Deru napasmu yang dingin
Lalu aku menyukaimu
Meski tidak ada kehangatan di setiap napas dan katamu
Jika kau bertanya aku siapa
Aku adalah uap dari air rebusan
Aku yang hadir untuk menghangatkan di setiap dinginmu
Sebelumnya aku tidak pernah menyangka jika aku bisa diterima di SMA bertaraf internasional SMA Taruna Arsa. Apa daya, dulunya aku hanya berasal SMP biasa saja. Sekarang aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Materi pertama kelas 10 dalam pelajaran olahraga adalah basket, parahnya semua temanku di kelas jago bermain basket, yah minimal mereka bisa memasukkan bola ke ring dengan lihai. Dalam cabang olahraga lainnya aku lumayan bisa terutama atletik aku selalu mendapat nilai A. Karena aku payah dalam permainan basket nilaiku terakumulasi menjadi B.
Konflik ketika masuk SMA saat ujian praktik basket, aku tidak bisa mendapatkan poin untuk lolos. Lalu Pak guru menghibau agar aku rajin berlatih, karena akan diadakan pengambilan nilai lagi di ujian akhir semester.
Bagaimana ini, bahkan Irena sahabat dekatku yang jago main basket, kewalahan mengajariku? Rupanya sebuah keberuntungan datang kepadaku, saat ketua organisasi Deportes meminta anggotanya yang menjabat sebagai ketua cabang olahraga basket untuk memprivatku.
Tapi setelah beberapa kejadian menyedihkan, aku rasa itu bukan keberuntungan.
Hoshi Anakara Adshilla.
--
Hal yang paling tidak disukai Panji adalah membuang waktunya untuk sesuatu yang tidak penting. Haruskah ia merelakan 2 jam waktunya dalam seminggu untuk memprivat seorang cewek yang mempunyai nilai D dalam pelajaran basket.
Setiap hari rabu, gadis itu selalu telat. Ia sebagai pelatih harus menunggunya?
Astaga! Hal konyol macam apa ini?
Dari banyaknya siswa yang dia latih bermain basket, Adshilla yang paling berbeda. Susah, hingga terkadang dia yang kena sial.
"Lo pikir, lo itu siapa hah? Bisa datang seenaknya aja." Betaknya, gadis itu menunduk.
"Dari awal gue udah bilang pukul 15.30 menit, tepat waktu. Sekarang lo telat lima belas menit dari mana aja lo? Punya jam ngga sih!"
"Gue tanya deh, berapa tanggal lahir lo?"
Adshilla mendongakkan kepalanya. "18 Kak."
"Putar lapangan futsal 18 kali."
"Oke, aku sanggup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Breath✓ [Telah Terbit]
Teen Fiction[Part masih utuh] "Lo punya posisi penting buat gue. Karena lo itu orang yang akan jadi prioritas gue kedepannya!" Ucapan itu penuh penekanan. Bermula dari Adshilla yang gagal ikut ujian basket. Membuatnya harus diprivat seorang ketua cabang olahrag...