Bab 6

2.8K 89 4
                                    

Kini kamu dan aku semakin mengerti bahwa tidak ada lagi kata kita.

Memori Pun akan tetap menjadi hangat dan nyata.

Meskipun nyata tidak bisa kita ubah menjadi bersama.
...

Selamat membaca

Bab 6

Enggak tau mau buat apa di judul buat nyandingin 'Bab 6'

Langsung baca aja, typo bisa langsung kasih tau, ya.

...

Johan tengah duduk sambil berkecamuk dengan pikirannya, tatapan kosong yang sedari tadi menyertainya tak pernah berubah menjadi tatapan binar.

Andi dan Donny yang sedari tadi memperhatikannya hanya mampu saling lirik lalu terpaku karena tidak tahu apa yang sedang menimpa sahabatnya itu.

Andi yang dari tadi memberikan kode kepada Donny agar membuyarkan lamunan Johan tak juga mendapat respons dari Donny. Donny hanya menggeleng sembari berkata tanpa suara bahwa dia tidak ingin mengganggu.

"Woi, lo kenapa sih?" sambil menyikut akhirnya Andi memutuskan untuk membuyarkan lamunan sahabatnya itu. Dia hanya khawatir jikalau Johan nanti akan kerasukan jin jahat lalu mengamuk-ngamuk. Itu akan sangat merepotkannya.

Johan hanya menoleh sekilas lalu mengembalikan pandangannya ke depan.

"Sombong amat lo, sok mahal suara lo," cibir Andi yang merasa tak terima karena tak di hiraukan oleh sahabatnya itu.

"Lo ada masalah?" tanya Donny yang mencoba berbicara kepada Johan, mungkin saja pembicaraan ini akan mendapat respons dari laki-laki itu. Siapa tahu Johan sedang malas untuk bercanda atau sebagainya.

Johan mengembuskan napasnya gusar, lalu mengusap wajahnya frustrasi. "Gue nggak ngerti apa ini udah benar atau sebaliknya," ujar Johan yang kemudian menyandarkan diri ke dinding kelasnya.

"Apanya?" tanya Andi.

"Soal Aleta," jawab Johan.

"Lo masih galau diputusin Aleta?" tanya Donny seperti terdengar sedang meledek.

Johan menggeleng. "Enggak. Gue cuma nggak tau berteman dengan mantan adalah hal yang tepat atau enggak buat hati gue."

"Aelah Bucin! Bilangnya udah nggak zaman nggak bisa move on," cibir Andi.

"Untuk sekarang gue mungkin bisa move on meskipun nggak bisa gue pungkiri kalau belum bisa sepenuhnya. Empat tahun berada di kehidupan dia bukan hal yang mudah untuk prihal melupakan." Johan terlihat menerawang semasa dirinya dan Aleta bersama.Sekaligus juga kesal dengan perasaan terkutuknya ini.

"Lalu masalah lo sekarang di mana? Mau maksain dia buat balikan? Orang jelas-jelas dia udah nggak ada rasa sama lo. Lo sih kurang genteng, kaya gue dong." Bukannya memberikan saran atau pencerahan Donny justru membanggakan dirinya.

"Gue serius," Johan menghela napasnya.

"Apa yang lo bingungin soal pertemanan sama mantan?" tanya Andi yang mencoba menengahi.

Wish Look for Miracle  | Lengkap √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang