"M-maaf tuan, saya tidak mengerti."
Jungkook berkedip beberapa kali seperti orang bodoh.
"Apa?"
"Eng... saya tidak mengerti ucapan tuan. Bisakah tuan menggunakan bahasa yang dapat saya mengerti?"
Oh, shit Jungkook ingin sekali mengumpat dengan keras. Apa maksudnya, jadi Seolhee tidak mengerti dengan ucapannya barusan, begitu? Gila, itu adalah kata-kata terpanasnya dan Seolhee justru tidak memahaminya.
"Kau benar-benar tidak mengerti dengan apa yang aku ucapkan barusan?" tanyanya Jungkook masih berada di atas tubuh Seolhee.
Dengan polosnya Seolhee menggelengkan kepalanya. "Maaf tuan, tapi saya benar-benar tidak mengerti."
Tanpa membuang waktu Jungkook segera beranjak menyingkir dari atas tubuh Seolhee. Hilang sudah adegan ciuman panas yang ia bayangkan. Gadisnya terlalu bodoh ternyata. Pun Seolhee segera mendudukan dirinya, memperhatikan dengan diam tubuh tegap tuannya yang sedang menatapnya dengan tajam.
Apa aku melakukan kesalahan lagi. Kenapa tatapan tuan selalu tajam begitu?
"Berapa nilai bahasa Inggrismu Seolhee? Kenapa kau sangat bodoh."
Seolhee tersentak kaget dengan pertanyaan Jungkook. Bukankah itu terdengar keterlaluan? Dengan suara pelannya Seolhee menjawabnya, "Uh, itu.. tidak terlalu bagus tuan. Sepertinya lima terbawah dari satu sekolah."
Baiklah Jungkook mengerti sekarang mengapa dulu Seolhee mengatakan kapasitas otaknya kecil dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya. Seolhee itu benar-benar bodoh bahkan untuk kata mudah seperti yang diucapkannya barusan. Hey semua orang setidaknya mengerti arti kata kiss!
Jungkook mendengus kesal. "Baiklah kita ganti permintaannya. Mulai nanti malam temui aku di ruang kerjaku, kita akan belajar agar kau lebih pintar."
"Tapi tuan—"
"Tidak ada tapi-tapian. Itu permintaan pertamaku. Perintah!" ucap Jungkook tegas pada setiap katanya. Membuat Seolhee tidak bisa membantah lagi dan hanya bisa mengangguk patuh.
Sebenarnya mengajari Seolhee tidaklah terlalu buruk. Selain untuk membantu gadisnya agar jauh lebih pandai, Jungkook juga mendapatkan keuntungan. Sebuah keuntungan yang sudah terencana dengan rapih di dalam otak kotornya.
***
Seolhee terus bergerak gusar di kursinya. Tadi setelah makan malam Jungkook menyuruh gadis itu untuk pergi terlebih dahulu ke ruang kerjanya karena pria itu ada telepon dari rekan kerjanya sebentar. Seolhee menurut, tapi sampai sekarang Jungkook justru belum juga datang. Padahal sudah hampir satu jam Seolhee menungguinya.Apa menelepon menghabiskan waktu sampai satu jam lamanya? Aku sudah mengantuk.
Bibir Seolhee mengerucut kesal. Gadis itu benar-benar sudah lelah dan mengantuk, ingin segera belajar lalu pergi bergulung dengan selimut hangat dan ranjang empuknya. Hingga tidak berapa lama kemudian pria yang sedari tadi ditunggu-tunggu akhirnya masuk ke dalam ruangan kerjanya sembari menenteng beberapa buku tebal.
"Kau mengantuk?" tanya Jungkook menatap mata Seolhee yang sedikit sayu. Sedikit merasa bersalah karena telah membuat gadisnya menunggu lama tapi itu juga karena tadi Jungkook harus mencari beberapa buku lamanya semasa sekolah di gudang terlebih dahulu.
Seolhee segera menggelengkan kepalanya. "Tidak tuan. Saya masih kuat."
Jungkook terkekeh pelan. "Baiklah kau yang bilang ya. Jadi jangan salahkan aku jika kau ku hukum karena mengantuk atau menguap sedikit saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018