PART 22

44.2K 3.5K 197
                                    


Kedua mata Seolhee justru mengerjap bingung dengan apa yang dikatakan tuannya barusan. Lagi-lagi sang tuan berbicara hal yang tidak di mengerti olehnya. Pun Jungkook menangkap raut wajah kebingungan gadisnya, dalam hatinya sedikit mengumpat kecil karena sang gadis lagi-lagi tidak mengerti ucapannya.

"Baiklah, tidak perlu di jawab, Seolhee. Seperti kataku, kita tidak butuh teori, aku akan langsung mengajarkannya langsung padamu, sayang."

Setelah mengucapkan hal itu, lengan kekar Jungkook beralih mengangkat tubuh gadisnya, memindahkan Seolhee agar terduduk di pahanya.

"Akh..." Jungkook sedikit meringis begitu tubuh gadisnya sedikit mengenai pusat tubuhnya yang sudah menegang.

Sementara itu Seolhee langsung terkesiap saat merasakan ada yang menjanggal pada area yang ia duduki, gadis itu langsung menatap wajah tuannya. Di lihatnya wajah Jungkook yang sudah sama-sama memerah, bibir sedikit terbuka dengan mata yang sudah sangat menggelap akan nafsu.

"Tuan?"

Manik mata Jungkook menatap milik gadisnya dengan lekat, mengecup sebentar bibir sang gadis sebelum berujar lirih, "Puaskan aku, sayang. Dia sudah benar-benar mengeras, aku ah.. tidak kuat, rasanya sangat menyakitkan."

Tanpa membuang waktu tangan Jungkook langsung menggenggam kuat tangan Seolhee, menuntunnya menuju pusat tubuhnya yang telah menegang sempurna.

"Shh.." desis Jungkook begitu tangan gadisnya menyentuh miliknya dari luar handuk.

"Tuan, ini.. saya.." Seolhee tergagap, tangannya masih menyentuh benda dibalik handuk tuannya. Terasa keras, dan menegang.

"Buka handuknya sekarang, Seolhee."

"Heh?"

"Cepat sayang. Kau hanya perlu menyentuhnya dan memas— ah tidak. Aku tidak akan membuat kerongkonganmu tersedak. Biar aku saja yang memuaskan milikmu nanti, tapi sebelum itu tolong sentuh 'dia' dengan jemari lembutmu, sayang. Ku mohon."

Ucapan Jungkook adalah perintah untuk Seolhee, gadis itu memberanikan diri untuk membuka lilitan kain terakhir yang menutupi tubuh tuannya, tidak tega juga melihat sang tuan tersiksa kesakitan seperti itu.

Tepat setelah handuk Jungkook berhasil dibukanya, Seolhee langsung memalingkan wajahnya karena merasa malu. Kendati sebenarnya ia juga sudah sempat melihat sedikit pusat tubuh Jungkook.

Jungkook terkekeh pelan melihat reaksi gadisnya, jika saja ia tidak sedang tersiksa menahan gairah mungkin ia akan membiarkan Seolhee untuk berlama-lama bermain dan belajar mengenai pusat tubuhnya. Tapi sekarang tidak bisa, miliknya sudah teramat meminta usapan lembut tangan Seolhee. Di arahkannya kembali tangan sang gadis untuk menyentuh miliknya. Di genggamkannya tangan Seolhee dengan benda pusakanya, menggerakkan ke atas dan ke bawah secara teratur.

"Lakukan... s-seperti ini Seolhee..."

Tangan gadis itu terus digerakkannya guna mencapai kenikmatannya. Hingga beberapa lama akhirnya Seolhee dapat menggerakkan tangannya sendiri tanpa dibantu oleh Jungkook. Wajah Seolhee juga sudah tidak lagi berpaling menghindar, gadis itu kini menatap wajah tuannya. Menikmati setiap ekspresi yang dihasilkan Jungkook karena kenikmatan yang diberikan tangannya.

"Yah... begitu, sayang. Terus lakukan begitu."

Tangan Seolhee semakin cepat bergerak, membiarkan sang tuan untuk mendapatkan lebih banyak rasa nikmat. Bibir Jungkook terus terbuka mengeluarkan lenguhan kenikmatannya, tangan gadisnya begitu terasa nikmat dan pas menggenggam pusat tubuhnya.

"Seo... aku keluar.. Akh!"

Cairan Jungkook keluar, menyembur membasahi tangan Seolhee hingga sedikit mengenai tubuh setengah telanjangnya.

"Tuan, ini..." Seolhee mengerjap memperhatikan cairan yang membasahi tangannya. Begitu putih, kental dan banyak.

"Jilat itu, Seolhee."

"Apa?"

Jungkook mengarahkan tangan Seolhee mendekati bibir sang gadis. "Jilati ini, sayang. Cairan ini baik untuk tubuhmu. Kau akan pintar jika sering mengkonsumsinya," ujarnya berusaha membodohi sang gadis.

"B-benarkah?" tanya Seolhee yang langsung diangguki oleh Jungkook.

Perlahan tapi pasti Seolhee mulai menjilati sedikit demi sedikit cairan yang mengotori tangannya seperti seekor kucing. Membuat Jungkook jadi gemas sendiri melihat gadisnya, hingga dengan tiba-tibanya pria itu langsung menerjang kembali tubuh Seolhee untuk kembali terlentang di ranjangnya.

"Tuan..."

"Cukup bermain-mainnya, manis. Sekarang tuanmu ini akan memberikanmu hadiah karena telah menjadi gadis penurut," ucap Jungkook seraya tangannya mulai turun ke bawah, meraba pangkalan dalam paha gadisnya. Membuat Seolhee kembali melenguh.

Dibukanya kain terakhir yang menutupi tubuh bagian bawah gadisnya, menjadikan Seolhee benar-benar dalam keadaan telanjang bulat seperti dirinya. Tepat setelahnya, kaki Seolhee sontak menekuk berusaha menutupi pusat tubuhnya yang telah terlihat dengan jelas oleh sang tuan.

Geram kerena pemandangan indahnya terhalangi, Jungkook langsung memberikan tatapan tajamnya pada Seolhee. "Siapa yang mengizinkanmu untuk menutupi pemandangan indahku, Seolhee? Buka kembali kakimu lebar-lebar."

"Tapi tuan—"

"Bagus. Bantahan terakhirmu, Seolhee. Bersiaplah menerima segala hukumanmu."

Hanya dalam hitungan detik setelahnya, jemari Jungkook telah melesak masuk ke dalam pusat tubuh Seolhee hingga membuat gadis itu memekik kencang.

"Akh.. s-sakit, tuan. Hiks.." Seolhee mulai menangis, merasakan perih dan aneh pada pusat tubuhnya yang dimasuki paksa jemari tuannya.

"Shit, ini bahkan baru jemariku, Seolhee." umpat Jungkook merasa tidak tega pada gadisnya. "Ku mohon jangan menangis, sayang. Aku hanya ingin memberikanmu kepuasan. Akan terasa sakit jika milikku langsung memasuki tubuhmu. Aku harus membuka jalan masukku terlebih dahulu," jelasnya. Terpaksa harus mendiamkan jemarinya agar sang gadis terbiasa.

Setelah dirasa gadisnya mulai tenang, Jungkook mulai kembali bekerja. Jemarinya ia gerakkan keluar masuk pada pusat tubuh gadisnya. Membiarkan bibir Seolhee kembali memperdengarkan desahan merdunya. Bibirnya kembali ia pertemukan dengan milik Seolhee, melumatinya dengan rakus seperti tidak ada hari esok.

Karena terus mendapatkan rangsangan dari Jungkook, pusat tubuh Seolhee jadi semakin menegang. Pelepasannya akan segera datang.

"Tuan... ada yang—"

Belum sempat Seolhee menyelesaikan ucapannya, Jungkook sudah terlebih dahulu mencabut jemarinya dari milik sang gadis. Pria itu menunduk, membiarkan wajahnya mendekat pada milik Seolhee yang sudah teramat basah.

"Tuan, apa yang—Akh!" kepala Seolhee terbanting ke belakang bantalnya. Jungkook menjilati pusat tubuhnya dengan lidah panasnya. Membuat milik Seolhee semakin berkedut meminta pelepasan. "Tuan, jangan eng.. di situ. Ada yang mau keluar lagi."

Jungkook tidak peduli, pria itu justru semakin gencar menyapukan lidahnya pada milik Seolhee, sesekali bibirnya menghisap dengan kuat berharap agar pelepasan sang gadis segera keluar.

"AH!" pekikan kencang Seolhee keluar bersamaan dengan pelepasannya. Gadis itu mendapatkan klimaksnya tepat di wajah tuannya. Tapi Jungkook tidaklah marah, pria itu justru menjilati cairan cinta gadisnya, menghisapnya hingga habis dan bersih kembali.

Mata kelam Jungkook kini menatap tubuh gadis yang terbaring lemas di ranjangnya dengan raut wajah yang tidak dapat di gambarkan. Jungkook ingin segera memiliki Seolhee seutuhnya. Tapi hatinya berkata lain. Tidak, ia tidak bisa seperti ini. Mengikuti saran Mingyu untuk menyetubuhi Seolhee bukanlah jalan yang tepat.

Seolhee terlalu istimewa untuk Jungkook, tidak mungkin pria itu memperlakukan gadis yang ia cintai dengan cara rendahan seperti ini. Seolhee dan Jungkook memerlukan sebuah hubungan yang jelas dan mengikat. Sebuah pernikahan yang sah di hadapan Tuhan dan hukum.

"Seolhee, ayo kita menikah!"

[]

MY INNOCENT MAID ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang