PART 10

43.7K 4K 204
                                    


Kedua manik mata Jungkook menatap lekat iris hitam milik Seolhee. Sejujurnya pandangan sayu gadis itu benar-benar menggoda untuk Jungkook, seperti menantangnya untuk segera menghujaminya dengan banyak kenikmatan. Tapi beruntunglah Jungkook itu cukup kuat untuk menekan segala gairahnya pada Seolhee.

Dengan perlahan Jungkook segera menurunkan tubuh Seolhee dari atas pangkuannya. Merapihkan sedikit rambut juga pakaian maid Seolhee yang tampak sedikit kusut karena ulahnya.

"Baiklah manis. Pelajaran hari ini cukup sampai di sini. Sekarang kau bisa kembali ke kamarmu dan segera tidur. Sepertinya hari ini aku akan bermain solo lagi," ucap Jungkook sembari menepuk-nepuk pelan kepala Seolhee seperti kucing peliharaan.

Seolhee tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga yang diberikan Jungkook. Tungkai kakinya langsung bergerak ingin meninggalkan ruang kerja sang tuan, tapi tangan Jungkook justru kembali menahannya.

"Ah, aku lupa memberitahumu. Mulai besok kita belajar di kamarku."

"K-kamar?"

Seolhee gugup setengah mati mendengarnya. Kenapa harus belajar di kamar tuan? Kenapa tidak di sini lagi saja? pikirnya.

Seolah mengerti akan pertanyaan yang bersarang di otak kecil gadisnya, Jungkook segera menyentil pelan kening Seolhee.

Tuk

"Akh..." lirih Seolhee sedikit merasa sakit. Tapi Jungkook hanya terkekeh pelan.

"Kau itu bodoh Seolhee. Tidak akan mengerti jika aku jelaskan materi pelajaran lewat buku. Jadi mulai sekarang aku akan langsung mempraktikkan materinya agar otak kecilmu ini dapat mengerti dan mengingatnya," jelas Jungkook.

Seolhee mengangguk-ngangguk pelan. Apa yang dikatakan tuanya itu memang benar. Seolhee terlalu bodoh untuk mengerti materi yang ada di dalam buku. Mungkin akan lebih mudah dipahami jika langsung dipraktikkan.

Tunggu sebentar. Apa itu artinya tuan Jungkook akan mempraktikkan materi seperti tadi? Di atas pahanya? batin Seolhee.

Tidak ingin rasa penasarannya terus berlarut. Seolhee segera bertanya pada tuannya.

"Eng.. tuan..." cicit Seolhee.

"Hm?"

"Em i-itu.. apa praktiknya seperti tadi? Maksudnya, apa saya harus duduk di atas paha tuan lagi?"

Jungkook yang mendengar pertanyaan Seolhee hampir saja tertawa terbahak-bahak. Gadisnya benar-benar polos. Dengan nakalnya tangan Jungkook segera melingkari perut ramping Seolhee, menariknya untuk lebih mendekat.

"T-tuan..."

"Sebenarnya aku berencana menggunakan metode film untuk mengajarimu besok. Tapi jika kau ingin duduk di atas pahaku lagi, baiklah. Aku tidak keberatan. Sepertinya pahaku memang lebih lembut daripada sebuah sofa, bukan?" bisik Jungkook tepat di depan wajah Seolhee yang sudah merah padam.

Gadis itu segera menyanggah pernyataan sang tuan. "Tidak. Maksud saya bukan begitu tuan. Saya.. itu.."

"Baik, baik. Aku mengerti. Kau tidak perlu malu untuk mengakuinya Seolhee. Cah, sekarang cepat pergi tidur. Aku benar-benar harus segera menyelesaikan urusanku sekarang juga, sayang."

Cup...

Kecupan singkat diberikan Jungkook untuk bibir Seolhee sebelum pria itu benar-benar pergi menuju kamarnya, ia harus segera menyelesaikan urusannya yang kembali tertunda karena Seolhee.

***

Kaki kecil Seolhee sedari tadi terus berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar Jungkook. Sudah pukul setengah tujuh pagi dan sang tuan belum juga keluar dari kamarnya. Tidak seperti biasanya.

"Apa aku harus masuk dan membangunkannya? Tidak biasanya tuan terlambat bangun seperti ini. Apa ini gara-gara mengajariku semalam ya?" bisik Seolhee pada dirinya sendiri.

Dengan segala pertimbangannya, Seolhee memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar sang tuan, tapi hingga ketukannya yang kelima belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka atau suara Jungkook yang menyahut.

Pada akhirnya gadis itu tidak punya pilihan lain selain masuk ke dalam kamar Jungkook.

Baiklah. Hanya perlu masuk, membangunkan tuan, lalu segera pergi keluar. Ya begitu.

Begitu memasuki kamar tuannya manik mata Seolhee langsung menjelajahi seluruh isi ruangan kamar Jungkook tapi sang pemiliknya justru tidak ada.

"Uh, tidak ada. Apa tuan sudah berangkat sebelum aku bangun?"

Cklek~

Suara pintu terbuka membuat Seolhee segera menoleh ke belakang dan tepat di depan pintu kamar mandi berdiri sang tuan yang sedari tadi ia cari. Bertelanjang dada dengan sebuah handuk putih yang melingkar sempurna di pinggulnya juga handuk kecil yang berada di tangan kanannya untuk mengusapi rambut basahnya.

Rambut yang masih sedikit basah, perut yang membentuk beberapa kotak, juga harum sampo yang menguar dari tubuh Jungkook membuat Seolhee terdiam kikuk. Buru-buru membalikkan tubuhnya membelakangi tubuh sang tuan karena takut dianggap tidak sopan.

"Maaf atas kelancangan saya tuan. Eng itu.. saya tadi hanya ingin membangunkan tuan karena saya pikir tuan terlambat bangun. Saya juga sudah mengetuk pintu tadi tapi tidak ada sahutan jadi saya langsung masuk. Maafkan saya tuan," ucap Seolhee masih dengan membelakangi tubuh tuannya.

Diam-diam Jungkook terkikik geli dengan tingkah Seolhee. Seharusnya gadis itu tidak perlu merasa bersalah atau sampai memunggunginya begitu. Jungkook tidak merasa keberatan, sekalipun Seolhee melihat seluruh tubuh polosnya, Jungkook benar-benar tidak akan marah. Justru ia dengan senang hati akan memperlihatkannya jika Seolhee memohon padanya.

Dengan perlahan Jungkook menghampiri Seolhee.

"Berbaliklah Seolhee. Apakah sopan berbicara sambil memunggungi tuanmu?"

Seolhee terkejut sekaligus merutuki kebodohannya. Benar juga, berbicara sambil memunggungi lawan bicaranya itu jelas tidak sopan. Seolhee segera membalikan tubuhnya, menghadap pada sang tuan tapi masih dengan kepala tertunduknya. Tidak ingin menatap wajah atau mata Jungkook.

"Apa yang kau lihat di bawah Seolhee? Lantai atau sesuatu dalam handukku ini?" tanya Jungkook berusaha menggoda Seolhee.

Seolhee kembali merutuki dirinya. Jika seperti ini dirinya akan serba salah. Hingga dengan ide bodohnya Seolhee segera memejamkan rapat kedua matanya dan segera mengangkat kepalanya menghadap Jungkook.

"S-saya tidak melihat apapun tuan. Sungguh."

Astaga kenapa kau sangat menggemaskan Seolhee?

"Ah benarkah? Baiklah. Sekarang karena kau ada disini bisa aku meminta bantuanmu?" tanya Jungkook yang segera mendapat anggukan cepat dari Seolhee.

"Bisa tuan. Tuan ingin meminta bantuan apa?"

Dengan jahilnya Jungkook semakin mendekat pada tubuh Seolhee. "Tolong pilihkan aku baju ganti. Aku sudah sangat terlambat sayang," bisik Jungkook tepat di telinga Seolhee hingga membuat bulu kuduk gadis itu sukses meremang.

"N-ne tuan," jawab Seolhee. Segera memundurkan tubuhnya beberapa langkah ke belakang kemudian segera menuju lemari pakaian sang tuan dengan kepala menunduk. Tidak ingin menatap tubuh setengah telanjang sang tuan.

Jari-jari Seolhee dengan cekatan memilah pakaian kantor yang sekiranya cocok digunakan untuk sang tuan hari ini. Kemeja, celana bahan, dasi—

"Jangan lupa pakaian dalamnya Seolhee."

"N-ne?"

"Ada di laci tengah. Pilihkan aku warna yang paling kau sukai, Seolhee."

[]

MY INNOCENT MAID ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang