PART 2

51.4K 4.8K 273
                                    


Pukul 10 malam dan Jeon Jungkook baru kembali ke apartemennya. Seperti biasa seharian ini Jungkook menghabiskan waktunya dengan kertas-kertas kantornya dan malam ini pria itu kembali berencana untuk bercumbu dengan mereka.

Dengan penampilan yang sudah mirip seperti gelandangan di jalanan, Jungkook membuka pintu apartemennya. Tapi tidak seperti biasanya, keadaan apartemen yang selalu gelap gulita kini justru terang benerang.

"Apa aku lupa mematikan lampu tadi pagi?" gumam Jungkook pelan.

Saat kakinya baru melangkah beberapa langkah, Jungkook harus dikejutkan dengan suara manis seorang gadis lengkap dengan wajah ayunya. "Selamat datang tuan. Biar saya bawakan tas kerja tuan ke kamar."

Belum sempat tangan mungil gadis itu menyentuh tas kerja milik Jungkook, si pemilik sudah menepisnya terlebih dahulu.

"S-siapa kau? Kenapa bisa ada di apartemenku!"

Si gadis bukannya merasa tersinggung dengan sikap kasar Jungkook, ia justru tersenyum manis sebelum menjawab dengan suara lembutnya.

"Ah maafkan saya tuan. Saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Park Seolhee. Mulai sekarang saya adalah pelayan pribadi tuan yang akan mengurus kebutuhan tuan."

Jungkook terdiam sebentar memproses setiap kata yang diucapkan gadis bernama Seolhee itu.

"Pelayan pribadi? Kau maid yang dikirim Ibuku?"

Pun Seolhee mengangguk membenarkannya. "Benar tuan. Saya maid yang dikirim Ny. Jeon untuk mengurus tuan."

Jungkook mendengus kesal mendengarnya. Eomma benar-benar membuatku malu. Aku ini bukan bayi, untuk apa membayar seorang maid untuk mengurusku jika aku sudah bisa mengurus diriku sendiri dengan benar.

"Pergilah. Kembali ke Ibuku dan katakan aku tidak membutuhkan maid untuk mengurusku. Aku sudah besar bukan seorang bayi lagi," ucap Jungkook ketus.

Setelah penolakan dari Hana, Jungkook memang jadi lebih kasar dan sering berbicara ketus tidak peduli kepada siapapun itu termasuk kepada seorang gadis sekalipun.

"Maaf tuan. Tapi Ny. Jeon akan memecat saya jika saya kembali padanya," ucap Seolhee pelan.

"Aku tidak peduli!"

Setelah mengatakan itu Jungkook segera melangkah melewati Seolhee berencana pergi ke kamarnya, tapi baru empat langkah kakinya, Jungkook mendengar suara jatuh yang cukup keras.

Bruk..

Dengan segera Jungkook berbalik dan di sana ia melihat Seolhee sedang berlutut dengan kedua lututnya yang menempel lantai dengan keras.

"Tuan jangan usir saya. Saya mohon. Jika Ny. Jeon memecat saya, Ibu dan kedua adik-adik saya akan mati kelaparan. Biarkan saya tetap bekerja. Saya mohon.. hiks.." pecah sudah air mata Seolhee.

Setiap mengingat Ibu juga kedua adik-adiknya Seolhee memang selalu ingin menangis karena merasa gagal menjadi kakak tertua yang bisa membahagiakan kehidupan keluarganya.

Untuk itu Seolhee pergi sejauh ini ke Seoul hanya untuk bekerja agar keluarganya bisa makan dan bertahan hidup.

Jungkook merasa sedikit tersentuh hatinya, pria itu mungkin memang bersikap kasar tapi jauh didalam dirinya ia tetaplah Jeon Jungkook si pria baik hati.

"Aish.. sudah, bangunlah. Baik, kau bisa tetap bekerja disini," putus Jungkook pada akhirnya.

Seolhee pun tersenyum amat cerah setelah Jungkook memperbolehkannya bekerja dengannya dan segera mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Terima kasih tuan. Saya benar-benar berterima kasih," ujarnya yang hanya Jungkook sahuti dengan dehaman kecilnya lalu melanjutkan langkah kakinya pergi ke kamarnya.

***

Jungkook sudah selesai mandi dan berencana pergi ke ruang kerjanya untuk kembali bekerja. Tapi ia cukup dibuat terkejut dengan kehadiran Seolhee yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Astaga kau mengejutkanku!"

Seolhee menundukan kepalanya. "Maafkan saya tuan. Saya hanya ingin memberitahu jika saya sudah menyiapkan makan malam untuk tuan."

"Aku tidak nafsu makan. Kau makan saja semuanya."

"Tapi tuan, Ny. Jeon memerintahkan saya untuk menjaga kesehatan tuan. Tubuh tuan terlihat sedikit kurus, jadi saya mohon tuan tidak melewatkan jam makan tuan lagi."

Jungkook menghela nafasnya lelah tidak ingin membantah. Dipikir-pikir ia memang sering lupa makan, mungkin dalam sehari ia hanya makan satu kali itu pun hanya beberapa suap. Entahlah semenjak patah hati nafsu makannya yang besar dulu benar-benar menghilang. Jungkook akhirnya mengikuti Seolhee ke meja makan.

Sesampainya di meja makan Jungkook kembali dibuat terkejut dengan makanan yang telah tersaji. Ini banyak. Kelewat banyak malah.

"Kenapa banyak sekali? Memangnya kau ingin mengadakan pesta?"

Seolhee tersenyum pelan. "Tidak tuan. Ny. Jeon memerintahkan saya agar tuan memiliki berat badan minimal 67kg jadi saya pikir saya harus memasak banyak agar tuan kembali sehat," ucapnya polos.

"67kg! Kau ingin membuatku menjadi seperti babi? Aku bahkan tidak pernah memiliki berat badan seberat itu."

Jungkook kembali menghela nafasnya lelah. Memiliki maid pribadi sepertinya benar-benar akan merepotkannya. Tapi Jungkook kembali pasrah karena semua ini juga demi kebaikannya dan atas perintah sang eomma.

Jungkook telah duduk manis di meja makan bersiap untuk makan tapi netranya melihat Seolhee yang bersiap akan pergi meninggalkannya dengan cepat pria itu menahan pergelangan tangan Seolhee.

"Mau kemana kau?"

"Uh? Saya ingin kembali ke dapur, tuan. Ingin bersih-bersih."

"Dan membiarkanku menghabiskan ini semua sendirian? Tidak! Jika aku menjadi babi maka kau juga harus menjadi babi. Tubuhmu bahkan terlihat jauh lebih kurus dariku. Duduk. Temani aku makan."

Seolhee masih diam mengerjapkan matanya bingung. Makan? Seolhee memang lapar tapi ia hanya seorang maid. Tidak sepantasnya ia makan satu meja dengan sang tuan.

"Maaf tuan sa—"

Belum sempat Seolhee membantah, Jungkook sudah terlebih dahulu menarik pinggang gadis itu untuk duduk di kursi tepat disebelahnya.

"Jangan membantah. Aku ini tuanmu, bukan? Jadi makan saja!"

Jungkook benar. Ia adalah tuan bagi Seolhee dan semua perintahnya adalah mutlak kewajiban gadis itu untuk mematuhinya. Seolhee mengangguk patuh dan membiarkan Jungkook memenuhi piringnya dengan bertumpuk nasi dan lauk pauk. Ah, sepertinya Seolhee benar-benar akan menjadi babi juga. Babi betina.

[]

MY INNOCENT MAID ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang