;perjuangan baru dimulai

1K 175 3
                                    

hari ini changmin sibuk. sibuk banget. dia baru saja pulang dari sekolah dan sekarang sudah harus pergi ke rumah chanhee buat ngurus proposal. sebenarnya proposalnya sudah rampung, tinggal print saja. cuma karena dua sekretaris kita ini sama-sama sibuk, jadilah terbengkalai. 

biasanya eric yang akan melakukan tugas print-mengeprint itu, tapi karena boygroup kesayangannya sedang mampir ke kota mereka si eric jadi tidak bisa diganggu. katanya dia ingin mengikuti mereka supaya bisa bertemu secara gratis. kapan lagi ketemu tanpa bayar tiket yang berjuta-juta itu?

bisa saja para sekretaris manis kita ini minta bantuan pada yang lain, tapi ternyata mereka sendiri sampai lupa kalau bisa minta bantuan. maka dari itu sekarang changmin pergi ke rumah chanhee untuk memastikan proposal sudah siap, lalu menyerahkan datanya bersama-sama ke sangyeon.

ketua satu itu katanya butuh kerjaan.

"udah siap semua kan? gak ada typo?"

"udah bener kok, san. udah gue cek tadi dan semua aman. tinggal print aja."

changmin mengangguk, "yaudah yok ke tempat kak adi."

...

sampai di rumah sangyeon, si ketua sedang asyik berbaring di lantai dengan paha jacob yang jadi bantal. hmm, changmin-chanhee rasanya mau mengumpat saja. kesel banget liatnya. mentang-mentang udah jadian, terus pacaran gak tau tempat.

"EHEM!" kompak bener dua sekretaris ini.

keliatan sengaja banget menggangu. eh ternyata jacobnya kaget dan kepala sangyeon otomatis digeser sampai jatuh ke lantai. ya langsung aja tawa meledak. apalagi changmin, bahagia banget dia liatnya.

"seneng ya lo pada!"

sangyeon masih mengusap kepalanya yang nyeri. ya gimana gak nyeri kalo sama jacob didorong sampai kejeduk di lantai?

"maaf, di. gak sengaja tadi." jacob sih bilangnya maaf, tapi dia ketawa juga. kan sangyeon jadi kesel. tapi gak bisa lama-lama soalnya ketawanya jacob itu manis banget. bikin sangyeon gemes.

"iya gapapa kok, gak sakit juga."

terus sangyeon dapat huuuu dari changmin sama chanhee.

sangyeon sih santai aja, gak peduli dia sama duo cimit itu. jomblo sirik biasanya sih gitu. sangyeon maklum kok.

"ngapain sih kalian ke sini? ganggu aja."

"apasih, di! kan tadi kamu yang minta mereka dateng." eh sangyeon kena pukul:")

"oh iya lupa hehe." yang sabar aja ya sama sangyeon tu. "udah beres kan proposalnya? tinggal print aja kan?"

chanhee langsung menyerahkan flashdisk punya dia ke sangyeon. "semua ada di situ, kak. di folder hut ri 73 ya. kalo gitu gue pergi dulu kak, masih banyak tugas nih."

tanpa menunggu balesan dari yang lain, chanhee udah langsung pergi aja. sangyeon cuma geleng-geleng kepala heran. "ya terus ngapain sih dia tadi ikut ke sini? kan lo aja bisa, dek."

"tadi tak suruh nemenin, samping rumah yasa kan ada guguknya. eh kita ngobrol gak terasa udah sampe rumah kakak aja."

dengan santainya changmin masuk ke dapur buat ambil minum. sangyeon yang udah biasa liat kayak gitu mah santai aja. changmin sempet ngobrol sama ibunya sangyeon dulu sebentar sebelum balik lagi ke ruang tamu buat duduk di samping jacob. 

"kak ga gak ada tugas ya kok mau maunya jadi bantalnya kak adi?"

"tugas banyak, san. tapi si adi tadi katanya pusing jadi gue ke sini. eh taunya boong."

changmin cuma ketawa, "dulu aja kak adi sakit gak segitunya kak. ternyata status mengubah segalanya ya." 

terus jacob cuma senyum malu aja.

duh gemes.

"makanya lo cepetan punya pacar biar ada yang perhatian."

tiba-tiba sangyeon udah ada di ruang tamu. tadi dia sempet ngilang soalnya ke kamar buat print proposal. sekarang sepuluh proposal udah siap di depan mereka bertiga.

"yeee enak bener yang ngomong kak, calonnya aja gak ada."

changmin pura-pura sibuk meriksa proposal yang udah dijadiin satu sama sangyeon. siapa tau ada yang salah ketik walau tadi sebelum ke sini udah dicek ulang. sebenernya cuma buat menghindari obrolan soal pacar-pacaran sih.

"halah, punya dua calon aja bilang gak ada. ilang beneran gue syukurin."

"jahat ih kak adi! kak yoga jangan mau sama kak adi, putusin aja!"

"sirik aja lo! udah sana pulang! kerjain pr sana."

"idih ngusir! gitu ya mentang-mentang udah punya pacar. cukup tau kak, cukup tau." changmin mendramatisir. sangyeon sampai ingin muntah. tapi jacob cuma ketawa. udah biasa liat changmin begitu.

"udah sana pulang, oh iya di kulkas ada puding coklat tadi gue bikin buat adi tapi ambil aja."

dan bisa ditebaklah wajah changmin jadi secerah apa. 

"kak ga terbaik, gak kayak kak adi!"

jacob ketawa lagi, sangyeon cemberut. "itu kan pudingku, kok kamu kasih ahsan sih?"

"biarin aja, habis kamu boong sama aku."

"yaaahh kok gitu sih?"

"ehem pacarannya boleh dilanjut setelah aku pergi. btw makasih pudingnya kak ga. dadaaa aku pulang dulu ya."

"dasar adek kurang ajar."

"iya kak adi aku juga sayang kamu. eh tapi gak boleh nanti kak ga cemburu hehe, bye bye..."

"untung adek gue."

"jadi, kapan mau cari tanda tangan biar bisa cari dana secepatnya?"

pertanyaan dari jacob bikin sangyeon yang udah setengah merem langsung buka mata. dia melirik ke arah proposal yang tergeletak di samping mereka. "harus cepet ya beb?" tanyanya.

"yaiyalah, ini udah tanggal berapa lho."

"tapi aku males ketemu tetua-tetua itu."

"ya kan minta tolong humas, tugas mereka ini. kamu mah tanda tangan aja."

"iya deh iya, bentar mau chat bang sultan dulu biar ambil proposalnya."

"yaudah sana."

sangyeon langsung berdiri, cari hpnya terus chat koordinator humas buat acara besok. habis itu dia buka semua proposal itu dan tanda tangan di setiap tempat dimana dia harus tanda tangan. pas dia selesai tanda tangan, si koor humas dateng.

"woi, katanya porposal udah siap?"

"iya nih bang, minta tolong mintain tanda tangan ya."

"okelah siap. gue ambil ya, kalo gitu gue duluan. bye."

sepeninggal koor humas, sangyeon balik tiduran lagi di pahanya jacob. si wakil sih diem aja, malah tangannya udah ngusap kepala sangyeon.

"aku harap acara ini sukses."

"sama, beb. aku juga berharap gitu."

...

maafin karna makin gak jelas

Karang Taruna; The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang