Ada beberapa hal yang dapat memicu ketidaksinkronan hati dan pikiran. Salah satunya rasa Rindu yang berlebihan akibat kehilangan dan semua memori hanya menjadi kenangan.
...
Maaf, kemarin lagi nggak bisa update.
Beberapa hari ini aku sedikit mengalami kesulitan dalam tidur dan berpikir jadi sangat tidak ingin apapun termasuk untuk sekedar membuka wattpad atau aplikasi lainnya meskipun naskah sudah ada.
Ya udah silakan baca.
...
Johan melangkah dengan cepat, beberapa siswa tak sengaja tertabrak olehnya. Dia sangat gusar sejak mendengar bahwa Aleta tidak masuk dari rumor Donny. Dirinya tadi sedang berada di kantin bersama Andi dan Donny tapi saat Renata ke kantin dia tak melihat Aleta yang mengekor, Renata juga membawa makanannya ke kelas tidak seperti biasa yang makan di kantin langsung. Kini langkahnya telah mengantarkan ke kelas Aleta.
“Ta, Aleta beneran nggak masuk, ya?” tanya Johan tepat di dekat Renata yang tengah berbincang dengan Pricille.
“Iya. Kata Riki sih sakit,” jawab Renata.
“Riki?” tanya Johan dengan menaikkan alisnya sebelah.
Renata hanya mengangguk sedangkan Pricille hanya mengamati pembicaraan mereka.
Johan melangkah menuju bangku Riki. Dilihatnya Riki tengah menonton sebuah video di ponselnya. “Sori bro, lo bisa tau Aleta sakit dari siapa atau mana?” tanya Johan tanpa basa-basi.
Riki menatap Johan sejenak. “Kemarin dia kehujanan,” jawab Riki.
“Kemarin lo sama dia?” tanya Johan lagi.
“Iya.” Riki mengalihkan pandangannya ke ponselnya lagi. Sedangkan Johan langsung pergi dari sana setelah mengucapkan terima kasih.
“Johan,” panggi Pricille saat Johan sudah hampir mendekati pintu kelas. Pricille beranjak dari kursinya dan menghampiri Johan.
“Makasih buat kemarin,” katanya sambil tersenyum manis dan mendapat anggukan dari Johan dan kemudian Johan menghilang dibalik pintu.
Sepanjang perjalanan menuju kelas Johan memikirkan bagaimana Aleta bisa sakit. Jika benar kata Riki dia bersama Riki kemarin lalu mengapa sampai bisa kehujanan? Bukankah Riki membawa mobil ke sekolah.
Johan kemarin memang pulang bersama Pricille. Sebelum bertemu Pricille di depan gerbang sebenarnya Johan sudah mencari Aleta ke kelasnya tapi tak menemukan sosok gadis itu. Kata Arum sekertaris XI IPA 3, Aleta pulang sudah lebih dulu sejak bel berbunyi.
Pulang nanti Johan akan ke rumah Aleta. Dia sudah memutuskan itu. Entah rasa khawatir memuncak dalam dirinya. Dia tidak tenang.
***
Selama pelajaran Bu Endang Johan tidak fokus, dia terus memperhatikan jam di pergelangan tangannya menunggu bel pulang berbunyi. Sedangkan di depan Bu Endang terus mengoceh membicarakan materi geografi.
Setelah cukup lama menanti akhirnya bel pulang berbunyi, dengan cepat Johan meninggalkan kelas menuju parkiran. Tanpa memikirkan apapun dan mengajak siapapun dia langsung menancap gas motornya menuju rumah Aleta.
Johan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi alhasil dia kini tengah berada di depan rumah Aleta. Berkali-kali dia menggedor pagar rumah Aleta tapi tak ada sahutan. Tampak jelas bahwa ada gembok yang mengunci pagar itu. Dimana Aleta?
Johan mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Aleta tapi hasilnya pun panggilan tidak dapat di lakukan. Nomor Aleta mati.
Akhirnya Johan memutuskan untuk pulang. Dia mengendari motor dengan lesu. Rasanya tidak puas jika belum tahu bagaimana keadaan Aleta saat ini. Biarkan saja semua orang menganggapnya belum bisa melupakan gadis itu, tapi inilah nyatanya dirinya khawatir akan Aleta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish Look for Miracle | Lengkap √
Novela Juvenil(Re-publish) Judul awal "Aleta" Kamu akan tetap menjadi mentariku kala gelap menghampiri... Kamu tetap menjadi mentariku kala malam menemani... Kamu tetap menjadi mentariku bahkan ketika dunia tak mengizinkan mentari dan bintang bersatu... Kisah...