Jungkook dan Seolhee sudah sampai di depan tempat pesta di selenggarakan atau lebih tepatnya di rumah Jimin. Untuk sesaat Jungkook menghembuskan nafasnya kasar mencoba untuk mengusir rasa gugup karena akan segera bertemu dengan Hana, wanita yang pernah dicintainya.
Sedangkan manik mata Seolhee justru lebih tertarik dengan dekorasi pesta yang sangat mewah. Sangat berbeda dengan pesta-pesta yang pernah dihadirinya, padahal ini hanyalah pesta ulang tahun anak kecil. Tapi melihat para tamu yang rata-rata orang dewasa dengan pakaian kelewat mewah sudah jelas bahwa pesta ini bukanlah pesta ulang tahun biasa.
"Seolhee..."
Suara lembut Jungkook berhasil membuat Seolhee memfokuskan atensinya pada pria tampan di sampingnya.
"Eh, ya tuan. Ada apa?" tanya Seolhee.
Jungkook mendecakan lidahnya kesal. "Yak, kau akan tetap memanggilku dengan sebutan tuan? Serius Seolhee, apa kau tidak pernah berpacaran? Mana ada seorang kekasih yang memanggil prianya dengan sebutan tuan," gerutu Jungkook.
Seolhee hanya mengerjapkan matanya bingung.
"Maaf tuan, saya memang tidak pernah memiliki kekasih sebelumnya. Kalau begitu saya harus memanggil tuan dengan sebutan apa?"
Jungkook sempat terkejut mendengar Seolhee tidak pernah berpacaran, itu artinya sama seperti dirinya. Tapi bibirnya justru tersenyum simpul memikirkan panggilan apa yang cocok untuk sepasang kekasih. Biasanya Hana memanggilnya dengan panggilan Kookie, karena katanya terdengar manis. Tapi Jungkook jelas tidak mungkin menyuruh Seolhee memanggilnya dengan sebutan itu juga, bisa malu dia. Jungkook itu lebih tua dari Seolhee tau!
Jungkook justru membiarkan Seolhee untuk memilih panggilan yang sekiranya cocok untuk sepasang kekasih.
"Em.. Seolhee coba kau pikirkan panggilan apa yang sekiranya cocok untukku," perintah Jungkook.
Seolhee tidak langsung menjawab pertanyaan Jungkook. Wajahnya tampak sedang berpikir keras sembari sesekali menatap wajah Jungkook mencari sebutan apa sekiranya cocok untuknya. Seolhee hampir saja menyebutkan kata "bunny" karena melihat wajah Jungkook yang seperti kelinci menggemaskan. Tapi tentu Seolhee tidak sebodoh itu, bisa-bisa sang tuan marah karena merasa dipermalukan.
"Oppa. Bagaimana dengan panggilan oppa? Saya sering melihat di drama jika perempuan akan memanggil kekasihnya dengan sebutan oppa. Apa itu boleh?" tanyanya ragu-ragu.
Jungkook berpikir sebentar. Sebenarnya panggilan oppa itu sudah biasa menurutnya berbeda dengan panggilan Kookie dari Hana. Tapi sekali lagi, Jungkook tidak punya pilihan. Ini mendesak.
"Em, ya. Kau boleh memanggilku dengan oppa. Setidaknya itu lebih baik dari pada panggilan tuan. Ah satu lagi berhenti bersikap formal seperti itu. Jangan gunakan kata 'saya' saat berbicara padaku. Kalau kata 'sayang' sih tidak apa-apa," canda Jungkook yang sontak membuat pipi Seolhee menghangat malu. "Cah coba kita latihan sebentar sebelum masuk. Panggil aku oppa."
"Eh.. i-itu.." Seolhee gugup untuk menyebutnya, tapi berusaha mencobanya. "J-jungkook.. oppa," ujarnya pelan. Seolhee malu. Malu sekali rasanya.
Jungkook terkekeh gemas melihat Seolhee yang terlihat malu. Rasanya seperti memiliki kekasih sungguhan saja.
"Baiklah, bisa diterima. Tidak terlalu buruk juga. Cah.. pegang tanganku. Kita harus terlihat seperti kekasih sungguhan," ucap Jungkook.
Dengan ragu Seolhee akhirnya menurut. Tangan kecilnya menggenggam tangan besar Jungkook yang terasa hangat. Jungkook tersenyum lembut, menggandeng tangan Seolhee memasuki rumah Jimin.
Sesampainya di dalam, Jungkook dan Seolhee langsung disambut oleh Jimin juga Hana yang berjalan ke arah keduanya. Melihat Hana yang berjalan mendekati, Jungkook langsung menggantikan genggaman tangannya pada Seolhee dengan rengkuhan di pinggangnya.
Seolhee sempat terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Jungkook yang menarik pinggangnya untuk mendekat lalu merengkuhnya kelewat erat. Rasanya sedikit aneh, Seolhee hampir saja menghempaskan tangan Jungkook karena menganggapnya kurang ajar. Tapi suara lirih Jungkook mengurungkan niatnya.
"Tolong. Sebentar saja."
Masih bingung dengan ucapan Jungkook, Seolhee kembali dikejutkan dengan kehadiran sepasang kekasih yang menyambutnya dengan Jungkook.
"Hey Kook, kau datang juga?" tanya Jimin setibanya di depan Jungkook dan Seolhee.
Hana tersenyum lembut menatap Jungkook dan Seolhee. "Aku yang menyuruhnya untuk datang, Jim," sahut Hana. "Eh, siapa ini? Cantik sekali. Pacarmu, Kookie?"
Jungkook tersenyum tipis. "Ya aku datang, hyung. Ah ya ini Seolhee, kekasihku."
Jungkook berusaha bersikap senormal mungkin. Sejujurnya hatinya sakit melihat tangan Jimin yang merengkuh erat pinggang Hana. Jadi Jungkook melakukan hal yang sama juga dengan merengkuh pinggang Seolhee lebih erat. Setidaknya ia tidak terlalu terlihat menyedihkan, bukan?
Seolhee tersenyum manis dan menundukan kepalanya. "Seolhee imnida," ucapnya memperkenalkan diri.
Hana dan Jimin juga ikut memperkenalkan diri. Berbincang-bincang sebentar sebelum Seolhee tiba-tiba izin ingin ke kamar mandi.
"Kau ingin oppa antar Seolhee?" tanya Jungkook lembut. Memandang Seolhee dengan tatapan sayangnya.
Jimin tersenyum miring mendengar ucapan Jungkook apalagi melihat kedua mata Jungkook yang menatap Seolhee penuh sayang. "Eiyy Jungkookie sudah besar ternyata! Yak, tapi jangan dirumahku juga. Pulanglah ke rumah jika kau ingin bermesraan dengan Seolhee."
Mendengar hal itu Jungkook dan Seolhee tersentak kaget. Wajah keduanya sontak memerah bersamaan. Jungkook mengutuk hyung-nya yang berucap seperti itu, padahal niatnya hanya ingin mengantar Seolhee agar tidak tersesat.
"Hyung! Bukan be—"
"Iya, iya Kook. Aku tahu kau sudah tidak tahan. Aku juga dulu pernah merasakannya saat berpergian bersama Hana. Cah, kau boleh pulang sekarang kalau begitu. Jiya saat ini sedang bermain bersama teman-temannya, tapi nanti aku akan bilang jika pamannya datang," ucap Jimin seenak jidatnya.
"Jimin!" pekik Hana malu mendengar namanya dibawa-bawa.
Melihat Jimin dan Hana yang saling berdebat kecil tapi terlihat romantis membuat Jungkook sedikit merasa kesal. Tanpa membuang waktu Jungkook segera berdiri sembari menggenggam erat tangan Seolhee.
"Ah ya kau benar hyung. Sepertinya aku benar-benar sudah tidak tahan. Apalagi malam ini Seolhee berjanji akan mencoba gaya baru. Kalau begitu aku dan Seolhee pamit pulang dulu, hyung. Kami harus segera menyelesaikan malam panas kami," dusta Jungkook dengan tidak tahu malunya.
Malam panas apanya? Hati terasa panas sih iya. Jadi setelah mendapat izin dari Jimin dan Hana, pria itu segera menarik tangan Seolhee keluar dari pesta itu. Menyesal rasanya menghadirinya jika disugguhi pemandangan menyebalkan seperti itu.
Seolhee hanya mengikuti langkah lebar kaki Jungkook. Padahal niatnya hanya ingin buang air kecil sebentar tapi justru berakhir seperti ini. Tapi Seolhee juga tidak berani bertanya pada Jungkook karena pria itu terlihat sedang menahan amarahnya. Terlihat sekali dari rahang tegasnya yang mengeras.
Apa ini ada hubungannya dengan perempuan yang bernama Hana itu ya? Tuan Jungkook sedari tadi terlihat melirik Hana diam-diam, batin Seolhee.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018