🌻BAG 30

224 32 10
                                    

Keesokkan paginya,terlihat Alvin dan Rania sedang jalan-jalan di sekitar puncak.Mereka menikmati sejuknya udara puncak yg jauh dari polusi dan keramaian seperti kota Jakarta.

"Udaranya sejuk banget yah,beda banget sama Jakarta" ujar Alvin.

"Iya,kalau sudah ke sini suka gak mau pulang" ujar Rania.

Kemudian,tiba-tiba saja langkah Alvin terhenti,karena Alvin menginjak sesuatu.Ternyata yg di injak Alvin adalah sekuntum bunga matahari.Lalu,Alvin pun mengambilnya.Rania terlihat heran mengapa Alvin mengambil bunga matahari itu.

"Bunga milik siapa ini,bunga seindah ini kenapa di buang" ujar Alvin.

"Kamu suka bunga matahari Vin?" tanya Rania.

"Bukan aku,tapi Mami aku dan..." ucapan Alvin terhenti,hampir saja Alvin menyebut nama Dinar.

"Dan siapa?" tanya Rania yg mulai penasaran.Raut wajah Alvin pun terlihat tegang.

"Bu..bukan siapa-siapa kok.Di halaman rumah Mami aku rajin banget menanam bunga matahari.Sekarang bunga mataharinya tumbuh dgn subur" jelas Alvin dgn sedikit terbata-bata.

"Aku jadi ingat,dulu pernah ada cowo yg mengirim bunga matahari untuk ka Dinar.Ka Dinar kelihatan happy bgt.Tapi sampai sekarang ka Dinar belum pernah menceritakan cowo itu siapa.Ka Dinar malah mau bertunangan dgn dr.Fandy.Padahal dulu ka Dinar bilang tdk mencintai dr.Fandy.Aneh,aku merasa ka Dinar menyembunyikan sesuatu" ujar Rania.

Alvin terlihat terdiam,karena cowo yg di bicarakan Rania itu adalah dirinya sendiri.

"Oh iya Vin,kapan-kapan aku boleh kan main ke rumah kamu sekalian aku mau kenal sama Mami kamu.Aku juga jadi penasaran sama tanaman bunga matahari Mami kamu"

"Boleh.Ya udah,sekarang kita kembali ke villa yuk" ajak Alvin.

"Ayo"

Saat Alvin akan mulai melangkahkan kakinya,Rania memanggil Alvin dgn lembut.

"Vin.." panggil Rania.Kemudian,Rania mendekati Alvin dan langsung menggapai tangan Alvin.Alvin hanya terdiam dan kemudian tersenyum kecil.

"Aku ingin kita sama-sama terus.Kamu jangan pernah ninggalin aku yah Vin.Biar aku yg ninggalin kamu duluan" ujar Rania.

"Kamu ngomong apa sih Ran,aku yakin kamu pasti akan sembuh.Jadi,kamu jangan ngomong gitu lagi yah"

"Ok,ya udah yuk"

Kemudian,Alvin dan Rania melangkahkan kakinya untuk kembali ke villa sambil bergandengan tangan.

❤❤❤

Sementara itu,di villa terlihat Eric sedang termenung di depan kolam renang.Tidak lama kemudian,Dinar yg terlihat sudah memakai pakaian renang datang menghampiri Eric.

"Woii,ngapain lo pagi-pagi bengong.Kesambet setan villa baru tahu rasa lo" canda Dinar.

"Gw sedih,semakin hari Rania semakin dekat dgn Alvin.Rania juga sudah mulai ngelupain gw.Sedangkan gw susah bgt buat ngelupain Rania,gw sayang bgt sama Rania" ujar Eric.

"Kalau lo benar-benar sayang sama Rania,biarkan Rania bahagia.Lo tahu kan bagaimana kondisinya Rania.Rania butuh Alvin,karena Alvinlah kebahagiaan Rania.Ayo dong Ric,move on dong.Gw yakin lo pasti bisa dapetin cewe yg lebih baik lagi.Lo mau gak gw kenalin sama teman gw,namanya Mitha dia cantik loh"

"Selamanya tidak akan pernah ada yg bisa menghapus nama Rania di hati gw"

"Alay lo Ric.Lebih baik sekarang kita berenang"

"Males ah.."

"Kok males sih,ayo.." lalu,Dinar menarik tangan Eric.

"Bagaimana kalau kita lomba sampai ujung sana.Kalau gw menang lo harus bisa ngelupain Rania.Tapi kalau lo yg menang.."

ONLY YOU🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang