CHAPTER SEMBILAN

108K 6.4K 59
                                    

Jangan jadi sider ya please!! Luangkan waktu satu detik buat vote bisa kan? Kecewa sih saat ngeliat perbandingan antara yang baca sama yang vote;( itu bikin aku down banget;(
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading!!!

Hari ini hari dimana Naya sudah diperbolehkan pulang oleh Arkan, eh ralat tetapi Naya yang memaksa Arkan untuk diperbolehkan pulang.

Naya merajuk ketika tidak diperbolehkan pulang, Akhirnya dia tidak mau berbicara dengan Arkan. Karena Arkan tidak mau di diami oleh Naya akhirnya dia menuruti keinginan Naya dengan memperbolehkannya pulang. Dengan satu syarat dia tidak boleh kecapean dan tidak boleh sampai masuk rumah sakit lagi.

Hari ini Naya tidak pulang ke rumah orang tuanya, dia pulang ke Apartemennya sendiri bersama Misya, Vita, Bella, Arkan dan Raka.

Mereka menyuruh Naya supaya tidak pulang kerumahnya terlebih dahulu sebelum kondisi Naya benar benar pulih.

Naya pun menyetujui nya karena kalo pulang ke rumah nya dia harus mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, sedangkan sekarang dia masih belum pulih takut takutnya dia makin menjadi jadi.

Sekarang mereka saat ini sedang ada di mobil, Karena Arkan dan Raka sedang tidak sibuk akhirnya dia ikut ke Apartemen Naya.

Posisinya Arkan menyetir didepan ditemani Misya, Naya dan Vita ditengah, sedangkan Bella dan Raka dibelakang. Kata Raka buat jaga jaga takut ada apa apa, sebenernya mah modus itu.

"Kak kita mampir dulu ke cafe yuk?" Ujar Naya semangat.

Misya pun menggeleng tak setuju "Engga kita langsung pulang aja, kondisi kamu kan belum benar benar pulih"

Saat Naya ingin membantah tapi ucapannya terpotong oleh suara tegas Arkan "Langsung pulang ke Apartemen atau balik lagi ke rumah sakit?" Ujarnya tegas tak terbantahkan.

Naya pun menghela napas lesu "Iya deh" kemudian memalingkan Wajahnya ke jendela.

Naya kesal dan marah kepada kakak kakaknya tidak diperbolehkan ngadem sebentar di Cafe. Padahal kan otaknya jenuh karena selama 3 hari kemarin diam terus di kamar inapnya.

Melihat Naya marah Bella pun membujuk Naya dengan bujukan mautnya "Udah jangan marah gitu nanti kalo udh sembuh Raka teraktir deh"

Ucapan Bella membuat Raka membelakkan matanya terkejut "Apa?? Ta--pi--" ucapan Raka terhenti ketika melihat mata melotot Bella.

Akhirnya dia punya mengangguk lesu "Iya deh nanti kaka teraktir Naya, tapi sekarang Naya jangan marah ya"

Naya hanya diam tak merespon, bujukan Bella dan Raka tidak berhasil bagi Naya. Raka tersenyum lega dompet nya akan tetap utuh.

Teringat suatu hal Vita pun akhirnya berbisik ke telinga Naya "Nay kata kak Arkan kalo dia sama Kak Misya jadian dia bakalan turutin apa yang kita mau sepuasnya tapi jangan kelewatan batas dengan minta mobil atau pesawat." bisiknya.

Ucapan Vita sukses membuat Naya mengalihkan pandangannya, menatap semangat Vita "Beneran Vit?" tanya Naya.

"Iya bener"

"Gue porotin lah kali kali ini" ujar Naya senyum puas.

"Nanti kalo Naya sembuh Kak Raka harus teraktir Naya sepuasnya ya, Awas kali bohong! Kaka gak boleh modus ke ka Bella lagi" Ancam Naya.

"Iya iya janji, ntar diteraktir deh sama Vita juga" Ucap Raka Pasrah, 'alamat dompet abis ini mah' batinnya.

"Yey teraktiran!!" Ucap Naya dan Vita ber high five ria.

PAINFUL✔[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang