CHAPTER SEBELAS

101K 4.4K 144
                                    


****

"kamu sudah mengerjakan tugasmu?" tanya seseorang pria paruh baya, kepada seorang pemuda dengan tegas tanpa mengalihkan pandangannya dari koran.

"Sudah Pa, salah satu tugasku sudah selesai. Tinggal ke rencana selanjutnya" Ujar pemuda itu tersenyum sinis.

"Bagus! kerjakan dengan Rapi, Tanpa diketahui oleh mereka"

"Siap!"

"Bagaimana keadaan dia son?"

"Dia sudah diperbolehkan pulang pa, kondisi dia sekarang sudah mulai stabil"

Pria paruh baya itu mengangguk anggukan kepalanya, Sesekali dia menyesap teh yag dibuat oleh istrinya.

"kamu harus terus menyamar son untuk menyelidiki yang sebenarnya"

"iya opa"

"Jangan lupa kita harus menghancurkan mereka" senyum sinis terukir diwajah keriput paruh baya itu.

"Itu tujuan utama kita opa, Mereka harus merasakan apa yang kita rasakan" Ujar pemuda itu tersenyum menyeramkan.


*****

Sudah seminggu Naya tidak diperbolehkan sekolah, Hari ini Naya sudah diperbolehkan sekolah seperti biasa oleh Arkan. Tapi hari ini hari tersial bagi Naya, Bagaimana tidak dia terlambat bangun karena Nonton film horor bersama Vita sampai jam 02.00 malam.

Jam sudah menunjukan pukul 07.30 itu tandanya bel masuk sebentar lagi berbunyi dan Naya masih belum siap siap? Oh my God!  Batin Naya berseru kesal.

Naya bersiap siap sambil menggerutu kesal. Di hari pertama nya sekolah dia sudah terlambat, dan ini semua gara gara Vita!. Dia yang ngajak nonton film horor, tapi dia yang ketiduran akhirnya Naya nonton sendirian, Tanpa seorang teman.

Saat melewati kamar Naya Misya mendengar suara gerutuan Naya yang membuatnya bingung.

'Loh kok Naya belum berangkat?' pikirnya

"Loh Nay kok belum berangkat?" tanya Misya bingung.

"Terlambat kak! Gara gara si Vita ngajak nonton film horor jadi kesiangan. Mana dia ninggalin ke sekolah lagi" Sewot Naya.

"Jehh malah sewot lagi. Udah cepet cepet itu udah mau jam 8" Ujar Misya seraya menunjuk jam.

"YAELAH GUE TERLAMBAT!!" Teriak Naya saat melihat jam.

Misya hanya menggeleng gelengkan kepala, suara bel berbunyi membuat Misya pergi bergegas menuju pintu Apartemen.

'Ting nong Ting nong'

'Ting nong, Ting nong' suara Bel yang tidak sabar membuat Misya berdecak kesal.

"Berisik elah" Teriak nya.

Sesampai di depan pintu, Misya membukanya dengan kasar. Si pelaku hanya cengengesan tidak jelas, Misya berkacak pinggang saat melihat siapa pelaku.

"Ngapain lu pagi pagi kesini?" tanya Misya.

"Kangen"

PAINFUL✔[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang