"E-rotis...?" tanya Seolhee dengan gagapnya.
Seolhee memang bodoh tapi ia tentu pernah mendengar jika film seperti itu hanyalah diperuntukkan untuk orang-orang dewasa, kendati sekarang Seolhee memanglah sudah dewasa—legal. Tapi tetap saja akan terasa aneh jika menontonnya bersama sang tuan, apalagi mungkin itu akan menjadi pengalaman pertamanya menonton film seperti itu.
"Jadi bagaimana, Seolhee? Kau ingin jalan-jalan atau belajar di atas ranjang?"
"Jalan-jalan! S-saya ingin jalan-jalan saja tuan," jawabnya dengan cepat. Seolhee tentu tidak segila itu untuk memilih opsi kedua, membayangkannya saja sudah membuat pipinya menghangat.
Jungkook tersenyum simpul. "Gadis pintar. Walaupun sejujurnya pilihan kedua jauh lebih menarik untukku. Tapi, baiklah... kita akan mengelilingi tempat-tempat yang indah untukmu," ujarnya dengan lembut. "Tapi sebelum itu, kita akan ke rumahku untuk beristirahat."
"Tuan punya rumah di sini?"
"Ya, aku membelinya tahun lalu. Tapi masih cukup jauh dari sini, kau lebih baik tidur saja, aku akan membangunkanmu jika sudah sampai."
Seolhee tidak membantah dan hanya mengangguk pelan, toh dirinya memang masih sedikit mengantuk. Perlahan karena suasana yang hening dan nyaman, Seolhee mulai kembali menuju alam mimpinya.
***
"Seolhee... bangun..."Suara lembut serta goyangan pelan pada lengan Seolhee membuatnya segera tersadar. Mengerjap beberapa kali, sebelum kesadarannya benar-benar pulih sempurna.
"Kita sudah sampai, tuan putri," bisik Jungkook dengan lembutnya. Jemari pria itu kembali menggenggam erat jemari milik gadisnya, membawanya ke luar menuju rumah miliknya.
Untuk beberapa saat, Seolhee dibuat terpana dengan pemandangan yang dilihatnya. Rumah milik sang tuan begitu indah di tambah letaknya yang tidak begitu jauh dari pinggir pantai menambahkan kesan sempurna menurut Seolhee. Seperti salah satu rumah impiannya saat kecil dahulu.
"Yeppeuda..." ucap Seolhee tanpa sadarnya.
Jungkook menoleh ke arah Seolhee, menatap sang gadis yang masih sibuk dengan pemandangan indah dimatanya. Sudut bibir Jungkook terangkat ke atas, tersenyum puas melihat raut bahagia yang terpancar dari wajah Seolhee. Setidaknya, usaha kerasnya selama seminggu ini sedikit terbayarkan oleh kebahagiaan sang gadis.
"Kau bisa melihat-lihat pemandangannya nanti, Seolhee. Sekarang ayo masuk, kau harus segera membersihkan dirimu," ujar Jungkook yang dibalas dengan anggukan pelan sang gadis. Seolhee segera mengikuti langkah sang tuan untuk memasuki rumah yang ada di hadapannya lebih dalam.
Sepanjang perjalanan, kedua mata Seolhee terus dimanjakan dengan dekorasi rumah yang begitu cantik, hingga langkahnya telah terhenti di depan sebuah pintu berwarna putih gading bersamaan dengan langkah kaki sang tuan.
"Cah... sudah sampai. Ini kamar kita."
"K-kita? Maksud tuan, kita—"
"Ya, kita sekamar. Kamar yang lain masih kosong tidak ada ranjangnya, hanya kamar ini satu-satunya yang memilikinya. Tidak apa bukan kita berbagi, Seolhee?"
Seolhee menelan ludahnya gugup. Sekamar dengan sang tuan? Mimipi macam apa yang ia mimpikan semalam hingga bisa seperti ini. "Eng.. tidak usah tuan. Saya bisa tidur di ruang tegah, tadi saya melihat ada sofa yang cukup empuk," tolaknya halus.
"Tidak. Aku tidak ingin dicap pria yang jahat pada seorang perempuan dengan membiarkannya tidur di sofa, sekalipun itu adalah keinginan maidku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018