesya sudah resmi bertelanjang bulat di hadapan pria yang masih 'asyik' bermain dengan buah dadanya itu.

"Kent..." Alesya masih saja menggeliat karena ulah Kent. Tangannya kini meremas sprei di bawahnya dengan kuat—tidak kuasa menahan segala 'serangan' yang diberikan Kent.

Kent kini menyerbu bibir Alesya dengan menggebu – gebu seraya melepaskan kemejanya lalu membuangnya asal. Diikuti dengan bawahannya yang 'bernasib' sama dengan kemejanya.

Tubuh indah Kent langsung terpampang nyata di hadapan Alesya. Otot lengannya disetai perutnya yang—sangat—menggoda iman Alesya. Wanita itu yakin bahwa pipinya sudah bersemu merah.

Kent merunduk mencium bibir Alesya sekali lagi. Lalu menurunkan ciumannya semakin ke bawah, lalu sampai di pangkal paha Alesya.

Pria itu menciumnya disana, membuat Alesya semakin meremas sprei dengan kuat. Pria itu masih saja bermain di bawah sana. Tangan besarnya terulur untuk menggapai buah dada Alesya. Itu membuat Alesya membelalakan matanya karena mendapat 'serangan' tiba – tiba.

"Come to me, Alesya," ucap Kent dengan nada serak saat mengetahui Alesya akan mendapat puncak kenikmatannya. Tubuh Alesya semakin menggeliat tidak karuan.

Akhirnya, gelombang kenikmatan itu datang hingga tubuh wanita itu mengejang. Kent tersenyum. Kini Alesya sudah sangat siap.

Kent menegakkan tubuhnya sehingga Alesya dapat melihat 'sinyal' pada pria itu. Kent merunduk mencoba menyatukan tubuh mereka. Kent menahan tangan Alesya di kedua sisi kepalanya.

Hingga akhirnya, tubuh mereka menyatu yang membuat Kent menggeram karena merasakan nikmat yang tiada tara. Sementara Alesya, meliukkan tubuhnya seraya menggigit bibir bahwanya.

"You're so sexy, Alesya" bisik Kent tepat di telinganya seraya mulai menggerakan tubuh mereka.

Mereka berusaha mencapai puncak kenikmatan bersama – sama. Selama itu pula Alesya tidak dapat berhenti untuk mendesahkan nama kekasihnya itu. Tangan Alesya berpindah untuk mencengkram bahu Kent dengan erat.

Kent membawa Alesya menuju langit ketujuh. Ini terlalu menggairahkan, sehingga Alesya tidak tahu bagaimana rasanya untuk 'turun'. Hantaman itu semakin dahsyat menyentuh ini tubuhnya. Sedangkan Kent menggeram merasakan kenikamatan itu. Ia membenamkan kepalanya pada ceruk leher wanita itu, menghirup aroma tubuh Alesya yang sangat memabukkan.

"Kent.. aku—aku aka—" ucapan Alesya terbata – bata karena kenikmatan itu sudah ada di depan mata.

Akhirnya, gelombang kenikmatan itu mengalir deras. Tubuh Kent ambruk di sisi Alesya. Napas mereka sama – sama memburu. Alesya memejamkan matanya, kakinya terasa kebas sehingga ia meluruskannya.

Stand By You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang