;pemantapan

948 174 8
                                    

"gimana?"

rapat lagi rapat lagi. kalau mau acara begini kerjaan anak muda kampung wiratama ya cuma rapat, rapat, dan rapat. gak ada yang lain. bahkan yang sekolah harus rela bangun kesiangan karena malamnya rapat sampai larut. yang kuliah juga harus rela tugasnya terbengkalai dan dimarahi dosen karena telat mengumpulkan.

tapi mau bagaimana lagi, konsekuensi sih. 

sangyeon sebagai ketua pun sampai gak tidur cuma karna mau memastikan semua hal berjalan baik. ya ketua satu itu emang biasanya jarang serius, tapi kalau udah sekali serius ya kayak gitu.

"gue kemarin udah dapet setoran dana dari rt 46, lumayan bisa buat bayar sewa instruktur senamnya." hyunjae ngomong karena yang lain gak ada yang mau buka suara. 

ya gimana mau jawab orang sangyeon langsung tanya kayak gitu ke anak-anak? tanpa salam dan lain lain. 

begitu hyunjae ngomong, yang lain mulai ikutan jawab. dimulai dari sie acara. kevin sebagai koordinator jelasin konsep acara mereka. semua dijelasin dengan rinci sama si kevin. 

"jadi kita minta kerja samanya sama yang lain ya. terutama perkap sama dekor. soalnya ya walaupun kita acaranya gak besar, tapi ini kan pensinya mendadak jadi ya butuh banyak tenaga biar gak keteteran."

kevin selesai dengan penjelasannya. 

"oke, jadi sesuai sama yang dibilang kris tadi. minta tolong kerja samanya."

"siap pak!"

sekarang giliran sie danus yang ngomong. minho selaku koor buka catatan dia dan mulai jelasin perkembangan dana yang mereka dapat.

"rt46 kayak yang yaya bilang tadi udah kasih dana ke kita. ada 600rb. terus kita juga udah tarik uang dari warga yang lain. selain itu kemarin kita udah kumpulin barang bekas buat dijual dan lumayan bisa dapet 200rb."

"iya, terus kemarin aku udah bilang papa buat nyumbang. kata papa nanti kurang uang kita berapa tinggal minta aja." justin menambahi.

"bener, kakek juga bilangnya gitu." chenlee ikutan.

"urusan dana kita gak perlu kuatir sekarang." bangchan menutup penjelasan sie danus dengan bangga.

"bagus, kita gak perlu mikir dana. sekarang kita fokus ke gimana biar acara kita sukses. selanjutnya!"

lalu semua sie mulai lapor ke sangyeon. bendahara sama sekertaris juga laporan. 

"oke minta tolong humas tempelin poster, nanti sekalian sosialisi sama warga soal kita yang mau ngadain pensi."

"siap pak."

...

"semua udah beres kan?"

changmin baringan di lantai beralas tikar setelah rapat selesai. ada beberapa orang yang udah pulang, tapi dia males pulang. capek karena tadi habis pulang dari sekolah langsung ke rumah sangyeon biar bisa nyiapin rapat.

sebenernya bisa aja dia minta tolong yang lain buat nyiapin, tapi dia gak enak sendiri minta tolongnya.

"udah, dek. gak berencana pulang?"

younghoon yang balas pertanyaan changmin karena yang lain sibuk sama urusan masing-masing. changmin noleh sekilas terus gelengin kepala begitu tau kalo itu younghoon.

"capeeekkk..."

"ya kalo capek istirahat dong, kenapa malah di sini?"

dengan santainya younghoon mengusap kepalanya changmin. dikasih perhatian begitu, changmin langsung mejamin mata, menikmati.

"males pulang, kak. capek jalan ke rumahnya."

"mau kakak gendong?"

"emang kak ijal kuat?"

"kamu kurus gitu masa aku gak kuat?"

"tapi kak ijal kan lemah tak berdaya."

"menghina ya kamu!"

"hehe bercanda kali kak."

changmin sekarang udah duduk berhadapan sama younghoon. kakinya dia lipat terus dagunya bertumpu sama lututnya. "kak ijal udah beres ngurus acara kah?" tanyanya.

"udah. kan tadi kris udah jelasin semua."

mereka diem beberapa saat cuma buat saling tatap satu sama lain. tiba-tiba sebuah suara bikin mereka yang ada di ruangan itu kaget. ya gimana gak kaget kalo suara itu kenceng banget neriakin nama changmin.

"AHSAN!"

"loh alfa!"

changmin langsung berdiri dan lari ke arah hanbin. dia meluk sahabatnya itu. kangen, mereka udah hampir sebulan lebih gak ketemu. hanbinnya sibuk, changminnya males kalo suruh nyamperin ke rumah hanbin.

"kangen sama alfa deh, kok kamu bisa ada di sini?"

"nyamperin kamu soalnya kangen, besok kan libur."

"oh iya besok libur! berarti kamu mau nginep rumahku?"

"iya dong, udah lama gak nginep di rumah kamu."

"yeay!"

mereka berdua ngobrol tanpa sadar jika sekarang udah jadi pusat perhatian. sangyeon yang kebetulan baru balik dari kamar mandi memperhatikan mereka terus dia noleh ke arah younghoon yang sekarang pasang muka bete.

inginnya sangyeon ketawa, salah siapa gak gerak cepat.

"pacaran jangan di depan pintu atuh," tegur sangyeon.

changmin langsung lepasin pelukannya. dia cuma ketawa terus lari ke arah younghoon. liat changmin dateng, younghoon senyum dong. tapi senyumnya gak bertahan lama karena ternyata changmin cuma mau ambil tasnya aja.

"kak, aku balik dulu."

"ah ya."

terus changmin lari ke pintu keluar. dia pamit sama yang lain, terus senyum lebar ke hanbin.

"gendong!" 

"siap tuan putri."

dan saat hanbin jongkok  buat gendong changmin, di situ ada younghoon yang meradang, dan sangyeon yang udah ketawa ngakak sekaligus miris.

"yang sabar ya, jal. elu sih kagak gerak cepat."

"berisik elah!"

...

masih mau dilanjut gak?


Karang Taruna; The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang