Alinisya langsung turun menuju lantai dansa yang sesak oleh manusia – manusia yang lapar akan kebebasan. Ia tertawa lepas seraya meliukkan badannya mengiringi musik yang terdengar memekakan telinga.
Malam ini, salah satu temannya akan mengadakan pesta lajang. Oleh karenanya, Alinisya datang ke club mewah ini. Dengan gaun tipis dan berpotongan rendah, tak heran beberapa pasang mata menatapnya dengan lapar. Tapi Alinisya tidak peduli, ia hanya ingin bersenang – senang.
Sementara teman – temannya sudah mabuk berat dan bahkan sudah mendapatkan pasangan yang akan menemani mereka malam ini.
Entah sudah berapa lama ia ada di lantai dansa itu, hingga seseorang menarik lengannya untuk menjauh dari sana. Tarikannya sangat kuat, untung saja ia masih belum terlalu mabuk. Sehingga tubuhnya tidak jatuh karena linglung.
"Kent?" dengan pandangan yang samar – samar, ia masih menyadari bahwa orang itu adalah Kent. Pria itu menatapnya dengan tajam, membuatnya bingung sekaligus kesal—kesal karena berani sekali Kent mengganggu 'kesenangannya'.
Tanpa mengatakan apapun, Kent langsung menarik Alinisya keluar dari tempat terkutuk itu. Tidak mempedulikan seruan Alinisya yang meronta – ronta tidak setuju.
"APA YANG KAU LAKUKAN DISANA?!" tanya Kent dengan keras tepat di wajah Alinisya yang membuat wanita itu ketakutan setengah mati. Mereka sudah berada di luar club tersebut sehingga hingar bingar itu sudah tidak terdnegar lagi.
"Memangnya apa urusanmu?!" Tak mau kalah, Alinisya balik berteriak.
"TENTU SAJA ITU URUSANKU! KAU KEKASIHKU, ALE!!" Kent masih berteriak dengan amarah yang menggebu – gebu. Sementara Alinisya hanya mengerutkan alisnya.
"Kekasih?"
Kini Alinisya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kent mabuk berat, dan ia mengira bahwa dirinya adalah Alesya. Astaga!
"Ayo ikut aku!" seru Kent masih dengan amarahnya dan dengan keras menarik lengan Alinisya. Sementara Alinisya terus meronta – ronta minta dilepaskan. Bahkan mereka tidak peduli saat Febian berteriak memanggilnya atau saat teman Alinisya berseru karena wanita itu tiba – tiba pergi.
"Kent, dengarkan aku! Aku Alinisya! Aku bukan Alesya! Kent!!!"
Alinisya terus meronta berusaha melepaskan cengkraman Kent yan sangat erat dan berkata nyaring bahwa ia bukan Alesya. Namun, Kent seakan tuli. Ia tidak mendengar sepatah katapun yang diucapkan Alinisya.
"Diam!!" Kent kembali berteriak saat sampai di mobilnya. Tapi teriakannya tidak menghentikan Alinisya untuk menjelaskan bahwa dia bukan Alesya.
Kent langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan—sangat cepat. Bahkan alinisya sampai tidak yakin bahwa ia akan selamat kali ini. Pria itu mengendarai mobilnya seperti orang gila—benar – benar gila.
Dan seakan waktu berjalan dengan cepat, Kent membawa Alinisya ke apartment-nya. Tentu saja Alinisya menggeleng dengan keras saat lagi – lagi pria itu menarik lengannya dengan kasar.
"KENT DENGARKAN AKU! AKU BUKAN ALESYA, KENT! SADARLAH!!"
Wanita cantik itu dengan sengaja memukul keras lengan Kent dan sempat menginjak kakinya, namun, tetap saja Kent tidak mendengarkannya.
Kent mendorongnya dengan keras saat sudah sampai di kamarnya.
Dan saat itu juga, Kent melakukan kesalahan yang menghancurkan semuanya.
***
Pada waktu yang sama, di tempat yang berbeda.
Alesya masih saja bergelung di kasurnya. Ia sudah menghubungi Kent beberapa kali, namun pria itu tetap tidak menjawabnya. Entah mengapa, Alesya merasa ada sesuatu yang buruk sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You [SUDAH TERBIT]
Romance-->SUDAH TERBIT -->PART TIDAK LENGKAP *********** "Apa yang kalian rasakan ketika semua orang lebih menyayangi kembaranmu dibandingkan kamu? sakit? dendam? benci? semua itu aku rasakan selama 21 tahun hidupku. Jika kalian bertanya a...