Lo ngga berhak! Lo ngga berhak tahu segalanya tentang gue.--
"Gila pemanasan muter lapangan dua kali aja udah langsung keringetan gini. Ngga usah olahraga aja deh, udah basah keringat gue." Celoteh Megan yang baru selesai berputar lapangan selama dua kali. Megan itu tidak menyukai olahraga, kegiatannya setelah bel pulang sekolah pergi ke tempat les piano atau les bahasa Mandarin.
"Kalah lo sama anak TK." Irena menunjuk jalan yang saat ini dilintasi anak TK sedang berjalan santai bersama Sang Guru.
Mereka sekelas kembali berbaris untuk melakukan stretching dengan di pimpin oleh sie olahraga kelas X IPS 5. Bhima.
"Dua kali delapan mulai." Ia menginstruksi gerakan pertama.
"Satu, dua, tiga..."
Mereka menghitung gerakan pemanasan.
"Jadi tuh gunanya pemanasan untuk apa sih. Toh juga udah panas." Celoteh Adit yang mulutnya tidak kalah bawel dengan Megan.
"Toh hati gue udah panas lihat mantan punya pacar lagi." Celetuk Shilla. Irena menoleh serta mengerutkan dahi. "Kapan lo punya mantan, setau gue lo belum pernah punya pacar."
"Apa sih Ren, ngga asik deh lo. Gue punya, cuman mungkin belum saat ini." Lantas Irena tertawa.
"Nah daripada lo jomlo kayak gitu Shill, mending lo sama Bhima, dia free kok." Timpal Adit dengan ekspresi meremehkan.
"Bodo Amat!" Cukup siswi kelas lain yang menjadi korban Bhima, Shilla mah jangan.
"Bhim." Teriakan Adit membuat Bhima menoleh.
Bheem Bheem Bheem ChoTa Bheem ChoTa Bheem
Bheem ki shakthi, dhoom machaye
Saamne koi Tiknapaaye
ChoTa Bheem ChoTa Bheem ChoTa Bheem ChoTa Bheem
Bheem Bheem Bheem ChoTa Bheem ChoTa Bheem
Dengan konyolnya Adit menyanyikan lagu india yang menjadi soundtrack kartun India. Sambil menari-nari konyol tidak jelas.
Shilla tak hentinya tertawa terpingkal-pingkal, emang benar ya, jika temannya di kelas ngga waras semua kecuali Taki Si Cowok genius.
"Guys pelajaran olahraga Pak guru ngga bisa hadir, kita di suruh olahraga bebas." Bhima membaca pesan dari guru olahraga yang mengampu mereka.
Tentu ini akan menjadi kebahagian bagi mereka. Dimana hari ini 3 jam pelajaran mereka diberi kebebasan. Lapangan telah dikuasai siswa laki-laki untuk bermain futsal. Sedangkan para cewek duduk melingkar di bawah pohon sembari mengobrol ataupun menghibah.
"Gue tadi lihat guru-guru di ruang rapat." Megan yang membuka obrolan tetangga kali ini.
"Aneh juga ya, pagi-pagi gini udah pada rapat."
"Ini pasti ada acara penting." Shilla menimpali.
"Gue tadi lihat gorengan di kantin cuman sedikit." Celetuk Bhima yang entah sejak kapan dia berada di samping Irena bersama Adit.
Irena memperhatikan secara seksama dua sahabatnya itu."So what, kenapa kalo gorengan kantin cuman dikit?"
"Gini nih kalo lo jarang berpikir rasional. Kalo gorengan kantin cuman dikit otomatis dagangan mereka akan cepat habis. Kalau udah habis mereka bakal tutup lebih awal. Padahal biasanya kantin tutup kalo siswanya udah pada pulang.Nah ini tanda-tanda kalau kita bakal dipulangin awal."
![](https://img.wattpad.com/cover/155348327-288-k562543.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Breath✓ [Telah Terbit]
Genç Kurgu[Part masih utuh] "Lo punya posisi penting buat gue. Karena lo itu orang yang akan jadi prioritas gue kedepannya!" Ucapan itu penuh penekanan. Bermula dari Adshilla yang gagal ikut ujian basket. Membuatnya harus diprivat seorang ketua cabang olahrag...