“Jangan hanya mau dikejar tanpa mau mengejarnya, jangan hanya mau menerimanya tanpa mau mencintainya. Jika kamu sayang pertahankanlah bukan malah menyuruhnya pergi secara perlahan”
Keadaan sungguh kacau, penampilan dan pikiran mereka terpecah. Tangis sesegukan Vita masih terdengar, muka mereka yang menyiratkan rasa khawatir yang terpatri pada wajah Mereka.
Semuanya gelisah menunggu kabar operasi Naya, pasalnya tadi Arkan berbicara ada 2 peluru yang bersarang ditubuh Naya, dan peluru itu membuat paru paru Naya tergores.
Vita menghubungi Misya dan Bella tentang keadaan Naya, dengan kecepatan penuh mereka berdua pergi ke rumah sakit tempat Naya di rawat.
"Vit" panggil Misya dan Bella dengan napas terengah engah tidak lupa air mata yang membanjiri matanya.
Vita, Revan, Bara, dan Raka mengalihkan suaranya ke arah suara itu berasal.
Dengan cepat Vita memeluk Misya dan Bella sambil menangis "Kak, hiks" tangisnya tak terbendung lagi.
Dengan lembut Misya dan Bella menenangkan Vita, saat ini dirinya juga merasa khawatir dan ingin menumpahkan segala rasa sesak didalam dadanya.
Tapi melihat keadaan Vita sekarang dia memilih untuk berusaha pura pura tegar, cepat cepat mereka menghapus air matanya.
"Udah gapapa, Naya kuat ko" cicit Bella dengan pelan dan tidak yakin.
Keadaan pun hening tidak ada yang berani membuka suaranya.
"Bel, Sya gue ke kantin dulu ya. Mau beliin kalian minuman" Pamit Raka yang diangguki oleh Misya dan Bella.
"Bar, Van. Yok ikut gue, ada yang mau gue omongin" Ajak Raka membuat Bara dan Revan mengikutinya.
Sesampai di kantin rumah sakit mereka pun duduk di kursi yang telah disediakan, dengan segelas jus yang mereka pesan.
"Mau ngomongin apa ka?" tanya Bara to the poin.
Raka menyedot minumannya "Sebenernya gue gak punya hak ngomong kayak gini ke kalian, tapi gue ngerasa kalian harus tau ini" Ujarnya.
Bara dan Revan menyeritkan dahinya bingung "Maksudnya?" ucap mereka.
Raka tersenyum "kalau kalian tau yang sebenernya, gue harap kalian gak menjauhi atau bahkan membenci salah satu dari mereka yah?"
"Dulu ada satu keluarga, mereka sangat bahagia. Mempunyai dua anak kembar, siapa yang tidak bahagia? Tapi kebahagiaan mereka rusak karena datangnya orang baru yang dengan tega nya menuduh salah satu anak kembar itu. Hingga membuat semua keluarganya membencinya, sampai saat ini" cerita Raka.
Seketika Bara menyela " Anak kembar itu Naya sama Nada kan?!" tanyanya
Raka mengangguk "Iya itu mereka"
"Tapi kenapa? orang baru itu nuduh Naya?" tanya Bara, Revan hanya terdiam.
"Makanya diem dulu. Jangan motong!" kesal Raka.
"Dulu Opanya Naya memiliki 2 orang anak, anak pertama, perempuan namanya Raya Yulisya Nandaransyah dan yang kedua adalah Rafly Yoanion Nandaransyah yang tidak lain adalah ayah Naya dan Nada sendiri. Usia mereka terpaut 4 tahun, awalnya keluarga mereka baik baik saja"
"Tapi suatu hari Rion opanya Naya tidak sengaja menabrak salah seorang anak, yang umurnya lebih muda 2 tahun dari Rafly. Anak itu bernama Rizal, karena rasa bersalah, Rion memutuskan untuk mengadopsi Rizal sebagai anaknya" Jelas Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL✔[SUDAH TERBIT]
ChickLit📌SEBAGIAN PART DI HAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!📌 Mana yang katanya selalu ada?!. Kata orang keluarga adalah tempat kita meminta perlindungan!, kata orang keluarga adalah sandaran kita saat sedang rapuh!, kata orang keluarga bakal selalu ada...