CHAPTER DUA PULUH ENAM

101K 4.3K 110
                                    

Hello guys! Hati hati di Chapter ini, Chapter ini garing banget, soalnya akunya lagi buntuu;(( Kalo yang keberatan silahkan tinggalkan;))

Happy Reading❤

Sudah terhitung lima hari Naya sadar dari koma nya. Kemarin Naya sudah memaksa Arkan untuk memperbolehkannya pulang, dan apa boleh buat? Arkan hanya bisa mengiyakannya.

Dan Hari ini, hari dimana Naya, Misya, Vita, dan Bella pergi ke Kota Bandung, Mereka akan tinggal di salah satu pedesaan tempat lahir Omanya Naya.

Entah setan mana yang merasuki Naya, tapi yang jelas ketika orang orang ingin pergi ke luar negri, tapi dia lebih memilih suasana di pedesaan.

Raut wajah Arkan terlihat lebih suram dari biasanya. Oh ya, jangan lupakan juga wajah Bara yang sebelas dua belas dengan Arkan.

"Sya, kamu disini aja ya? Jangan ikut Naya" bujuk Arkan tidak habis habisnya.

Misya menggeleng tegas "Gak mau! Pokoknya aku mau ikut Naya. Emang kenapa sih?" tanya Misya kesal.

Arkan mendengus pelan "Masa baru juga beberapa hari yang lalu tunangan udah di tinggal LDR-an lagi sih?" Ucapnya.

Misya memutar bola matanya malas "Udah ah lebay!" ujarnya.

Beralih kearah pasangan yang sedari tadi diam diam an, tapi Bara sibuk mengganggu Naya.

Hingga Naya terusik "Apaan sih Bar?" tanyanya.

"Kamu gak akan pamitan?" tanya Bara dengan wajah kesal.

Naya menyeritkan dahinya bingung, kemudian mengangguk "Jadi lo daritadi ngusik gue cuman karena itu?" tanya Naya.

"Yaiyalah! Emang apaan?" sewotnya.

Naya menepuk pipi Bara pelan "Uhh manjanya keluar"

Bara hanya terdiam tanpa melawan.

Kemudian Naya memeluk Bara dengan erat "Bakal kangen beruang aku deh" Gumamnya sambil menghirup aroma khas Bara.

"Beruang yang lucu kan?" tanyanya.

"Bukan, Beruang banyak uang" Naya tertawa kecil melihat respon Bara.

"Matre" cibir Bara.

"Tapi kamu sayang" Jawab enteng Naya.

"Emang" kemudian mereka berdua tertawa.

"Kalian asik banget sih? Apa daya gue yang jomblo" prihatin Vita. Perkataan tersebut membuat Yang lainnya melihat kearahnya.

"Kalo lo lupa gue juga jomblo" Sahut Bella.

Kemudian Vita mengangguk "Yaudah mending yang jomblo pergi aja yuk" ajak Vita

Bella mengangguk kemudian baru saja ingin melangkah, langkah nya terhenti oleh genggaman tangan seseorang.

"Mau kemana lo?" Tanya seseorang itu yang tidak lain adalah Raka.

"Ngecek perlengkapan" Jawab Bella acuh.

Raka masih tetap menahan tangan Bella "Lepasin! Apaan sih Lo?" Sewot Bella

"Biar Vita aja yang urus, lo ikut gue sekarang!" Ucap Raka kemudian menarik tangan Bella.

Mendengar namanya disebut Vita pun memutar bola matanya malas "Yaelah gue lagi gue lagi, ngeselin emang!" Ujarnya menggerutu.

Mau tak mau Bella pun mengikuti perintah Raka, mereka pergi ke caffe yang ada di sebrang Apartement Naya.

"Duduk!" Perintah Raka membuat Bella menatapnya sinis.

Kemudian keadaan hening menyelimuti mereka. Raka yang tampak sibuk memperhatikan wajah Bella, seakan tau diperhatikan Bella hanya cuek saja seakan akan tidak peduli tapi dalam hatinya dia merasa gugup luar biasa.

PAINFUL✔[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang