Bab 53 - Khawatir

1.1K 32 5
                                    

Aku tidak takut kamu hilang dari kehidupanku. Aku hanya takut kamu hilang dari ingatanku.
...

Rekomen lagu Bukan Cinta Manusia Biasa - Dewa19

Terutama pas di adegan Johan panik. Hoho.

Selamat membaca

...

Aleta memandang ponselnya berkali-kali, mengecek pesan yang sudah masuk beberapa menit lalu. Bukan pesan rahasia itu. Itu adalah pesan dari Pricille. Setelah lama Aleta menunggu akhirnya Pricille membalas pesannya. Dia bersedia bertemu dengan Aleta malam ini.

Aleta mengingat kembali perkataan Riki kemarin. Riki mengatakan dia tahu tentang orang itu dan dia akan mengungkap semuanya secepatnya dan selama dia masih berusaha Riki meminta agar Aleta tetap tenang dan menunggu saja. Riki juga mengatakan jangan menemui siapapun serta jangan percaya siapapun.

Aleta melirik ke arah Johan yang masih lelap dalam tidurnya. Dia selalu menemani pria itu dan akan pulang jika sudah jam 10 malam. Sekarang masih sore dan itu artinya dia masih punya waktu untuk memikirkan bertemu dengan Pricille. Dalam hatinya Aleta ingin menuruti perkataan Riki hanya saja otaknya tidak. Otaknya berpikir bahwa dia tidak bisa menunggu lama. Waktunya sangatlah berharga.

Tante Martia dan Om Davide baru saja pulang ingin bersih-bersih dan berganti baju. Mereka menitipkan Johan kepada Aleta sampai mereka kembali. Aleta tidak enak hati jika harus meninggalkan Johan. Akhirnya Aleta mengirimi Renata pesan untuk ke rumah sakit menunggui Johan sampai dirinya atau orangtua Johan kembali ke rumah sakit. Tidak butuh waktu lama pesan yang Aleta kirimkan langsung mendapat balasan dari Renata yang mengatakan bahwa ia bersedia.

Setelah mendapat balasan itu akhirnya Aleta membalas pesan Pricille.

Pricille

Share lock aja nnt gue kesana

Lima menit Pricille langsung mengirimi alamat di mana mereka akan bertemu. Aleta hanya perlu menunggu Renata lalu segera ke tempat itu.

***

Aleta melangkah dengan hati-hati. Dia sudah sampai di tempat yang Pricille kirimkan. Namun ternyata lokasi itu adalah sebuah rumah. Apa ini rumah Pricille?

Aleta melihat ke sekeliling rumah itu. Sepi. Rumah di hadapannya saat ini juga sangat sepi seperti tak berpenghuni. Halamannya yang dipenuhi dedaunan kering serta warna catnya yang sudah sangat lusuh. Aleta mengecek kembali ponselnya dan mengecek alamat yang Pricille kirimkan. Alamatnya benar.

Aleta masuk ke area rumah itu. Pagarnya sudah terbuka mungkin Pricille yang membukanya. Aleta perlahan menyusuri halaman rumah itu sampai dia sudah berada di ambang pintu. Pintunya tersingkap dan Aleta segera masuk.

Sampai di dalam rumah itu Aleta hanya memandangi isinya. Cahaya lampu yang remang-remang membuat Aleta menyipitkan mata. Hanya ruang tamu ini saja yang diterangi cahaya sedangkan ruangan lain gelap.

Aleta melihat Pricille sudah duduk di sofa. Dia tidak menatap Aleta, hanya menunduk. Aleta mendekat lalu duduk di sofa yang berada di hadapannya.

“Akhirnya lo mau ketemu,” kata Aleta sambil menatap Pricille.

Pricille mengangkat kepalanya dan menatap Aleta.

Wish Look for Miracle  | Lengkap √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang