Sore harinya seperti janjinya kepada Bara, Naya pergi kerumah Bara. Di rumah nya belum ada siapa siapa selain dirinya, Bi Dede, Pa Iwan dan asisten rumah tangganya yang lain.
Orangtua nya belum pulang, Nada? entahlah mungkin dia sedang bermain dengan teman temannya.
Naya pun memencet bel rumah Bara, dari dalam rumah terlihat Bara menuruni tangga dengan terburu buru, Hampir saja dia terjatuh dari tangga sangking terburu burunya.
Mama, Revan, Iren dan Luna kaget dengan hal itu beruntung Bara berpegangan pada sisi tangga.
"Kenapa sih bang buru buru gitu? hampir aja jatuh kan kamu?! udah tau ceroboh masih aja gak hati hati" tegur mamanya.
Mendengar itu Bara hanya mengangguk kemudian dia jalan seperti biasa, Revan dan yang lainnya hanya menggelengkan tingkah ajaib Bara.
"Bang Vian kenapa sih ma, kok buru buru gitu?" tanya Iren. Iren dan Revan memanggil Mamanya Bara dengan sebutan mama, begitupun Bara memanggil mamanya Revan Bunda.
"Ada pacarnya kali" Jawab Revan asal.
"Mama emang abang udah punya pacar?" tanya Luna.
"Mama gak tau sayang"
"Luna gak mau kalau bukan Kak Naya yang jadi pacarnya abang" Ucap Luna, membuat Revan terkekeh kecil.
Beralih kepada Bara yang sedang membuka pintu, terlihat Naya dengan pakaian santainya. Penampilan Naya yang sekarang sebagai Lily bukan sebagai Naya si Nerd, Bara cengo dengan penampilan Naya saat ini.
"Nay ini elo?" tanya Bara memastikan.
"Iya ini gue, kenapa? jelek ya? yaudah gue pulang aja deh" Ujar Naya saat ingin berbalik, tangan Naya di pegang oleh Bara membuat Naya menatap kearah Bara.
"Jangan pergi Nay, Lo gak jelek kok. Malahan lu lebih cantik kek gini, lo itu mau pake atribut nerd, mau jadi Lily, bahkan natural gini pun bakalan tetep cantik" Ujar Bara membuat pipi Naya merona.
Bara yang melihat pipi Naya memerah pun terheran heran "Nay lu sakit? kok pipi lu merah kek gitu?" tannya Bara polos.
Seketika Naya memegang pipinya "Hah engga kok? mungkin kepanasan aja" Ujar Naya gugup.
Bara hanya mengangguk tanpa curiga "Yaudah masuk yuk, nanti gue bikinin minum. Didalem udah pada nunggu semua" Ujar Bara menggandeng tangan Naya.
Naya hanya bernapas lega 'untung Bara orangnya gak pekaan' batinnya.
Revan orang pertama yang menyadari Bara menggandeng tangan seorang cewek. Matanya membulat ketika tau siapa yang digandeng oleh Bara.
"Ma, ma liat" Ujar Revan menepuk nepuk tangan Mama Dira, Mama nya Bara.
"Apaan sih bang? Diem dulu deh, mama lagi Bales chat papa nih" Ucap Mama Dira menghiraukan ucapan Revan.
"Mah ada artis dirumah kita, mah!" Sahut Iren heboh membuat Mamah nya mengalihkan pendangannya dari Handphone.
Berbeda dengan Luna dia langsung memeluk kaki Naya karena sudah tau itu adalah Naya, dengan senang hati Naya membalasnya.
"Kak, Luna kangen" Gumam Luna
Naya tertawa kecil "Kaka juga kangen kok" Ucapnya tulus.
Bara yang melihat interaksi Naya dan Luna pun ikut tersenyum, berbeda dengan Mama Dira, Revan, dan Iren mereka malah cengo melihat Naya.
"Udah dong Lun, lepasin kasian kaka nya" Ucap Bara membuat Luna mau tak mau melepaskan pelukannya.
"Yuk duduk" ajak Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL✔[SUDAH TERBIT]
Romanzi rosa / ChickLit📌SEBAGIAN PART DI HAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!📌 Mana yang katanya selalu ada?!. Kata orang keluarga adalah tempat kita meminta perlindungan!, kata orang keluarga adalah sandaran kita saat sedang rapuh!, kata orang keluarga bakal selalu ada...