Pelajaran telah usai, kami semua diijinkan pulang ke rumah masing-masing.
"Pulang sama aku yuk"
"Naik apa kamu emang" sambil memasukkan buku-buku dalam tas.
"Naik ninja warrior,wu" gaya gaya nggak jelas."Ngga, ada kumpul jurnal nih. Ditunggu di aula ya"
"Iya bentar"
"Tuh, babaaaaay"
Wajah dia langsung kusut gitu dong."Jadi teman-teman, beberapa hari ini reputasi tim jurnal kita merosot. Karena tidak kekompakan kita dalam tim, blablablabla"
"Ngga, kemarin aku ketemu kamu lo. Mau manggil tapi takut nggak denger" bisik Uni.
"Kamu naik moge kan" goda Uni.
"Kok tau. Dimana emang"
"Dan kamu itu samaaaaa..."
"Udah udah dengerin tuh"
"Ciaa, katanya orang yang paling menyebalkan"
(langsung tutup telinga)Setelah pemimpin jurnal bicara tiada hentinya akhirnya keluar aula juga. Sore sore jalan sendirian melewati lorong sekolah yang mulai sepi tak ada pejalan kaki lain selain diriku.
Kulihat, ada laki-laki yang duduk diantara pohon ketepeng dekat lapangan basket. Tunggu, kayak kenal. "eh buset! Dia nungguin dari tadi?" terheran heran dalam hati.
"Ehemmm, ada yang lagi nungguin nih" mendekati laki-laki itu.
"Udah? Yok" langsung aja dia meraih tangan kiri dan diajak berlari.Dia seperti sedang buru-buru.
"Kenapa sih lari lari"
"Keburu ilang"
"Apanya"
Tanpa menjawab pertanyaanku itu dia langsung menaiki motor.
"Naik"Entah mau kemana dia membawaku sore sore begini, tepatnya sore mau gelap.
Oh tuhan, dia membawaku ke tempat yang sangat sangat sangat aku suka. Suasana padang rumput yang luas, ditumbuhi ilalang ilalang yang menari nari dihembus angin, matahari yang masih bersinar redup menuju petang. Sunset bahasanya. Terkejut bukan kepalang. Andai aku bisa menghentikan waktu. Akan kubiarkan aku menikmati saat ini sepuas puasku. Tidak ada yang menghalangiku.
"Jack, serius nih"
"Gimana"
"Bagus banget"
"Fotoin dong fotoiiiin"
(cekrek cekrek cekrek)
"Selfi aja yuk selfi" Kata Jack.
"Ciiiiiiis"Kami duduk di bawah pohon yang lumayan besar
"Yuk, pulang sekarang udah mau gelap"
"Tunggu mataharinya tidur dulu. Aku nyanyiin nina bobo ah"
"Niina bobooo ooo nina bobooo"
Jackson menertawakanmu.
"Ih, kenapa"
"Kamu kalo gini kayak anak kecil ya"
"Berarti aku imut kan" gaya sok cantik.Demi apa ya tuhaaaaan. Dia tiba tiba merapikan rambutku dengan lembuuut sekali. Ini mimpi ya? jackson yang ku kenal bukan ini kan?. Rasanya jantung lebih berdegup kencang dari biasanya. Nggak mungkin aku suka sama Jackson kan. Nggak mungkin aku baper sama dia kan.
Dia mulai memegang dagu yang lancip ini. Tidak tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
semakin dekat, semakin dekat.
Seperti berada di alam bawah sadar, aku mendorong Jackson dengan cukup keras, pura-pura memandang sekitar.
"Udah gelap nih, pulang yuk"
"Katanya nunggu matahari tidur"
"Udah tidur tuh yuk"
Lari duluan ke arah motor di parkir.Jantung yang berdegup kencang ini masih belum kembali dalam keadaan normal. Semakin kencang dan kencang lagi. Jujur, belum pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Apa aku makin lama makin suka ya. Emanh banyak yang bilang jika benci suatu saat akan berubah menjadi cinta. Percaya nggak?
![](https://img.wattpad.com/cover/156064974-288-k247278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra Kegelapan Jingga
Teen FictionDimana sang Jingga menemukan putra kegelapan