Setelah menjenguk Rania,Alvin pun langsung mengantar Dinar pulang.Selama di perjalanan,Dinar terus terlihat bersedih karena mengingat perkataan Bunda Ranti yg begitu menyakitkan hati Dinar.
Malam harinya,terlihat Dinar dan Alvin sedang menemani anak-anak panti belajar.Tidak lama kemudian,Ummi Aisyah datang.Karena sudah malam Ummi Aisyah menyuruh anak-anak panti untuk segera tidur.
"Anak-anak,sudah selesai belum belajarnya.Kalau sudah,sekarang kalian tidur karena sudah malam.Besok kalian kan sekolah,Ka Dinar dan Ka Alvin juga besok kuliah" ujar Ummi Aisyah.
"Iya anak-anak,besok kita lanjutkan lagi belajarnya.Sekarang kalian tidur" ujar Dinar.
Kemudian,anak-anak pun membereskan buku-buka mereka.Dan mereka pun langsung pergi ke kamar masing-masing.
"Dan kamu Alvin,kamu juga harus pulang karena sudah malam" ujar Ummi Aisyah kpd Alvin.
"Siap Ummi,sebentar lagi aku pulang kok" jawab Alvin.
"Bagus kalau begitu,Ummi ke dalam dulu yah"
"Iya Ummi" ujar Dinar dan Alvin bersamaan.
Lalu,Ummi Aisyah pun pergi meninggalkan Dinar dan Alvin berduaan.
"Kamu dengar apa yg di katakan Ummi Aisyah tadi kan,lebih baik sekarang kamu pulang" ujar Dinar.
"Kamu ngusir aku" sindir Alvin sambil bercanda.
"Bukannya ngusir,tapi sekarang kan sudah malam"
"Tapi aku masih betah di sini,aku belum puas berduaan sama kamu.Sedetik saja aku gak lihat kamu,aku sudah kangen banget sama kamu" ujar Alvin.
"Gombal banget sih,sudah-sudah sekarang kamu pulang sana"
"Ok..ok..aku akan pulang,awas yah kalau kamu kangen sama aku" gurau Alvin.
"Idih..kamu kepedean banget"
"Ya sudah deh aku pulang.Tapi Din,sebelum aku pulang ada yg mau aku bicarakan sama kamu"
"Memangnya kamu mau bicara apa?"
"Kita duduk di teras depan yuk"
Kemudian,Alvin menggandeng tangan Dinar dan mengajak Dinar duduk di teras depan.
"Sekarang kamu mau bicara apa?"
"Aku mau bicara tentang,lamaran aku apakah kamu menerimanya atau tidak"
"Jadi kamu serius mau melamar aku"
"Ya iyalah Din,masa aku bercanda sih.Aku benar-benar serius mau melamar kamu 100rius malah"
"Alvin,kita kan masih kuliah.Jadi kita tidak usah terburu-buru.Lebih baik kita selesaikan dulu kuliah kita,aku ingin menggapai cita-citaku dulu untuk menjadi seorang dokter.Dan kamu juga pasti mau meneruskan perusahaan papi kamu kan.Setelah itu baru deh kita mikirin yg lebih serius lagi" ujar Dinar.
"Aku hanya takut"
"Takut kenapa?"
"Aku takut kehilangan kamu,aku gak mau itu terjadi lagi.Aku butuh kamu untuk menjalani hari-hari aku" ujar Alvin sambil menatap mata Dinar begitu dalam.Kemudian,Dinar meraih tangan Alvin dan menggenggamnya dgn erat.
"Kamu gak usah takut Vin.Kita serahkan semuanya sama Allah,kalau kita memang berjodoh Allah pasti mendekatkan kita.Pepatah juga mengatakan kalau sudah jodoh gak bakalan kemana-mana.Jadi kamu gak usah takut lagi" ujar Dinar.
Kemudian,Alvin meletakkan kepalanya di bahu Dinar.Kini rasa takut Alvin pun menghilang,karena Dinar sudah meyakinkan dirinya kalau memang jodoh mereka pasti akan bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU🌻
RomanceCerita cinta yg diawali dgn pertengkaran antara Dinar dan Alvin namun lama kelamaan cinta tumbuh di hati mrk.Namun,disisi lain Rania adik Dinar yg mempunyai penyakit jantung jg mencintai Alvin.Apa yg akan dilakukan Dinar?