Tidak. Jangan resah, jika tidak di kehidupan pertama ini maka kita akan bersatu di kehidupan berikutnya.
....
Selamat membaca
Bab 64.Jika menemukan typo, bisa langsung komentar:)
...
Kini suara terdengar di berbagai penjuru sekolah. Semua siswa bersiap menuju lapangan utama untuk melakukan rutinitas hari senin di pagi hari.
Sambil berjalan, Johan memperhatikan setiap siswa yang tak sengaja tertangkap pandangannya. Mereka semua tampak bercengkrama satu sama lain. Sedangkan dirinya hanya diam meski kedua sahabatnya sedang cek-cok saat ini.
Ia seperti kehilangan napsu untuk berbicara. Semua pikirannya terkuras untuk Aleta. Masih jelas di benaknya, Aleta yang berdiri di ambang pintu dengan wajahnya yang pucat. Tersenyum sambil menahan tangis. Berusaha tak apa padahal kenyataannya pasti begitu pedih.
“Lo kenapa deh Han? Tumben diam kek batu.” Andi menoleh ke arah sahabatnya itu. Tak biasa Johan demikian.
Johan hanya menggeleng dan mempercepat langkahnya menuju lapangan.
Andi serta Donny saling tatap dan menaikkan bahu.
Johan menghela napas saat sudah mengambil posisi di barisan. Ada keinginan untuk memberi tahu sahabatnya mengenai keadaan Aleta saat ini, tapi tak mungkin Aleta pasti melarang.
“Tes-tes.” Suara guru mulai bersiap untuk memulai upacara.
Lima menit kemudian upacara berlangsung. Menaikkan bendera, menyanyikan lagu indonesia raya, mengheningkan cipta serta rangkaian kegiatan upacara lainnya. Jiwa serta raga Johan di sekolah ini sementara pikirannya terus memikirkan kondisi gadis itu. Gadis yang sudah mengambil alih seluruh hatinya.
Sampai upacara selesai pun Johan lebih banyak diam. Ini baru beberapa hari Aleta tak ada di sekolah rasanya sungguh berbeda. Bagaimana jika selamanya? Johan tersenyum miris membayangkan semuanya. Bisakah dia memperlambat waktu?
***
Tiga hari berlalu. Tak ada satu pun yang Johan lewatkan tanpa mengirimi pesan untuk gadis itu.
Matanya kembali menatap ruang percakapan antara dirinya dan Aleta. Tidak, tidak ada percakapan melainkan hanya Johan yang terus menerus mengirimi pesan tanpa mendapat satu pun jawaban.
Aleta Mrtpr
Semangat kemo gue doain dari jauh, nih
Jangan lupa banyak istirahat juga makan
Gue pengin nemuin lo rasanyaGue masih sabar nunggu kok
Udah membaik?Hari ini gue juga terus nunggu
Tadi HP gue bunyi
Gue kira lo yang balas
Gak taunya sms indosat
Gue kangen loJohan menghela napas kasar ketika mendapati semua pesannya hanya bertanda centang satu. Artinya Aleta belum aktif sejak tiga hari lalu.
“Aleta mana sih? Gue kangen dia.” Renata mengaduk-aduk minumannya di atas meja kantin.
“Emang gak ada hubungin lo?” tanya Andi
“Enggak. Gue chat dia gak aktif. Keterangan di absen juga alpa. Apa gue ke rumahnya aja, ya, nanti pulang?” Renata menatap satu per satu manusia yang duduk di bangku kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish Look for Miracle | Lengkap √
Novela Juvenil(Re-publish) Judul awal "Aleta" Kamu akan tetap menjadi mentariku kala gelap menghampiri... Kamu tetap menjadi mentariku kala malam menemani... Kamu tetap menjadi mentariku bahkan ketika dunia tak mengizinkan mentari dan bintang bersatu... Kisah...